Selamat Datang di web unit kegiatan siswa Jurnalistik Sekolah "Demofat-News" SMP Negeri 4 Kota Cirebon. Media publikasi Jurnalistik Sekolah ini berupa Mading, Facebook (Kabar SMP 4 Cirebon) dan Blog (demofat-news.blogspot)

25 Juli, 2018

EVALUASI PPDB, DEWAN UNDANG SMPN 4

Permasalahan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Kota Cirebon belum selesai. Pihak DPRD Kota Cirebon, Selasa (24/7) malam mengundang Dinas Pendidikan Kota Cirebon di gedung Dewan. Sejumlah kepala sekolah SMP Negeri pun dihadirkan. Agendanya melakukan evaluasi pelaksanaan PPDB tahun 2018 ini.

Hadir dari unsur Dinas Pendidikan Kota Cirebon sekretaris Dinas Drs Adin Imaduddin didampingi Drs H. Uu Suhaemi bersama tim perumus Drs Nurudin. Pihak sekolah yang hadir adalah SMP Negeri 1, 2, 4, 5, 6 dan SMP Negeri 7. Sementara dari unsur dewan jajaran Komisi III salah satu membidangi masalah pendidikan.

Rapat dimulai dengan pemaparan anggota Dewan Jafarudin. Awal rapat politisi Partai Hanura itu didampingi oleh Fitria Pamungkaswati (PDIP), Beni Sujarwo (PDIP). Disusul hadir dr H. Doddy Ariyanto MM, Ana Susanti, SE dan anggota lainnya. Jafar menyampaikan maksud dan tujuan rapat melakukan evaluasi PPDB, termasuk solusi anak-anak yang belum kebagian sekolah.

Sesi selanjutnya laporan dari masing-masing sekolah yang diundang. Sekolah yang hadir adalah yang banyak diminati oleh masyarakat. Salah satunya SMP Negeri 4 Kota Cirebon. Sekolah di Jalan Pemuda No. 16 ini diwakilkan oleh Dede Kuswono, M.Pd selaku ketua panitia PPDB didampingi sekretaris panitia Deny Rochman, S.Sos., M.Pd.I dan operator Wahyu Suherman, S.Pd.

"Perlu kami laporkan jumlah rombel sekolah kami sebanyak 11 kelas dengan jumlah siswa per kelas 32 siswa. Total jumlah siswa sebanyak 352 siswa baru dengan rincian jalur zonasi 204, prestasi dalam zonasi 9, prestasi akademik dan non akademik 6, SHUBN kota dan luar kota masing-masing 43, kelas olahraga 32 dan jalur afirmasi plus guru 15 siswa," tutur Dede di depan dinas dan dewan mewakili kepala sekolahnya karena sedang sakit.

Di akhir rapat pihak Dewan meminta solusi terhadap permasalahan banyak siswa yang belum tersalurkan ke sekolah-sekolah negeri yang ada. Jika memungkinkan pihaknya berharap menambah satu rombel di SMP 5 dan SMP 7. Kebijakan itu diprioritaskan siswa di zonasi terdekat.

"Kami minta keputusan dinas sekarang untuk penambahan satu rombel di dua sekolah. Penambahan di SMP 5 dan SMP 7 ini tak melanggar aturan. Jika bisa, kelas itu akan diisi oleh siswa zonasi terdekat. Mereka yang zonasinya jauh mohon maaf," pinta ketua komisi III dr H. Doddy Ariyanto MM dan anggota lainnya Jafarudin.

Sementara itu, Sekdisdik Adin Imaduddin belum bisa memutuskan usulan anggota dewan tersebut. Pasalnya pihaknha tak punya kewenangan karena hanya mewakili Kadisdik yang sedang sakit. Namun pihaknya tak mau menabrak aturan perwali yang sudah ditetapkan dan masih mengacu hasil rekomendasi kemdikbud hasil kunjungan pekan lalu dengan komisi III DPRD agar siswa yang belum diterima untuk mendaftar ke sekolah-sekolah yang masih kurang siswa. (HumaSpenpat)

Selengkapnya...

23 Juli, 2018

HARUS PUAS JADI RUNNER-UP

Anak-anak SMP Negeri 4 Kota Cirebon harus menahan keinginan menjadi juara satu dalam ajang AQUA Danone Nations Cup (AQUADNC) 2018. Sebanyak 14 siswa baru yang memperkuat tim SSB Naga Bekisar Asahan Sumatera Utara itu harus kalah keberuntungan dari lawannya. Di babak final, kalah adu finalti SSB Asiop Apacinti DKI Jakarta.

Drama adu finalti harus dilalui setelah pertandingan full time kedudukan skor 0-0 di Stadion Soemantri Brodjone­goro Jakarta, Minggu (22/7). Gol Ridho sem­pat mence­tak pada menit ke-17 babak ke­dua dianulir oleh wasit kare­na menganggap Ridho sudah berada dalam po­sisi offside.

Di babak adu penalti, dari tiga pemain yang menjadi ek­sekutor Asiop Apacinti hanya gagal satu. Sedangkan di Naga Bekisar ada dua pemain yang gagal melakukan eksekusi. Alhasil, skor akhir 2-1 untuk ke­menangan Asiop Apacinti.

