Selamat Datang di web unit kegiatan siswa Jurnalistik Sekolah "Demofat-News" SMP Negeri 4 Kota Cirebon. Media publikasi Jurnalistik Sekolah ini berupa Mading, Facebook (Kabar SMP 4 Cirebon) dan Blog (demofat-news.blogspot)

30 Agustus, 2018

MUTU GURU TERUS DIGENJOT

Kemampuan mengajar dan mendidik guru-guru SMP Negeri 4 Kota Cirebon terus digenjot. Pada awal pelajaran 2018/2019 guru-guru mengikuti workshop pembelajaran di internal sekolah. Kegiatan berlangsung di ruang multimedia sekolah setempat, Kamis (16/8).

Hadir sebagai narasumber adalah Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum Karnoto, S.Pd. Pembicara lainnya adalah instruktur nasional yang juga guru Bahasa Inggris SMP Negeri 4 Kota Cirebon Yeti Heryati, S.Pd., M.Pd.

Karnoto banyak menyampaikan tentang teknis administrasi pembelajaran. Mulai menyusun rencana pembelajaran hingga cara mengevaluasi dan menentukan nilai KKM. Sementara Yeti Heryati lebih banyak membahas tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK).

Lima pendidikan karakter yang ditanamkan ke siswa antara lain nasionalis, integritas, mandiri, gotong royong, dan religius. Nilai-nilai itu diintegrasikan dalam pembelajaran setiap mapel. Di sela materi, guru-guru menyanyikan yel-yel lima pendidikan karakter tersebut. (HumaSpenpat)

Selengkapnya...

29 Agustus, 2018

INILAH PESAN TERAKHIR Hj TATTY

Dipenghujung usianya mengabdi sebagai guru ada banyak pesan yang disampaikan ibu Hj Tatty Yuntiasih, S.Pd., MM. Pesan terakhir yang disampaikan dalam acara Pelepasan Guru Purna Bakti SMP Negeri 4 Kota Cirebon di RM Marina Kota Cirebon, Jumat 17 Agustus 2018 lalu.

****

Hari Kemerdekaan RI ke-73 tahun 2018 ini menjadi hari kemerdekaan tersendiri bagi ibu Hj Tatty Yuntiasih. Hari Jumat penuh berkah, guru asli Cirebon ini resmi dilepas oleh pihak sekolah. Per Juli lalu bu Hj Tatty resmi bebas tugas sebagai guru pegawai negeri sipil.

Di depan rekan kerjanya, bibirnya cukup berat menyampaikan kata-kata perpisahan. Hanya ucapan rasa terima kasih yang ia ulang berkali-kali untuk acara yang ia tak menyangka akan dikemas begitu apik dan khidmat walau sederhana. Pembacaan kilas balik sejarah bu Hj sebagai guru oleh Hj Yayan Herbiyanti, S.Pd menambah suasana larut dalam keharuan.

"Saya tidak menyangka dengan acara penghormatan ini. Terima kasih, terima kasih, terima kasih yang tak terhingga dari lubuk hati saya yang paling dalam kepada bunda ummy dan rekan-rekan yang telah berupaya sehingga acara ini terselenggara," ujarnya lirih diringi musik lagu Terima Kasih Guru.

Bu Hj Tatty merasa begitu cepat waktu bergulir. Kebersamaannya sudah 21 tahun dengan guru-guru mengabdi di SMP 4. Ia memohon, sebagai manusia biasa, jika ada hal yang tak berkenan di hati atas perbuatannya. Atau pernah janji tapi belum ditepati. Dengan kerendahan hati ia mohon dimaafkan lahir batin dunia akherat.

"Secara pribadi saya menyampaikan terima kasih banyak kepada bunda ummi yang telah mengubah dan menyulap sekolah kita. Sekolah kita yang dulu... Saya tak bisa mengatakannya. Namun kini menjadi asri dan nyaman. Menjadi istana bagi anak-anak. Bahkan anak-anak bilang, ibu sekolah kita sudah nyaman, menjadi rumah kedua bagi kita. Alhamdulillahirobbil alamin. Terima kasih bunda ummi," tuturnya menahan haru.

Ia yakin, dengan suasana sekolah yang kondusif, insha Allah akan menggali potensi anak-anak. Mereka akan lahir banyak anak-anak juara dari sekolah kita. "Hidup SMP 4. SMP 4 tetap jaya, terus jaya," teriaknya tiba-tiba dalam sambutan di depan kepala sekolah, komite, pengawas dan guru-guru serta TU.

Di penghujung sambutannya, bu Hj Taty mendoakan kepala sekolah ibu Hj Sumiyati, S.Pd., M Si. "Kepada bunda umi, saya doakan agar tetap sehat dan kuat. Saya doakan semoga tak hanya jadi kepala sekolah tetapi terus melaju jenjang karirnya hingga menjadi kepala dinas," harapnya penuh serius.

Tak hanya kepala sekolah, bu Hj Tatty juga menyampaikan pesan kepada sejumlah pihak. Kepada komite sekolah, pengawas, guru agama Pak Aman dan Pak Sigit bahkan pengelola masjid sekolah, Pak Ibnu.

"Kepada Pak Andi Azis ketua komite sekolah, saya titip anak-anak. Saya percaya kiprah bapak sudah banyak. Sekarang kelas-kelas sudah nyaman. Orangtua sekarang terjun langsung melalui paguyuban memperhatikan kelasnya masing-masing. Terima kasih Pak Andi Azis," pintanya.

Terima kasih juga kepada pengawas Pak H. Saidi, dan Pak H. Tusman atas pembinaannya di sekolah ini sehingga bisa mencetak juara juara. Ia terharu sekali prestasi yang diraih Shata. Shata kini bukan lagi juara di tingkat kota tetapi tingkat propinsi bahkan nasional.

Pesan kepada Pak Aman dan Pak Sigit yang dianggap sebagai guru spiritualnya menyampaikan terima kasih yang sering jadi teman sharing dan saling menasehati kebenaran. Buat Pak Ibnu agar anak-anak tak hanya giat sholat berjamaah zuhurnya tetapi juga sholat sunnahnya. Kepada guru-guru agar tetap diberikan kesehatan dan kekuatan dalam mendidik anak-anak. (HumaSpenpat)

Selengkapnya...