Meski gagal meraih hasil ter­baik, namun Wakil Ketua Umum Asprov Sumut, Subag­ja Suihan yang menyaksikan langsung jalannya laga final tetap memberikan apresiasi kepada tim besutan pelatih Nasuka. Dengan kekalahan ini maka anak-anak SMP Negeri 4 Kota Cirebon, urung mewakili Indonesian event tingkat dunia di Spanyol.

Kendati hanya runner-up namun menjadi prestasi yang membangkan. Event ini dilalui dengan panjang dan menyisikan 14 dari total 16 klub usia pelajar se-Indonesia. Ke-16 tim yang lolos ke final nasional merupakan hasil dari seleksi final regional yang telah dilaksanakan di 11 provinsi di Indonesia. Rencananya dalam waktu dekat anak-anak super ini akan bertemu bupati setempat. (HumaSpenpat)

Selengkapnya...

KOMITE TERUS MEMPERCANTIK KELAS

Sejak Kepala Sekolah Hj Sumiyati, S.Pd., MSi jajaran komite sekolah ikut serta menata sarana sekolah. Pengurus komite yang baru usia lima bulan, menggalang swadana dari para orangtua siswa. Orangtua tersebut tergabung dalam kepengurusan komite kelas. Pengerjaan perbaikan sarana pun oleh mereka.

"Alhamdulillah komite dan pihak sekolah ada sinergis. Para orangtua siswa setiap kelasnya mulai membenahi ruang belajar anaknya. Apakah mengecet, perbaikan pintu maupun meja kursi yang rusak ringan, kipas angin, jendela," tutur Andi Azis, MM ketua Komite Sekolah SMP Negeri 4 Kota Cirebon.

Ia mengakui belum semua kelas melakukan hal yang sama karena penggalangan dana ini bersifat sukarela. Yang menggalang orangtua siswa dan yang melaksanakan renovasi juga mereka. Pihaknya berharap, upaya komite kelas yang sudah memperbaiki kelasnya akan menjadi inspirasi dan motivasi bagi kelas lain.

"Kami ucapkan terima kasih kepada para komite kelas yang sudah ikut berpartisipasi aktif memperbaiki ruang kelas belajar anak-anaknya. Semoga komite kelas lain yang belum bisa menyusul demi kenyamanan belajar anak. Pendidikan itu tanggung jawab bersama," tandas Kabag Akuntansi Badan Keuangan Daerah Pemkot Cirebon ini.

Dalam kesempatan itu, selaku komite pihaknya berharap partisipasi wali kelas dalam ikut menggerakan komite kelasnya. Jika wali kelasnya tidak pro aktif menjembatani komunikasi antarorangtua siswa dan dengan pihak sekolah maka upaya perbaikan sarana belajar anak-anak akan terhambat.

"Jika wali kelasnya ikut aktif maka komite seluruh kelas bisa bergerak untuk bareng-bareng perbaiki sarana sekolah. Sarana yang dipasang pun perlu dukungan aliran listerik sehingga perlu dukungan dari pihak sekolah," ujarnya. (HumaSpenpat)

Selengkapnya...

22 Juli, 2018

ANTRI TERTIB DAPAT LKS GRATIS

Budaya tertib harus dimulai sejak dini. Inilah yang dilakukan anak didik di SMP Negeri 4 Kota Cirebon. Dengan tertib mereka berbaris untuk mendapatkan 12 buku LKS secara cuma-cuma. Tak hanya satu mata pelajaran, tapi 12 mapel. Mulai dari mapel kurikulum nasional hingga muatan lokal.

Tentu pembagian LKS gratis ini menambah kebagiaan para siswa bahkan guru-guru. Sebelumnya mereka mendapatkan buku-buku pelajaran gratis bersifat pinjaman. Ini akan memudahkan guru dan siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar.

Petugas staf Novi dan Ibnu dibawah koordinasi Kaur TU Nanik SE para siswa antri bergilir perkelas. Mereka terlihat begitu senang dengan mendapatkan buku dan LKS gratis. "Pembagian ini bergilir. Satu siswa akan mendapatkan satu paket buku LKS gratis," ujar Ibnu disela kesibukannya membagikan LKS kepada siswa. (HumaSpenpat)

Selengkapnya...

20 Juli, 2018

WADUH, SATGAS TEMUKAN PUNTUNG ROKOK DI SEKOLAH

Kamis (19/7) pagi SMP Negeri 4 Kota Cirebon kedatangan tamu tak diundang. Mereka adalah petugas penertiban Kawasan Tanpa Rokok dari Dinas Kesehatan dan Satpol PP Kota Cirebon. Sesuai Peraturan Daerah Kota Cirebon, sekolah merupakan kawasan tanpa rokok.

"Kami sudah keliling seluruh area di sekolah ini. Kami masih menemukan beberapa puntung sisaan rokok di daerah pembangunan proyek sekolah. Mungkin sampah rokok dari pekerja bangunan," tutur petugas dari unsur Satpol PP usai meninjau lokasi di sekolah jalan pemuda itu, Kamis (20/7). 