SEKOLAH LEPAS GURU SENIOR

Warga sekolah SMP Negeri 4 Kota Cirebon melepas ibu Hj Tatty Yuntiasih, S.Pd., MM di RM Marina Kota Cirebon, Jumat 17 Agustus 2028 lalu. Pelepasan itu menyusul masa purna bakti guru Bahasa Indonesia ini per Juli 2018.

Ibu tiga anak ini mengajukan pensiun lebih awal setelah mengabdi sebagai guru PNS 33 tahun. Sebelumnya perempuan yang lahir 55 tahun lalu tersebut bertugas di Kota Kendari Sulawesi Tenggara. Sekitar tahun 1997 isteri Ahmad Subana ini pindah tugas ke SMPN 4 Kota Cirebon.

Acara pelepasan guru purna bakti di kemas dengan khidmat. Selain sambutan-sambutan, sesi ramah tamah guru-guru larut dalam keceriaan bernyanyi dan berjoget bersama. Tak hanya penyanyi lawas, penyanyi baru Wakasek Kurikulum pun Pak Karnoto, S.Pd ikut bernyanyi. Sawer sawer....

Kepala SMP Negeri 4 Kota Cirebon Hj Sumiyati, S.Pd., M.Si merasa kehilangan atas pensiunnya ibu Hj Tatty. Pihaknya menyampaikan banyak terima kasih atas jasa dan pengabdiannya mendidik dan mengajar di SMP Negeri 4 Kota Cirebon.

"Saat ibu Hj Tatty menghadap ke saya dia bilang kalau hari itu fringerprint terakhir. Duh gimana rasanya gitu. Tapi semoga kita semua saat pensiun nanti tetap diberikan kesehatan seperti bu Hj Tatty. Saya mengucapkan terima kasih kepada Bu Hj Tatty atas pengabdiannya," tutur kepala sekolah dalam sambutan singkatnya.

Dalam kesempatan itu disampaikan juga kesan pesan dari perwakilan guru. Ibu Ecun mengaku merasa kehilangan dengan pensiunnya ibu Hj Tatty. Menurutnya, guru yang pernah mengajar mapel kesenian itu dikenal baik dan suka menolong.

Dalam sesi sambutan dari ibu Hj Tatty semua hadirin larut dalam haru. Tanpa terasa iringan musik lagu Terima Kasih Guru membuat sambutan bu Hj Tatty begitu menyentuh qolbu. Deraian air mata perlahan jatuh membasahi pipi. Selamat menjalani pensiun bahagia bu Hj Tatty... (HumaSpenpat)

Selengkapnya...

28 Agustus, 2018

SEKOLAH - PT POS JALIN KERJASAMA

PT Pos Indonesia menjalin kerjasama dengan SMP Negeri 4 Kota Cirebon. Kerjasama itu meliputi layanan produk yang dimiliki PT Pos. Secara rutin setiap bulannya layanan PT Pos akan jemput bola ke sekolah setiap tanggal 4 setiap bulannya.

"Berbagai layanan PT Pos seperti pembayaran listrik, PDAM, tabungan dan layanan online lainnya bisa dilakukan di SMP 4. Kendaraan kami akan hadir di sekolah setiap tanggal 4. Jika tanggal itu libur maka waktunya diajukan tanggal 4 dan tanggal 6," tutur Angga, staf PT Pos.

Sebelumnya PT Pos melakukan presentasi sosialisasi produknya di ruang guru. Pelayanan ini dilakukan untuk membantu pemenuhan kebutuhan guru-guru di SMP4. (HumaSpenpat)

Selengkapnya...

KORBANKAN 2 KAMBING, 1 SAPI

Tahun 2018 SMP Negeri 4 kembali melakukan penyembelihan hewa qurban. Penyembelihan dilakukan pada hari Kamis (23/8) lalu.  Panitia berhasil berkurban 2 kambing dan 1 ekor sapi.

Sehari sebelumnya warga sekolah menunaikan sholat ied di masjid sekolah.

Panitia kurban Sigit Nurhendi, SE menjelaskan, jumlah hewan qurban sekolahnya dari sumbangan para siswanya dan donatur. Satu ekor kambing dan sapi dari infak siswa. Sedangkan satu ekor kambing lagi dari donatur orangtua siswa.

"Kegiatan ini merupakan bagian penguatan pendidikan karakter siswa. Sejak dini mereka diajarkan berkurban agar kelak saat dewasa berkurban bukan lagi sesuatu yang berat," ungkap Sigit disela kesibukannya pelaksaan penyembelihan hewan qurban.

Proses penyembelihan hewan qurban disaksikan ratusan siswa di lapangan. Daging kemudian dipotong dan di kemas oleh guru-guru di ruang terpisah. Bingkisan daging tersebut dibagi-bagi kepada warga yang berhak. (HumaSpenpat)

Selengkapnya...

KREATIF ! LOMBA 17-AN SERU ABIS

Perlombaan HUT RI di kampung-kampung itu mah biasa. Tapi kalau perlombaan itu diadakan dengan estafet massal itu baru luar biasa. Pemandangan ini terlihat diajang lomba 17an siswa SMP Negeri 4 Kota Cirebon. Dalam satu lomba terdiri beberapa permainan.

Kegiatan lomba dipusatkan dilapangan sekolah, Kamis (26/8) lalu. Siswa setiap kelas harus beradu ketangkasan dengan kelompok siswa kelas lain. Mulai kelas VII, VIII dan IX. Lomba tersebut memperebutkan hadiah menarik dari pihak sekolah.

Lomba 17-an mengadopsi sistem lomba-lomba ketangkasan seperti di Jepang. Bedanya lomba 27an karya anak-anak OSIS ini menggambungkan permainan tradisional khas Indonesia dalam satu lomba.

Star awal peserta antarkelas harus berpacu balap karung hingga ke venue berikutnya. Peserta awal harus memberikan bendera merah putih kepada venue masukan pinsil dalam botol. Setelah masuk mereka berlari menuju venue pecah plastik.

Sukses memecahkan plastik peserta menuju veneu jepit bola berkelompok hingga membawa bendera merah putih ke venue makan krupuk berduet. Setelah sukses peserta terakhir berlari membawa bendera ke meja panita yang berada disamping garis start.

Tak hanya lomba ketangkasan estafet, pihak Kesiswaan juga mengadakan lomba K3 setiap kelas. Momen 17an membuat desain kelas dipenuhi dengan aksesoris dan ornamen merah putih dengan segala jenis dan model. (HumaSpenpat)

Selengkapnya...

HEBRING, SISWA BACA SENYAP MASSAL

SMP Negeri 4 Kota Cirebon menggelar kegiatan readathon, Jumat (24/8). Kegiatan membaca senyap massal tersebut dipusatkan lapangan olahraga sekolah setempat. Tak hanya ratusan siswa, guru-guru pun ikut membaca buku-buku non mata pelajaran.

Kepala SMP Negeri 4 Kota Cirebon Hj Sumiyati, S.Pd., M.Si menjelaskan, kegiatan membaca senyap massal tersebut merupakan bagian gerakan literasi sekolahnya. Kegiatan itu akan dilakukan secara berkesinambungan minggu ketiga setiap bulannya.

"Setiap siswa pada minggu ketiga harus mengikuti kegiatan readathon. Mereka membaca buku non mata pelajaran. Buku-buku diperoleh bisa dari perpustakaan sekolah atau buju koleksi di rumahnya," tutur Hj Sumiyati.

Kegiatan readathon adalah kegiatan membaca senyap massal selama 45 menit. Readathon asal kata read a marathon. Lari marathon biasanya menghabiskan waktu 45 menit. Secara teknis pelaksanaan readathon menyesuaikan kebutuhan setiap sekolah.

Jumat pagi kemarin sekitar 1.400 siswa duduk bersimpuh dilapangan olahraga sekolah. Mereka diminta membaca buku yang dibawanya untuk dibaca secara senyap. Usai kegiatan membaca perwakilan 2 siswa dan satu guru untuk mempresentasikan isi buku yang sudah dibaca.

Selain readathon, kegiatan sehari-hari sebelum belajar diawali dengan membaca 15 menit. Selain tadarus lima ayat Al Qur'an. Secara rutin siswa melakukan review dari buku yang dibaca. Tugas review tersebut dinilai oleh guru. 

Sebagai guru penggerak di sekolah ini adalah Ibu Dra Rodianah, M.Pd, Oom Istikomariah, S.Psi, ibu Hj Ipah Latifah, S.Pd dan ibu Suratmi, S.Pd (HumaSpenpat)

Selengkapnya...

24 Agustus, 2018

BINGUNG, SEKOLAH DI SMP 4 DIEJEK (part-1)

Siapa yang tak kenal sekolah ini. Sekolah terluas, termegah dan terbanyak prestasinya. Namun siapa yang menyangka, dalam sejarahnya sekolah SMP Negeri 4 Kota Cirebon pernah mengalami pahit getir kehidupan.

****
Catatan: Yusuf, Alumni Pertama

Tak pernah terbayangkan jika sekolah SMP Negeri 4 Kota Cirebon pada tahun 1978, kini menjadi sekolah favorit rebutan masyarakat. Padahal tahun 40 tahun lalu, bersekolah di tempat ini dilalui dengan kepahitan, kesengsaraan, sulit, dan susah.

Untuk bisa sekolah di SMPN IV saat itu harus dilalui dengan tes masuk. Angka 4 sekolah ini pada masa itu dengan angka IV romawi. Selepas lulus dari SDN Kedawung tahun 1977, aku lalu ikut tes masuk SMPN IV Kota Cirebon di SDN Silih Asih (Asrama Paru-Paru).

Alhamdulillah aku lulus dan diterima. Tapi tak membuat aku jingkrak-jingkrak. Justeru aku bengong karena harus sekolah di SMPN III bertempat di jalan Tuparev. Saat itu saya bersama 250 siswa dibagi menjadi 5 kelas terdiri 1A s/d 1E. Saat itu ali kelas ku (1E) adalah Bapak Thamrin yang baru bertugas dari Bandung

"Saat itu aku bingung manakala tetanggaku selalu menghina kalau sekolah SMPN IV tak kunjung jelas dimana kah letak sekolah itu?" kenang Yusuf, alumni angkatan pertama SMP 4 yang merasakan pahit manis awal sekolah yang belum memiliki gedung.

Tempat tinggalku di Jalan Dr.Cipto MK No.141 Kota Cirebon. Saat itu baru ada transportasi angkot. Selang 3 bulan kemudian baru ada bis dengan ongkos Rp.25 yang hilir mudik di depan rumah ku di jalan Cipto yang kala itu masih satu jalan.

Dengan uang jajan dari kakakku Rp.50 aku siasati dengan jalan kaki di perempatan lampu merah jabang bayi dengan naik Bis gratis. Mengapa? Setiap siang hari lalu pulangnya menjelang senja naik Bis Asli garasinya di jabang bayi Mukedas jurusan Cirebon - Ciledug.

Karena PP aku nggak pernah ongkos alias gratis. Uang jajan dari kakaku aku gunakan untuk jajan di warungnya Pak Pardi yang sekarang jadi guru Matematika SMPN Kedawung.

Sekolah darurat di awal berdiri, setiap masuk kami mesti piket membersihkan kelas. Karena murid-murid SMPN III tidak pernah bersih-bersih. Pulangnya pun mesti harus piket hingga larut menjelang Magrib itu pun dapet giliran piket 1 minggu sekali.

Kepahitan serta kelelahan mulai terasa manakala saat-saat setiap mata pelajaran berganti murid-murid SMPN IV mesti berpindah-pindah kelas. Karena aturan saat itu guru tetap di kelas, siswa harus pindah ruangan dengan berlari-lari manakala berganti mata pelajaran.

Setelah berganti semester 2, sangat kaget dengan Peraturan Menteri P & K. Tepatnya Akhir 1978 dikagetkan dengan penambahan waktu belajar dari 1 tahun menjadi penambahan 1 semester dengan adanya Raport bayangan (HumaSpenpat)

Selengkapnya...

BERSIAP IKUTI OLIMPIADE SAINS TINGKAT DUNIA


Shata berdiri ketiga di depan berseragam berompi biru SMP 4 Cirebon
Ini kabar baru prestasi Shata Juangsa Daedo. Setelah lomba Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat nasional, kini siswa SMP Negeri 4 Kota Cirebon ini tengah ancang-ancang mengikuti olimpiade serupa di tingkat dunia. Sesuai jadwal, International Junior Science Olympiad (IJCO) dilaksanakan di Negara Bostwana Afrika, 2-11 Desember 2018 mendatang. 
Selengkapnya...