Petugas terdiri empat orang terdiri dua dari Dinas Kesehatan dan dua petugas dari Satpol PP. Mereka datang mendadak di sekolah kemudian meninjau langsung lokasi sekolah. Mereka menegaskan bahwa tak ada orang yang merokok di sekolah apapun alasanya. Termasuk menyiapkan ruang khusus merokok. Pedagang atau pengiklan rokok pun tidak diperkenankan berada di sekolah.

Menurut petugas, sesuai Perda No. 8 Tahun 2015 sekolah merupakan kawasan tanpa rokok. Jika ada pihak yang merokok maka akan dikenai sanksi. Sanksinya mulai dari denda hingga kurungan. Pihak di sini apakah pihak dari dalam maupun dari luar (tamu).  Ada tiga ketentuan pidana yang dijatuhkan bagi pelanggar Perda KTR. 

“Ancaman sanksi pidana kurungan 30 hari atau denda Rp 10 juta, diterapkan kepada pelanggar yang menjadi penanggungjawab atau pimpinan institusi,” katanya sambil membagikan stiker berlogo Kawasan Tanpa Rokok kepada pihak sekolah. Hadir dari unsur wakasek kurikulum Dindin Sudarna, S.Pd, dan Humas Sekolah Deny Rochman, S.Sos. M.Pd.I dan Yayan Herbiyanti, S.Pd.

Perda KTR tersebut sebenarnya sudah mulai berlaku efektif tahun 2016 lalu. Namun hingga kini masih dijumpai pelanggaran di sejumlah tempat. Pihaknya menolak jika pemerintah daerah melarang warganya untuk merokok. Tetapi membatasi warganya merokok di sembarang tempat. Salah satu tempat itu adalah sekolah.

"Maaf kita tidak melarang orang mereka. Silahkan saja asal tahu kawasan mana yang boleh dan mana yang tidak. Silahkan sekolah membuat sanksi internal terhadap pengawasan warga sekolah," tutur Aan dan Irmawati dari Dinkes di ruang tamu kepala sekolah.

Sesuai ketentuan Perda, bagi pelanggar dari kalangan produsen, penjual, pengiklan dan promotor, ancaman hukuman kurangan 30 hari atau denda Rp 5 juta, dengan pembebanan biaya paksa penegakan hukum sebesar Rp 2,5 juta atau penahanan sementara KTP. Bagi perokok, sanksi pidana kurungan tiga hari atau denda Rp 100 ribu, dan pembebanan biaya paksa penegakan hukum sebesar Rp 50 ribu.

Menurutnya, sanksi bagi pimpinan atau penanggungjawab memang lebih berat. Ada sejumlah kewajiban yang harus dilakukan pimpinan atau penanggungjawab, diantaranya wajib memasang pengumuman dan tanda larangan kegiatan produksi, penjualan, iklan, promosi dan penggunaan rokok di institusinya yang masuk KTR. (HumaSpenpat)

Selengkapnya...

19 Juli, 2018

MAKAN JAMBLANG, RATUSAN SISWA BARU BACA BUKU

Selalu ada keseruan pelaksanaan MPLS di sekolah ini. Memasuki hari kedua, siswa SMP Negeri 4 Kota Cirebon kegiatan mereka diawali dengan sarapan pagi bersama. Mengumpulkan tanaman pohon untuk cinta lingkungan. Dilanjutkan dengan kegiatan membaca senyap secara massal.
Sejak pukul 7.00 siswa sudah berkumpul di lapangan upacara. Dibawah bimbingan panitia OSIS para siswa menyantap sarapan pagi. Menunya memang tak istimewa. Yang istimewa itu kebersamaanya. Bayangkan sekitar 300-an siswa baru sarapan bersama nasi jamblang di lapangan.
Yah, nasi jamblang adalah menu kuliner kedua setelah hari pertama mereka sarapan dengan nasi lengko. Hari ketiga sarapan mereka dengan nasi kuning. Selama tiga hari MPLS para siswa tetap menggunakan ikat kepala dan syal khas batik Cirebon. Tema MPLS tahun ini adalah mendekatkan siswa baru dengan kearifan lokal.
Selengkapnya...

17 Juli, 2018

INILAH KEBIJAKAN BARU KURIKULUM

WAKASEK KURIKULUM Karnoto, S.Pd
Ada yang baru kebijakan kurikulum SMP Negeri 4 Kota Cirebon di era Kepala Sekolah Hj Sumiyati, S.Pd., M.Si. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum Karnoto, S.Pd menjelaskan program dan kegiatan mulai tahun pelajaran baru 2018/2019. Sebagai wakasek baru satu bulan, program kurikulum ini akan diterapkan awal tahun pelajaran baru.
"Ada beberapa program baru terkait kurikulum. Seperti guru wali kelas akan ikut berpindah dengan siswa kelas ditingkat sebelumnya. Setiap hari Senin jam pulang siswa lebih awal. Pagi hari usai upacara akan diadakan brifing dari kepala sekolah," papar Karnoto di depan guru-guru dan TU dalam brifing awal tahun pelajaran, Senin (16/7).
Selengkapnya...