23 Agustus, 2018

KECERDASAN SHATA TAK TERTANDINGI

Shata Juangsa Daedo, kembali menorehkan prestasinya. Kali ini ia jaya di lomba Kihajar di wilayah III Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan). Dalam lomba beberapa mata pelajaran secara daring (online) tersebut, ia berhasil menyisihkan rivalnya pada seleksi lomba tingkat wilayah III di SMA Negeri 1 Kota Cirebon, Rabu (15/8). Berkat prestasinya, siswa yang baru duduk di kelas VIII SMP Negeri 4 Kota Cirebon ini akan melanggeng ke lomba sejenis di tingkat Propinsi Jawa Barat September mendatang.

Dalam lomba tersebut, Shata bersama enam rekan satu sekolahnya, Sayangnya, prestasi Shata tak diikuti enam rekan lainnya yang ikut serta dalam lomba tersebut. Yang membanggakan, di tingkat kota Cirebon tak banyak sekolah yang masuk dalam seleksi lomba Kihajar tersebut. Sebelumnya para siswa ini mendaftar dan diseleksi secara online sebelum akhirnya lolos mengikuti seleksi tingkat wilayah III Cirebon.
Selengkapnya...

22 Agustus, 2018

ATURAN ZONASI AKAN DITERAPKAN PADA GURU

Ini kabar baru bagi guru-guru di Indonesia, termasuk di Kota Cirebon. Pemerintah berencana akan menerapkan sistem zonasi dalam menempatkan guru di sekolah-sekolah. Sebelumnya, pemerintah melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan sudah menerapkan sistem yang sama dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) sejak dua tahun terakhir ini. Kebijakan ini diambil sebagai upaya pemerataan dan percepatan kualitas pendidikan.

“Menetapkan aturan zonasi yang tak hanya akan diterapkan pada penerimaan murid baru, tetapi juga untuk redistribusi guru, penataan fasilitas pendidikan, serta menata ekosistem pendidikan yang lebih kondusif,” tulis Prof. Dr. Muhadjir Effendy, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dalam naskah pidato upacara peringatan Hari Ulang Tahun Kemeredekaan ke-73 tahun 2018 ini. 
Selengkapnya...

15 Agustus, 2018

PRAMUKA BARU HARUS TAMPIL LEBIH KEREN

Memasuki usia 57 tahun, gerakan Pramuka dituntut harus lebih keren, gembira, asyik dan menyenangkan. Tuntutan ini karena Pramuka kini hidup dalam  perkembangan era komunikasi digital. Perlu rebranding Pramuka baru yang diminati kaum muda karena anggota gerakan ini dari kalangan muda. Di usianya kini, Pramuka  tidak sama suasana dan kondisinya ketika dilahirkan pada awal kelahirannya.

“Sebagian besar adik-adik kita merupakan generasi cyber yang online setiap saat yang selalu update statusnya dan mengungkapkan kondisi secara realtime dalam media sosial. Pramuka baru harus keren, gembira, asyik, dan menyenangkan. Tantangan bagi para Pembina Pramuka yang harus selalu kreatif dan berinovasi dalam membina peserta didik sehingga bangga menjadi Pramuka,” tutur Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka DR. Adhyaksa Dault, SH, M.Si.
Selengkapnya...

PEMBINA AJAK SISWA BERDISIPLIN DAN BERKURBAN

Apa yang menjadi sumber masalah dalam kehidupan ini ? Pertanyaan itu disampaikan oleh Deny Rochman, S.Sos., M.Pd.I dalam sambutannya sebagai pembina upacara hari Senin 13 Agustus 2018 di SMP Negeri 4 Kota Cirebon. Menurut Wakasek Humas ini, muara masalah satu diantaranya karena manusia enggan untuk hidup berdisiplin.

“Apa yang menjadi sumber masalah dalam hidup? Satu diantaranya karena kita malas untuk hidup berdisiplin. Berdisiplin dalam segala hal. Baik disiplin waktu, disiplin tempat, disiplin bicara dan bersikap. Jika kita tak mampu berdisiplin maka itu akan menimbulkan masalah,” tutur guru IPS ini di atas podium upacara.
Selengkapnya...

PELATIH ASING KENALKAN BASKET KE SISWA

Dua pelatih asing asal Spanyol dan Philipina melatih para siswa SMP Negeri 4 Kota Cirebon, Kamis (9/8). Miguel dan Mathew hadir sebagai pelatih dari program Jr NBA Academy. Selain mengajarkan dasar-dasar bermain basket yang benar, misi keduanya juga ingin membantu anak-anak untuk membiasakan gerak tubuh.

Kehadiran pelatih basket asing bersama para pemain dan pelatih lokal Cirebon. Mereka diterima langsung oleh Kepala SMP Negeri 4 Kota Cirebon Hj Sumiyati, S.Pd., M.Si didampingi sejumlah wakil kepala sekolah dan pelatih basket sekolah. Dalam obrolannya, Miguel dengan Bahasa Inggris dialek Spanyol ini mengungkapkan bahwa pihaknya dari Jr NBA kedatangan ke sekolah-sekolah untuk mengenalkan dasar-dasar bermain basket.

Selengkapnya...

09 Agustus, 2018

TIM BASKET PUTERI TAMPIL PERKASA

Tim bola basket puteri menjadi juara. Mereka tampil perkasa menundukan lawan mainnya se wilayah III Cirebon Ciayumajakuning. Sayangnya tim basket puteranya dalam event kompetisi Basket 3 X 3 Silver Smansa SMA Negeri 1 Kota Cirebon harus kandas di semi final, pada 3-5 Agustus lalu.

Tim puteri berhasil juara pertama setelah menaklukan lawan finalnya SMP Negeri 1 Kota Cirebon dengan skor akhir 6-4. Dalam pertandingan 3 lawan tiga pemain tersebut kategori basket SMP puteri diikuti oleh 9 tim. Sementara tim basket putera diikuti 13 tim se- wilayah III.

"Kami berhasil masuk final setelah mengalahkan SMP 2 Arjawinangun Kab. Cirebon dengan menang telak 14-1. Kemudian di final ketemu sekolah satu kota SMP 1 dengan skor 6-4," tutur Sekar Puja Lestari, yang dibenarkan oleh rekan satu timnya Dhiva Nurul Salamah, Siti Sofwatul Mumtajah, dan Aulia Wahyuni.

Prestasi empat srikandi basket super ini diumumkam di depan peserta upacara senin kemarin. Mereka berfoto bersama dengan 14 anak siswa baru kelas VII yang berhasil juara dua turnamen nasional sepak bola U13 Aqua Danone di Jakarta. 

Kepala sekolah Hj Sumiyati, S.Pd., M.Si beserta para wakasek, guru-guru dan TU menyampaikan ucapan selamat kepada para siswa berprestasi. Kepala sekolah mengaku bangga dengan torehan prestasi anak didiknya. Pihaknya berharap akan banyak prestasi siswa lainnya menyusul.

Sementara itu kompetisi basket berdurasi 10 menit itu tidak menjadi kenangan tak sedap bagi tim putera. Mereka harus mengalah dibabak semi final melawan SMPN 1 Kota Cirebon dengan skor 8-5. Diduga fisik para pemain cowok kedodoran karena dalam sehari harus bermain hingga 3 kali.

Pelatih basket SMP 4 Supriyatno mengaku heran dengan perform anak asuhnya tim putera. Mereka adalah Faozan Dwi Prasetyo, Riko Dwi Aryanto, Diki Wahyudi, dan Dutha Rafi Wirayuda. Menurut para pemain kendalanya karena Riko muntah, sedangkan Diki ngebleng, dan Faozan kram perut saat lawan SMPN 5 di partai 8 besar. (HumaSpenpat)

Selengkapnya...

SISWA KELAS OLAHRAGA CURHAT KE KADISDIK

Kepala Dinas Pendidikan Kota Cirebon Drs H Jaja Sulaeman M.Pd mendadak mendatangi SMP Negeri 4 Kota Cirebon, Kamis (9/8) pagi. Disela bertemu Kepala Sekolah Hj Sumiyati, S.Pd., M.Si Kadisdik menyempatkan keliling sekolah setempat. Sejumlah siswa pun sempat curhat ke orang nomor satu di disdik ini.

"Kita dicurangi pak sama wasit jadi kalah," ucap sejumlah siswa kelas olahraga kepada kadisdik ketika masuk ke kelas anak-anak sepak bola. Belum lama ini 14 anak di kelas VII ini bermain bola dalam event Aqua Danone Cup di Jakarta. Mereka harus menerima kekalahan di partai final melawan tuan rumah Jakarta.

Menurut mereka, seharusnya timnya bisa menang melawan DKI. Namun sejak awal anak-anak melihat wasit berat sebelah ke tuan rumah. Goal yang sempat bersarang ke gawang lawan dianulir karena dinilai off side oleh wasit. Adu tendangan finalti pun membuat anak-anak SMP 4 ini batal merebut tiket ke Spanyol.

Mendapat curhatan itu kadisdik tersenyum tipis. "Ya sudah kita teyap harus main sportif yah. Apapun hasilnya yang penting kita main fair play. Main jujur dan bermain baik. Kalah menang biasa dalam bertanding," tutur kadisdik yang berdiri di depan kelas mencoba menghibur para pemain berbakat ini.

Kepada kepala sekolah, Kadisdik berpesan agar aset penting para siswa baru ini dirawat dan dijaga. Di SMP 4 lanjutnya memiliki potensi dan keunggulan yang tak dimiliki semua sekolah negeri di Kota Cirebon. Salah satunya potensi para pemain bola junior ini yang sudah banyak berprestasi di tingkat nasional bahkan dunia. (HumaSpenpat)


Selengkapnya...

04 Agustus, 2018

SENAM PERDANA PAKAI BATIK

Senam pagi, senam sehat dan senam kuat perdana digelar di SMP Negeri 4 Kota Cirebon, Sabtu (4/8). Kepala sekolah, komite, guru-guru dan staf TU terlibat. Mereka bergerak bersaman dibawah arahan instruktur muda energik. Rencananya program sekolah itu akan berjalan saban sabtu pagi.

Humas SMP Negeri 4 Kota Cirebon Hj Yayan Herbiyanti DU, S.Pd mengatakan, kegiatan senam adalah kebijakan kepala sekolah baru Hj Sumiyati, S.Pd., M.Si. Sebelumnya program serupa pernah ada tetapi mengalami kevacuman selama 9 tahun.

"Senam ini untuk warga sekolah. Sesuai program akan dilaksanakan setiap Sabtu pagi sebelum KBM. Anak-anak diberi tugas kebersihan kelas dibawah pengawasan pengurus OSIS," tutur Yayan bahwa secara teknis pelaksanaan senam menyesuaikan kesibukan program sekolah.

Sementara itu senam perdana pagi itu belum melibatkan semua guru-guru. Bisa jadi karena baru sehingga informasinya belum menyebar. Terbukti masih ada guru yang senam tak mengenakan baju olahraga. Bahkan salah satu guru senior mengenakan batik namun tetap semangat senam.

Selain dihadiri guru dan TU, kepala sekolah Hj Sumiyati, S.Pd., M.Si tampak hadir mengikuti senam dengan semangat. Ketua komite sekolah Andi Azis juga ikut serta membantu instruktur senam memandu gerakan. Sesekali Kabag Akuntansi BKD Kota Cirebon itu memandu senam dengan komentar-komentar yang mengundang tawa. (HumaSpenpat)

Selengkapnya...

03 Agustus, 2018

SIAPKAN ABSENSI SISWA ONLINE

Jika tak ada aral melintang, SMP Negeri 4 Kota Cirebon akan menerapkan absensi siswa secara online. Dengan aplikasi berbasis android ini orangtua siswa akan mudah menerima informasi sekolah. Baik informasi tentang absensi anaknya hingga berbagai informasi tentang sekolah.

"SMP 4 ini satu dari lima sekolah yang akan menerapkan e-presensi kehadiran siswa di sekolah. Orangtua tinggal mengontrol melalui ponselnya. Sekarang kami masih berkomunikasi terus dengan pihak provider," tutur Sekretaris Dinas Komunikasi, Informasi dan Statistik Kota Cirebon Ma'ruf Nuryasa, AP yang dibenarkan stafnya Dodi Sholehudin.