16 Juli, 2018

TERUS MELAKUKAN PERBAIKAN SEKOLAH

Menata dan memperbaiki sekolah tak perlu waktu bertahun-tahun. Hj Sumiyati, S.Pd., M.Si, misalnya, untuk kembali menata dan memperbaiki sekolahnya tahap awal cukup butuh waktu enam bulan. Sejak menjadi kepala SMP Negeri 4 Kota Cirebon enam bulan lalu, berbagai upaya dilakukan. Baik perbaikan sarana maupun membangun budaya sekolah.

"Alhamdulillah sudah enam bulan saya disini kita bareng-bareng menata dan memperbaiki sekolah. Tak hanya masalah sarana tetapi juga manusianya," ujar Hj Sumiyati di depan guru-guru dan staf TU dalam brifing perdana usai liburan panjang di ruang guru, Senin (16/7).
Selengkapnya...

SISWA KEBANJIRAN BUKU GRATIS

Tahun pelajaran baru 2018/2019 menjadi berkah bagi siswa siswi SMP Negeri 4 Kota Cirebon. Bagaimana tidak, baru masuk sekolah hari pertama usai libur panjang, mereka sudah kebanjiran buku. Buku-buku seluruh mata pelajaran kurikulum nasional diangkut bawa pulang. Bahkan rencana tak hanya buku teks, buku LKS pun akan mereka terima gratis.

"Semua siswa khususnya kelas VIII dan IX dikasih buku cetak semua mata pelajaran kecuali Bahasa Sunda dan Bahasa Cirebon. Buku baru ini sifatnya pinjaman sampai nanti naik kelas," tutur Noviyani Nugraha, petugas perpustakaan sekolah disela membagikan buku-buku kepada para siswa.

Secara teknis setiap siswa per kelas antri bergilir sesuai panggilan. Satu persatu mereka berbaris di ruang penyimpanan buku di dekat halaman tengah sekolah. Setelah melakukan tanda tangan setiap siswa membawa satu ikat 10 buku dibawa pulang ke rumah. Buku itu dibagikan cuma-cuma dalam jangka waktu satu tahun.

Menurut Noviyani, setelah satu tahun ini buku harus dikembalikan lagi ke perpustakaan sekolah. Untuk itu pihaknya berharap kerjasama seluruh siswa dan orangtua agar bersama-sama menjaga aset sekolah itu tetap utuh tanpa rusak berat. Hal serupa dengan buku LKS yang rencananya akan dibagikan juga kepada para siswa.

"Secara detailnya rencana pembagian LKS belum dapat perintah dari ibu kepala sekolah. Namun kabarnya LKS juga sejumlah mata pelajaran yang ada yang akan dibagikan kepada para siswa," ujar Novi yang ikut mendampingi Kepala TU Nanik, SE dalam pembagian bukunya. Sebelumnya buku-buku tersebut ditata oleh staf dan dibantu oleh pengurus OSIS.

Sementara itu, sejumlah siswa ketika ditemui mengaku senang dengan pembagian buku gratis oleh pihak sekolah. Mereka menyampaikan terima kasih banyak kepada Kepala Sekolah ibu Hj Sumiyati, S.Pd., M.Si. Atas kebijakannya mereka tak lagi harus membeli buku pelajaran dan LKS yang mahal.

"Seneng aja sih pak sekarang dapat pembagian buku. Apalagi dibagi seluruh mata pelajaran. Kabarnya buku LKS juga mau dibagi. Jadi kan di rumah tinggal baca-bacaa. Bakal gak ketinggalan materi pelajaran lagi," ungkap seorang siswa yang dibenarkan rekan-rekan lainnya yang berkumpul di depan masjid sekolah dengan wajah sumringah. (humaSpenpat).

Selengkapnya...

MPLS DEKATKAN SISWA DENGAN BUDAYA LOKAL

Selama tiga hari ke depan, ratusan siswa baru di Kota Cirebon akan menjalani masa orientasi. Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dilaksanakan berbeda model, metode dan strategi. Apapun itu pemerintah mengingatkan agar pelaksanaan MPLS harus memedomani Permendikbud No. 18 Tahun 2016.

Salah satu pendekatan yang dilakukan panitia MPLS adalah mendekatkan anak-anak dengan budaya lokal. Seperti yang dilakukan panitia MPLS di SMP Negeri 4 Kota Cirebon. Siswa baru di sekolah dikenal berbasis agama itu mengenakan atribut batik Cirebon. Selain itu sarapan pagi mereka menunya kuliner Cirebon.

"Mereka itu anak-anak Cirebon. Tapi di jaman now mereka mulai jauh bahkan tak mengenal budaya Cirebon. Sebagai lembaga pendidikan, kita wajib mendekatkan budaya lokal kita kepada mereka," tutur Panitia PPDB Dede Kuswono, M.Pd disela kesibukannya upacara pembukaan MPLS di sekolahnya.

Dijelaskan, untuk siswa putera memakai ikat kepala batik, sementara untuk siswa perempuan memakai shal. Selama tiga hari anak-anak pun diajak menikmati menu sarapan khas Cirebon. Mulai nasi lengko, jamblang dan lainnya. Makanan itu disantap bersamaan dibawah pendampingan pengurus OSIS.