Dodi menambahkan, pihaknya masih menunggu koordinasi dengan Dinas Pendidikan terkait penerapan absensi online. Jika sudah selesai maka dalam waktu pihaknya tinggal memanggil sekolah-sekolah sebagai pilot project untuk mengikuti sosialisasi oleh provider.

"Aplikasi ini akan memudahkan sekolah dan orangtua siswa. Mereka tinggal unduh aplikasi lewat playstore. Basis data absensi ada di setiap kelas masing-masing. Setiap ketua kelas atau pengabsen dilengkapi kartu yang sudah kami siapkan," urai Dodi.

Aplikasi e-presensi adalah satu diantara banyak kebijaka. Pemda Kota Cirebon dalam mendukung kebijakan Cirebon Smart City tersebut. Dalam perkembangannya, aplikasi berbasis website dan android ini bisa untuk penilaian dan pengumuman serta berbagai kebutuhan sekolah. (HumaSpenpat)

Selengkapnya...

BENAHI SISTEM AUDIO SEKOLAH

Sistem audio sekolah dilakukan penataan. Sejak tahun pelajaran baru 2018/2019, warga SMP Negeri 4 Kota Cirebon sudah bisa menikmati sarana audio yang nyaman di setiap kelasnya. Warga sekitar sekolah pun tidak lagi mengeluhkan suara dari pengeras luar dari sekolah.

Pengeras suara bagi sekolah jumlah besar seperti SMP 4 sangat penting. Selain sebagai media komunikasi dan informasi juga untuk media pembelajaran. Setiap pagi, siswa di sini melakukan tadarus massal yang dipandu oleh siswa dipusat suara. Siswa remaja masjid mendampingi di setiap kelas.

Di sela-sela waktu istirahat media audio ini bisa digunakan untuk memutar musik refreshing. Selingan musik ini cukup membantu mengendurkan otot syaraf otak anak-anak sehabis belajar. Media audio juga sarana utama menyampaikan bunyi bel belajar.

"Asyik yah sekarang setiap kelas ada pengeras suaranya. Selain bisa suara yang mengaji terdengar jelas, juga kita bisa dengerin musik," seloroh siswa dalam sebuah obrolan di taman sekolah. Yang berbeda, sistem audio di desain buka tutup (off on) setiap kelas. Artinya, jika memanggil siswa di satu kelas tak perlu menyalakan suara di kelas lain. (HumaSpenpat).

Selengkapnya...

02 Agustus, 2018

DESEMBER REUNI AKBAR ALUMNI

Berdiri sejak 1978 SMP Negeri 4 Kota Cirebon telah meluluskan banyak alumni. Paling tidak ada 28 angkatan alumni yang pernah menikmati bangku sekolah ini. Nah pada Desember 2018 rencananya seluruh angkatan akan bertemu di satu acara Reuni Akbar.

"Kita akan mengumpulkan seluruh alumni semua angkatan. Tercatat ada 28 angkatan alumni sejak SMP 4 berdiri. Rencananya reuni akbar akan digelar Desember tahun ini. Pilihan tanggalnya antara 21 atau 22 Desember," tutur Romi, panitia reuni akbar saat bersilaturahim dengan Kepala SMPN 4 Cirebon Hj Sumiyati, S.Pd., M.Si.

Menurut Romi Arif, ada beberapa pilihan tempat reuni. Pilihan itu menimbang area parkir yang harus memadai dengan jumlah alumni yang banyak. Pilihan tempat yaitu Pancakabraja, Keraton Kasepuhan, Hotel Aston, Swissbhel, dan sekolah. Dari pilihan itu Romi cenderung ke Pancakabraja.

Kunjungan Romi ke sekolah tak sendirian. Sejumlah alumni lain juga hadir mendampingi. Mereka datang dari angkatan berbeda. Kedatangan mereka ke sekolah untuk silaturahim dan koordinasi dengan pihak sekolah. Kepala sekolah menerima alumni didampingi wakasek Humas, Deny Rochman, S.Sos., M.Pd.I.

Sementara itu rekan panitia lainnya Yusuf mengatakan, reuni akbar ini punya target pembentukan paguyuban alumni SMP4. Dengan penggalangan kekuatan alumni, pihaknya berharap paguyuban ini bisa memberikan manfaat tidak saja bagi para alumni tetapi juga pihak sekolah.

Kepala SMP Negeri 4 Kota Cirebon Hj Sumiyati, S.Pd., M.Si mengaku menyambut baik rencana reuni akbar seluruh angkatan. Selain untuk mempererat ukuwah Islamiyah, reuni akbar sebagai wujud kepedulian alumni terhadap almamaternya.

"Terima kasih atas kehadiran para alumni. Berharap banyak terhadap alumni kepedulian kepada almamaternya. Kendati saya tak selamanya jadi kepala sekolah di sini namun ingin berbuat sesuatu agar sekolah ini maju," tutur kepala sekolah yang baru enam bulan memimpin yang terus berbenah. (HumaSpenpat)

Selengkapnya...

BERBENAH MENUJU GREEN SCHOOL

Sebagai sekolah yang pernah meraih juara Adiwiyata, SMP Negeri 4 Kota Cirebon terus berbenah. Berbenah menata lingkungan sekolah agar tetap menjadi sekolah Adiwiyata atau pun Green School. Dua diantara upayanya adalah melakukan penanamam pohon dan pembuatan sumur bor.

Penanaman pohon sudah dilakukan pada awal tahun pelajaran baru. 352 siswa baru secara berkelompok mengumpulkan dan menanami pohon di lingkungan sekolah. Jenis tanaman itu seperti pucuk merah, palem, kembang kertas, mawar dan sebagainya.

Bersamaan dengan itu, sekolah mulai membuat sumur bor. Sumur tersebut sebagai sumber air untuk menyirami tanaman di lingkungan sekolah. Ada beberapa titik yang dipasang sumur bor. Termasuk sebelumnya tak dibuat sumur resapan dan biopori.

Sebagai sekolah yang paling luas lahannya SMP 4 sangat mungkin menjadi sekolah hijau atau Green School. Green School arti yang sesungguhnya adalah sekolah yang mengembangkan program-program lingkungan di dalam aktivitas sekolah.

Green school adalah konsep yang mengajak seluruh warga sekolah untuk membentuk gaya hidup agar lebih peduli terhadap lingkungan. Hal ini sangatlah baik karena kondisi lingkungan sekarang semakin burul, maka dari itu alangkah baiknya jika sekolah mengadakan program Green School. (HumaSpenpat)

Selengkapnya...