Selama tiga hari, para siswa akan mendapatkan berbagai materi seputar lingkungan sekolah. Seperti mata pelajaran, guru, lingkungan sekolah, teknis belajar, dunia kesiswaan hingga materi literasi. Pagi hari pertama, MPLS dibuka oleh wakasek Kurikulum Didin Sudarna, S.Pd.

Secara simbolis, Wakasek Kurikulum menyematkan batik ikat kepala dan shal kepada perwakilan siswa baru dan pemukulan gong. Kemudian disusul secara serentak oleh siswa baru lainnya. Upacara pembukaan diikuti oleh seluruh guru dan TU serta siswa siswi kelas VIII dan IX. (PaDE)

Selengkapnya...

11 Juli, 2018

SHATA RAIH JUARA SAINS NASIONAL

Dunia pendidikan Kota Cirebon kembali menorehkan prestasi. Kali ini prestasi lomba Olimpiade Sains Nasional (OSN). Shata Juangsar Daedo, siswa kelas VII SMP Negeri 4 Kota Cirebon berhasil meraih medali perunggu di tingkat nasional. Setelah ia mengikuti lomba OSN di Padang Sumatera Barat 1-7 Juli 2018.

Shata, kendati hanya meraih perunggu namun pencapain itu sudah luar biasa. Pendidikannya baru kelas VII namun sudah mampu bersaing dengan kemampuan kakak kelasnya dari daerah lain di Indonesia. Ia lolos nasional, setelah berhasil melalui seleksi tingkat Kota Cirebon 24 Maret 2018, dan seleksi tingkat Jawa Barat 19-21 April 2018.

"Saya dapat meraih perunggu setelah melalui tes. Ada dua bagian tes, ada sesi eksperimen sama sesi teori. Kalau sesi eksperimen itu kita harus mengerjakan soal yang diberikan berdasarkan hasil dari pengamatan yang telah dilakukan.  Kalau kemarin itu yang harus dikerjakan untuk soal eksperimen berkaitan dengan soal tentang massa jenis, laju transpirasi tumbuhan, dan anatomi tumbuhan," tutur Shata mengenang perjalanan lombanya.

Ia melanjutkan, kalau sesi teori ia harus mengerjakan soal yang sudah diberi dari panitia. Modelnya seperti ujian. Ada lembar soal dan lembar jawabannya. Soal teori ada dua jenis soal, pilihan ganda sama uraian. Pilihan ganda 40 soal, materi tentang biologi sebanyak 20 soal, dan materi tentang fisika sebanyak 20 soal.

"Kalau uraian ada 10 soal, materi tentang biologi sebanyak 5 soal dan fisika sebanyak 5 soal. Kalau fisika ditanya tentang kinematika, dinamika, optik, gelombang, dan gejala kelistrikan dan kemagnetan. Kalau biologi, tentang mikrobiologi, biokimia, ekologi, anatomi tumbuhan dan hewan, dan tentang forensik," ujar putera bungsu pasangan Canisa dan Zuchrofiyah.

Siswa berkaca mata ini menyampaikan terima kasih kepada kepala sekolah ibu Hj Sumiyati, Bapak Karnoto dan Ibu Titin atas bimbingan dan dukungannya dalam persiapan dan mengikuti lomba. Terima kasih juga dukungan Dinas Pendidikan Kota Cirebon. Shata mengaku kecintaannya belajar IPA sejak dibangku sekolah dasar.

Kehebatan Shata diakui oleh guru pembimbingannya, Karnoto, SPd. Menurut guru IPA SMP Negeri 4 Kota Cirebon ini, Shata mampu mengerjakan dengan cepat soal-soal IPA try out Ujian Nasional 2018. Hasilnya, dari 40 soal hanya satu soal yang salah. Karnoto menduga, raihan Shata medali perunggu lemah di praktek sains karena sekolah disini tak memiliki laboratorium. 

Kepala SMP Negeri 4 Kota Cirebon Hj Sumiyati, S.Pd., M.Si mengaku bangga raihan anak didiknya hingga tingkat nasional. Rasa lelahnya antar jemput Shata saat lomba terbayar lunas dengan pencapaian luar biasa Shata yang masih duduk di kelas VII saat lomba diadakan. Pihaknya berharap Shata tahun depan akan jauh lebih siap dan bisa menjadi inspirasi bagi teman-teman di sekolahnya. (humaSpenpat)

Selengkapnya...

SEPAK BOLA BAKAL JADI ICON BARU KOTA CIREBON

SMP Negeri 4 Kota Cirebon dan akademi Bina Sentra Putra (BLiSPI) mengikat janji bersama. Mereka sepakat membina dan memajukan prestasi olahraga cabang sepak bola dan futsal di sekolah tersebut. Secara resmi kedua belah pihak teken nota kesepahaman disaksikan oleh Dinas Pendidikan Kota Cirebon dan Kemenpora, Selasa (10/7).

Perjanjian kerjasama ditandatangani oleh pihak pertama dari kepala sekolah Hj Sumiyati, S.Pd., M.Si dan pihak kedua Subagja Suihan, ketua Bina Sentra Putra (BLiSPI) bermarkas di Kedawung Cirebon. Kadisdik Drs H Jaja Sulaeman M.Pd dan Deputi III Kemenpora DR Raden Isnanta MPd ikut meneken tiga lembar dokumen perjanjian.