TUJUH SISWA IKUTI LOMBA KIHAJAR

Kemdikbud kembali menggelar lomba kuis Kihajar tahun 2018 ini. SMP Negeri 4 Kota Cirebon kembali mengirimkan delegasinya. Berbeda tahun lalu hanya 4 siswa, tahun ini sekolah akan mengirimkan 7 siswa. Mereka akan bersaing dengan siswa siswi di Jawa Barat bahkan se- Indonesia.

"Kita sudah ikut kuis Kihajar sejak 2017 lalu. Alhamdulillah tahun lalu sekalipun tak sampai nasional, anak-anak kita berhasil peringkat ke-7 dari 30 kota/kab di Jawa Barat. Nah berbeda tahun lalu hanya kirim 4 anak, tahun ini kita akan mengirim 7 anak," tutur Wahyu Suherman, S.Pd guru pembimbing siswa kuis Kihajar.

Menurut Wahyu, lomba ini diikuti melalui aplikasi online secara nasional. Proses seleksinya melalui tingkat kota dan kabupaten. Untuk seleksi tingkat Jawa Barat akan dilaksanakan akhir Agustus 2018 ini. Soal-soal yang dikerjakan adalah pengetahuan umum sebanyak 30 paket.

"Mereka harus mengerjakan soal secara online. Jenis soalnya variatif, ada pilihan ganda ada video. Setiap peserta mengerjakan paket soal berbeda. Satu paket rata-rata jumlahnya 15-20 soal. Total paket 30 paket yang harus dikerjakan. Dalam mengerjakan soal dikontrol waktu," ungkap Wahyu.

Nama ketujuh siswa yang dikirim lomba Kihajar (Kita Harus Belajar) antara lain Shata Juangsa Daedo, Wemona Adhani PH, Lusi Rahmawati, Tahira Aliyya, Sya Ru Stiffa Utomo, Fahira Aura Nisa dan Teguh Prasetyo. Pada tahun 2017 hadiah lomba ini total Rp200 juta. (HumaSpenpat)


Selengkapnya...

01 Agustus, 2018

POLISI INGATKAN WARGA SEKOLAH

Kapolres Cirebon Kota AKBP Roland Ronaldy SH, SIK. M. Pict, M.Iss mengingatkan perilaku remaja yang bisa meresahkan masyarakat. Pihaknya meminta kepada para remaja agar terus meningkatkan hidup disiplin, mentaati tata tertib, meningkatkan iman dan takwa.

"Seperti kita ketahui bersama bahwa dalam era reformasi dan modernisasi sekarang ini banyak perilaku pelajar, remaja atau pemuda yang melakukan permasalahan berdampak pada keresahan di kalangan orangtua, guru dan masyarakat," tutur Kapolres Ciko dalam sambutan tertulisnya.

Hal itu disampaikan Kapolres Ciko dalam upacara hari senin di sejumlah sekolah di Kota Cirebon, Senin (28/7) lalu. Salah satunya disampaikan dalam upacara di SMP Negeri 4 Kota Cirebon. Amanat Kapolres Ciko dibacakan oleh Iptu Indrawati, SH selaku pembina upacara di depan ratusan siswa. Ikut hadir kepala sekolah Hj Sumiyati, S.Pd., M.Si dan dewan guru.

Kapolres menyebutkan beberapa perilaku remaja yang bisa meresahkan. Seperti tawuran, merokok, mabuk, narkoba dan sejenisnya. Masalah lainnya adalah pergaulan bebas, aksi kebut-kebutan, geng motor. Pergaulan sangat mempengaruhi perilaku remaja dalam fase mencari jati diri.

"Pelajar membolos bisa berdampak masalah. Jika bolos lalu bergaul dengan preman sehingga terbawa ke pergaulan negatif terus terseret perilaku pemerasan," tutur Kapolres Ciko sambil mengingatkan siswa agar tak naik kendaraan umum dipintu karena membahayakan nyawanya.

Kapolres berpesan agar remaja untuk terus meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan YME. Sebagai pelajar kewajibannya adalah belajar. Taati dan laksanakan taat tertib dan aturan, baik di rumah, di sekolah maupun masyarakat. Jangan mudah terpancing hal-hal negatif yang merugikan.

"Remaja juga harus mewaspadai pengaruh ilmu pengetahuan dan teknologi yang akan membawa perilaku kurang terpuji. Tidak sesuai dengan etika, norma-norma serta hukum yang berlaku," tambahnya berharap guru-guru untuk tetap meningkatkan kualitas pendidikannya. (HumaSpenpat)


Selengkapnya...

SISWA BARU SANTUNI DUA LEMBAGA

Karakter itu harus mulai ditumbuhkan sejak dini. Inilah yang sedang dipupuk kepada siswa didik baru SMP Negeri 4 Kota Cirebon. Mengawali kehidupan barunya di sekolah, mereka menggalang bahan-bahan untuk acara bakti sosial. Dua lembaga Panti Asuhan menjadi lokasi pemberian bantuan.

Bantuan berupa beras, mie instan, minuman dan snack diberikan kepada dua panti pada Jumat 27 Juli 2018. Hadir bersama rombongan Kepala SMP Negeri 4 Kota Cirebon Hj Sumiyati, S.Pd., M.Si jajaran wakasek, pengurus OSIS dan perwakilan siswa baru. Dua panti itu adalah Graha Yatim Piatu Dhuafa Kesambi dan Panti Asuhan Muawanah Katiyasa Harjamukti.

"Kegiatan bakso ini merupakan bagian dari pendidikan karakter anak didik. Mohon diterima pemberian dari kami dari anak-anak baru yang menggalang bahan-bahan baksos," tutur kepala sekolah jika bahan baksos itu digalang saat kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) siswa baru. (HumaSpenpat)

Selengkapnya...

ORANG TUA DIKENALKAN PROGRAM SEKOLAH

Para orangtua siswa baru mulai dikenalkan dengan program-program sekolah. Mereka hadir ke SMP Negeri 4 Kota Cirebon memenuhi undangan Komite Sekolah untuk rapat bersama pihak sekolah, Sabtu (30/7). Dalam kesempatan itu, dibentuk juga pengurus komite kelas.