"Para pihak sepakat bahwa perjanjian kerja sama yang diadakan didasari oleh keinginan untuk saling membantu, menguntungkan dan memajukan dunia olahraga sepak bola di SMP Negeri 4 Kota Cirebon khususnya dan Kota Cirebon pada umumnya," demikian salah satu maksud tujuan nota kesepahaman tertulis.

Point lainnya, 14 anak binaan BLiSPI masuk ke SMP 4 melalui jalur prestasi. Untuk mendukung pembinaan prestasi olahraga, pihak BLiSPI akan membantu fasilitasi pembangunan sarana olahraga seperti gedung olahraga dari Kemenpora.

Kepala SMP Negeri 4 Kota Cirebon Hj Sumiyati, S.Pd., M.Si mengatakan, seluruh anak-anak BLiSPI sudah melalui mekanisme seleksi PPDB. Pihaknya berharap MoU ini akan memberikan dampak positif bagi prestasi olahraga di sekolahnya.

Deputi III Pembudiyaan Olahraga Kemenpora DR Raden Isnanta, M.Pd mengatakan, prestasi sepak bola akan menjadi icon baru bagi Kota Cirebon. Cirebon sebagai bagian dari Jawa Barat memiliki potensi sepak bola yang luar biasa. Seperti Brazil, sepak bola sudah melekat dalam masyarakat Indonesia.

"Icon Cirebon nanti tak hanya empal gentong, terasi, nasi lengko atau nasi jamblang dan batik. Ke depan sepak bola bisa menjadi icon baru karena di kota ini akan banyak lahir pemain-pemain hebat berprestasi," harap Deputi berkacamata ini yang bersyukur kelas olahraga masa Dirjen Kemdikbud Indra Djati masih ada di SMP 4.

Raden Isnanta berpesan, SMP 4 sudah harus berfikir Go Internasional. Dengan prestasi sepak bola yang ditoreh anak-anak BLiSPI yang sekolah di sini nama SMP 4 akan berkibar di berbagai daerah dan negara. Konstum yang akan dikenakan pemain akan ada logo SMP4.

"Sekarang SMP 4 mikiri Go International. Icon Cirebon tak hanya kuliner dan batiknya tapi juga prestasi olahraganya. Kelak nama sekolah ini akan dikenal luas dari prestasi sepak bola anak didiknya. Tunjukan dulu prestasinya, penghargaan akan mengikutinya," papar Deputi disambut tepuk tangan hadirin para pemain, guru, pelatih dan orangtua anak. (humaSpenpat)


Selengkapnya...

CALON TIMNAS JUNIOR SEKOLAH DI SMPN 4 CIREBON

Ini mengejutkan. Para pemain cilik berbakat memilih sekolah di SMP Negeri 4 Kota Cirebon. Mereka adalah 14 pemain sepak bola usia 13 tahunan ini bintangnya tengah bersinar. Kendati usia belia namun prestasi tim kesebalasannya sudah mulai mendunia. Terakhir, mereka berencana berlaga di event dunia di Rusia dan Thailand.

"Anak-anak kita bulan ini akan banyak keluar. Pada 11 Juli mereka harus ke Medan ikut kejuaraan nasional Danone. Pada 21-22 Juli akan tanding lagi. Juara di event itu akan mewakili Indonesia di kejuaraan U-12 di Rusia," Subagja Suihan, Ketua Bina Sentra Putra (BLiSPI) saat penandatangan kerjasama dengan SMP Negeri 4 Kota Cirebon, Selasa (10/7).

Tak hanya Danone Cup, timnya juga bersiap mengikuti laga Suratin Cup dan kejuaraan di Thailand pada Oktober mendatang. Subagja mengatakan, jika timnya kurang pemain pihaknya membuka kesempatan bagi siswa SMP Negeri 4 untuk seleksi bergabung dengan tim binaanya.

"Terima kasih kepada pihak sekolah yang memberikan kesempatan anak-anak kami sekolah di sini. Kami mohon maaf sebelumnya kepada Bapak Ibu guru jika kelak anak-anak kami akan sering meninggalkan sekolah. Namun kami tetap menyiapkan guru privat bagi anak-anak ditengah kesibukan latihan," ujar pria yang bekerja di perusahaan BUMN asal Cirebon ini.

Subagja mengaku, pihaknya cukup kewalahan mencari bibit unggul pemain sepak bola pesanan Kemenpora. Setelah sukses membina dan melatih Firman Utina dan Egi, Subagja yang pernah di PSIT ini masih sering mendampingi pihak Kemempora keliling ke daerah-daerah di Indonesia.

"Insha Allah akan lahir pemain-pemain hebat dari anak-anak kami yang sekolah di SMP4. Pada rentang waktu 3-4 tahun mereka diploting menjadi pemain U-16 dan U-19. Ini tentu akan memberi efek positif bagi nama baik SMP4 dan Kota Cirebon," tutur Subagja yang tak pernah meleset membina pemain berbakat hingga ke puncak karirnya seperti dialami Egi yang kini merumput di Liga Polandia. (humaSpenpat)

Selengkapnya...