Hadir secara langsung Kepala SMP Negeri 4 Kota Cirebon Hj Sumiyati, S.Pd., M.Si, ketua komite sekolah Andi Azis, S.IP., M.Si beserta anggotanya Novi. Rapat dilaksanakan di Masjid Darul Mutaqin sekolah setempat.

Rapat yang dilaksanakan pada pukul 08.00 itu orang tua dikenalkan program dan kebijakan sekolah. Kebijakan itu meliputi empat bidang seperti kurikulum, kesiswaa, humas dan sarana. Pada sesi lain, orangtua disuguhkan tayangan dokumentasi kegiatan PPDB dan MPLS.

Presentasi kebijakan sekolah dilakukan oleh wakasek kurikulum Karnoto, S.Pd. Kebijakan meliputi jam masuk dan pulang sekolah, literasi, ekskul, tata tertib sekolah dan sebagainya. Termasuk tata tertib pemakaian seragam sekolah dalam lima hari.

"Khusus hari Sabtu, anak-anak akan pulang lebih sore jam 3. Karena dalam bulan-bulan awal mereka harus mengikuti pembekalan pramuka. Ini untuk kegiatan kemah pramuka yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini," tutur Karnoto di depan ratusan orangtua siswa.

Sementara itu, ketua Komite Sekolah Andi Azis memaparkan peran penting komite dalam memajukan sekolah. Pihaknya bersama anggota komite kelas sudah melakukan perbaikan sarana belajar putera puterinya. Pada bagian terakhir, komite menjelaskan seragam sekolah yang dipakai dalam lima hari belajar. (HumaSpenpat).

Selengkapnya...

SMP 4 TERPILIH SEBAGAI SEKOLAH KARAKTER

Enam sekolah di Kota Cirebon ditetapkan sebagai sekolah berkarakter tahun 2018. Pemilihan ini dilakukan oleh pihak Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Keempat sekolah tersebut adalah SDN Kalijaga Permai, SDN Karya Mulya 2, SMPN 4, SMPN 12, SMAN 2 dan SMKN 1 Kota Cirebon.

Secara formal, penandatangan perjanjian kerjasama enam sekolah itu dilakukan di aula Dinas Pendidikan Kota Cirebon pada 26 Juli 2018. Hadir dari utusan Kemdikbud Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang tiga orang. Dari pihak Disdik Kota Cirebon adalah Kabid Dikdas H. M. Uu Suhaemi. Usai MoU, tim Kemdikbud melakukan kunjungan ke sekolah-sekolah.

Sekolah pertama yang dikunjungi adalah SMP Negeri 4 Kota Cirebon. Di sekolah ini guru-guru 7 mapel di kumpulkan di ruang kepala sekolah. Mereka diberikan pengarahan oleh tim Kemdikbud dalam membuat perangkat pembelajaran berbasis pendidikan karakter. 

Sesuai dengan surat undangan, enam sekolah tersebut ditetapkan sebagai sekolah model rintisan Implementasi Kurikulum dan Pembelajaran Penguatan Pendidikan Karakter. Selain Kota Cirebon kota lainnya yang dipilih sebagai sekolah model serupa adalah Kabupaten Bekasi.

"Perjanjian kerja sama ini pihak mengatur tentang pengembangan perangkat kurikulum dan pembelajaran untuk penguatan implementasi kurikulum dan pembelajaran sesuai konteks daerah," tulis salah satu isi perjanjian kemdikbud dengan enam sekolah tersebut.

Menurut DR Tatang dari Kemdikbud, secara teknis pembelajaran guru-guru di sekolah harus terintegrasi dengan pendidikan karakter. Nilai-nilai karakter harus ada dalam perangkat pembelajaran (RPP). Selama ini antara nilai karakter dengan skenario pembelajaran tidak nyambung.

Sementara itu, Kabid Dikdas Dinas Pendidikan Kota Cirebon H. M. Uu Suhaemi mengatakan, jika perjanjian kerjasama ini merupakan legalitas formal pelaksaan pendidikan karakter. Secara pembiasaan, pendidikan karakter di sekolah sudah berlangsung lama. Karena ruh pendidikan itu terletak pada pendidikan karakter. (HumaSpenpat)

Selengkapnya...

KEPALA SEKOLAH KUKUHKAN SISWA BARU

Kepala SMP Negeri 4 Kota Cirebon Hj Sumiyati, S.Pd., M.Si mengukuhkan 352 siswa baru sekolahnya, Senin (23/7). Setelah sebelumnya mereka mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) pekan lalu. Sebanyak siswa tersebut terbagi dalam 11 rombongan belajar dengan 32 siswa per kelasnya.

Pengukuhan siswa baru tersebut secara simbolis dilakukan pada saat upacara bendera hari Senin. Usai amanat pembina upacara, kepala sekolah memakaikan topi dan badge identitas sekolah kepada dua perwakilan siswa. Sejak Senin itu, dalam tiga tahun ke depan siswa baru akan menjalani sebagai siswa SMP Negeri 4 Kota Cirebon.

Dalam sambutannya, kepala sekolah berpesan agar para siswa harus meluruskan niatnya bersekolah. Baik tujuan untuk belajar memperoleh ilmu dan juga mentaati peraturan sekolah. Para siswa diminta untuk menjaga kebersihan dan kenyamanan belajar di sekolah.

"Kalian sekolah di sini harus mendapatkan sesuatu karena orangtua kalian sudah dengan ikhlas menyekolahkan di sini. Mendapatkan ilmu dan mentaati tata tertib sekolah. Itu semua akan kalian rasakan manfaatnya kelak," ujar kepala sekolah di depan ratusan peserta upacara.

Pihaknya mengingatkan, agar para siswa tidak lagi mencorat coret meja belajar di kelas. Tidak membuang sampah sembarangan. Ke depan kepala sekolah tidak mau tahu jika masalah remaja masih terlihat di sekolahnya.

Dalam kesempatan itu kepala sekolah berpesan kepada siswa kelas VII dan kelas VIII dan IX. Kepala sekolah meminta para siswa untuk langsung belajar karena buku-buku dan LKS sudah dibagikan cuma-cuma dalam satu tahun ke depan. Usai upacara kepala sekolah menyerahkan medali OSN tingkat nasional di Padang kepada Shata. (HumaSpenpat)

Selengkapnya...