06 Juli, 2018

MENJAGA SILATURAHIM, HALAL BIHALAL DIKEMAS BEDA

Sempat vacum, keluarga besar SMP Negeri 4 Kota Cirebon kembali menggelar acara halal bihalal. Kali ini kemasan acara lebih unik. Kali ini tausiyah tak melulu mengupas tema agama. Kali ini lokasi acara tak lagi di ruangan atau di gedung. Tausiyah membahas tentang peran penting guru. Lokasi memilih taman tengah di sekolah.

"Kita ingin hal berbeda dalam kegiatan halal bihalal. Selama ini tausiyah selalu bicara pentingnya silaturahim. Selama ini selalu di ruangan. Nah kali ini tema tausiyah tentang peran guru dalam menciptakan generasi emas tahun 2045. Lokasi acara di taman tengah sekolah," tutur Deny Rochman, S.Sos., M.Pd.I, panitia acara Halal Bihalal.

Kepala SMP Negeri 4 Kota Cirebon ibu Hj Sumiyati, S.Pd., M.Si hikmah dengan halal bihalal kita bisa saling akrab dan kenal kembali. Jika berjumpa di jalan bisa saling sapa. Bisa saling berkunjung ke rumah-rumah keluarga besar SMP Negeri 4 Kota Cirebon. Demikian pesan kepala sekolah dalam sambutannya.

Acara Halal Bihalal itu dihadiri sekitar 100 orang. Mereka adalah guru-guru dan staf TU, mantan guru dan kepala sekolah, baik yang masih aktif maupun yang sudah pensiun. Hadir juga unsur pengawas dan komite sekolah. Acara dimulai pukul 09.00 berakhir sebelum dhuhur. Tausiyah disampaikan oleh ibu Hj Ayi Nining, M.Ag., penulis buku dan guru SMA Negeri 2 Kota Cirebon yang pernah mengajar di SMP Negeri 4.

Dalam tausiyahnya, guru PAI itu banyak menggali sisi kompetensi sosial dan kepribadian guru. Diiringi lantunan musik muhasabah suasana halal bihalal larut dalam kesedihan. Aktifis dakwah ini berbagi pengalamannya sebagai guru bagaimana mengajar dengan hati kepada anak-anak didik.

"Sebagai guru saya terus berusaha bagaimana pembelajaran ini bisa masuk ke jiwa mereka. Tidak saja memberikan pengetahuan tetapi bagaimana bisa terinternalisasi kepada jiwa mereka," tutur ustadzah Hj Ayi lirih di depan undangan yang terbawa emosi melankolisnya. Hasil pembelajaran itu kemudian ia bukukan dan launching belum lama ini.

Menurut Ayi, dalam pembelajaran abad 21 anak-anak didik tak bisa dijejali dan didoktrin seperti pembelajaran sebelumnya. Kita harus meninggalkan pola ujian dengan pilihan ganda atau sejenisnya. Kini berikan siswa materi yang menggali potensi intelektualnya. Dengan cara berfikir HOTS--- Higher Order Thinking Skills

"Tuntutan pembelajaran abad 21 menggali empat kemampuan yaitu berfikir kritis problem solving skill, kolaborasi, komunikasi dan literasi. Kompetensi itu harus guru-guru mengadopsi dan beradaptasi untuk diajarkan kepada peserta didik," papar guru yang pernah studi S2 atas beasiswa Kemenag RI. (HumaSpenpat)

Selengkapnya...

PENGUMUMAN PPDB, ORTU SIBUK MOTRET

Kamis 5 Juli 2018 menjadi hari tak terlupakan. Paling tidak bagi ratusan orangtua calon siswa baru SMP Negeri 4 Kota Cirebon. Hari itu ada yang menang, ada juga yang menangis. Sedih. Mereka yang menang karena anaknya dinyatakan lolos diterima sekolah tersebut. Yang menangis, karena belum beruntung diterima PPDB jalur kompetitif SHUSBN.

Yah, Kamis kemarin adalah waktu pengumuman penerimaan calon siswa baru SMP Negeri di Kota Cirebon. Kendati bisa diakses secara online, namun puluhan orangtua tetap beramai-ramai mendatangi sekolah, termasuk di SMP Negeri 4 Kota Cirebon.

"Pak data nama-nama 43 siswa yang di internet itu sudah final yah yang diterima di SMP 4. Kan ga akan ada perubahan lagi kan," tanya sejumlah orangtua penuh ragu kepada panitia PPDB sekolah setempat. Pihak panitia membenarkan pertanyaan orangtua tersebut. Untuk meyakinkan mereka lembar pengumuman pukul 10.00 dipasang dipapan dengan sekolah.

Keraguan orangtua memang wajar. Maklum daya tampung jalur SHUSBN baik kota maupun luar kota cukup terbatas. Masing-masing hanya 43 siswa. Itu pun dengan rata-rata nilai yang memadai. Berbeda dengan jalur rumah terdekat (zonasi) daya tampung mencapai 173 siswa. Tentu saja pendaftarnya pun penuh sesak.

Diterbitkannya hasil seleksi jalur nilai disambut penasaran oleh orangtua. Benarkah nama anaknya ada, seperti yang tercantum dalam website PPDB Kota Cirebon? Perasaan itu muncul karena sistem serupa tak dijumpai pada PPDB tahun sebelumnya. Perubahan sedikit sistem ini membuat tak sedikit orangtua kecele.

"Alhamdulillaaah... Nama anak saya ada di papan pengumuman. Saya mau daftar ulang kemana dan kapan. Apa saja yang perlu saya bawa." Lagi-lagi orangtua bertanya tidak sabar untuk memastikan kabar gembira itu bukan mimpi di siang bolong. Untuk meyakinkan lagi, mereka rame-rame memotret hasil seleksi PPDB di papan pengumuman.

Sesuai jadwal, registrasi calon siswa baru yang lolos secara serentak dilakukan pada 10-14 Juli 2018. Untuk SMP Negeri 4 memberikan kesempatan awal registrasi pada siswa baru jalur prestasi dan UN pada 10 Juli 2018. Mereka cukup membawa lembar bukti pendaftaran online yang sudah diverifikasi oleh panitia PPDB sekolah setempat. Selamat bagi yang lolos. Syukuri... (HumaSpenpat)

Selengkapnya...

04 Juli, 2018

TEGANG, MENANTI PENUTUPAN PPDB JALUR NILAI

Ketegangan melanda suasana pikiran orangtua calon siswa baru. Sejak Senin hingga Rabu pendaftar jalur nilai SHUSBN masih melototi website resmi PPDB Kota Cirebon. Tercatat, untuk pendaftar jalur UN pendaftar dalam kota di SMP Negeri 4 Kota Cirebon sebanyak 88 orang. Sementara pendaftar dari luar kota jalur UN masih dibawah jumlah pendaftar dalam kota.

Untuk jalur nilai daya tampung sekolah masing-masing sebanyak 43 orang untuk jalur kota dan luar kota. Hingga hari terakhir pendaftaran jalur SHUSBN nilai terendah dalam kota 261,90. Sementara untuk jalur luar kota nilai terendah diangka 244,34. Hasil seleksi sementara akan diumumkan Kamis 5 Juli 2018.

Sedangkan hingga hari ketiga untuk jalur zonasi jarak terjauh adalah 1,7 Km dengan jumlah pendaftar mencapai 234 orang. Daya tampung siswa baru di sekolah jalan pemuda ini adalah 173 anak. Passing grade jarak tersebut akan terus berkurang seiring bertambahnya jumlah pendaftar limpahan dari jalur SHUSBN yang gagal diterima. 

Pendaftaran zonasi lebih panjang hingga 9 Juli mendatang. Sementara jalur nilai hingga tanggal 4 Juli. Seluruh pengumuman final semua jalur seleksi akan disampaikan online pada 10 Juni 2018. Pendaftaran ulang akan dilakukan 10-14 Juli 2018. Seluruh siswa baru yang diterima mulai masuk sekolah pada hari Senin 16 Juli 2018. 

Hari ketiga PPDB online jumlah pendaftar jauh lebih sedikit. Namun ketegangan kian memuncak, khususnya mereka yang sudah tersisih nilanya dari jalur kota atau zonasi. Mereka buru-buru pindah pilihan sekolah sesuai besaran nilai dan ada juga berpindah jalur ke luar kota. Jalur ini jumlah pendaftarnya relatif sedikit.

Semakin mendekati waktu penutupan jam 2 siang, jumlah pendaftar terus meningkat. Mereka datang siang karena harus berburu surat validasi data dari Dinas Pendidikan Kota Cirebon. Jika hingga jam 2 pas tak selesai berifikasi, maka akses online akan terhenti. Satu orangtua siswa mengalami nasib nahas sehingga harus kembali ke dinas untuk verifikasi di sana. (PaDE)

Selengkapnya...

02 Juli, 2018

HARI PERTAMA PPDB, SMP4 DISERBU PENDAFTAR

Mulai Senin 2 Juli 2018 pendaftaran peserta didik baru (PPDB) Kota Cirebon mulai dibuka untuk jalur umum. Salah satu sekolah yang membantu melayani pendaftaran offline orangtua siswa baru adalah SMP Negeri 4 Kota Cirebon. Sejak pagi pukul 07.00 sekolah di jalan Pemuda No. 16 Kota Cirebon sudah dipadati pendaftar.

Panitia secara teknis sudah menyiapkan nomor urut hingga 500 buah. Namun hingga waktu penutupan pendaftaran hari pertama tercatat baru 175 pendaftar yang baru terlayani. Sisanya akan dilanjutkan hari kedua esok Selasa. Dari jumlah pendaftar yang masuk, mayoritas pendaftar jalur zonasi terdekat dari rumah ke sekolah tujuan.

Sesuai ketentuan Perwali PPDB tahun 2018 ini mulai Senin 2 Juli ini pendaftaran online untuk jalur zonasi terdekat, jalur kompetitis SHUSBN dalam dan luar kota. Jalur lainnya adalah jalur prestasi akademik dan non akademik serta pindah domisili/anak guru.

"Kalau jalur zonasi terdekat itu untuk warga kota Cirebon yang terdekat dari sekolah tujuan. Sedangkan kompetitif SHUSBN dalam dan luar kota d adalah bagi warga kota atau luar kota dengan seleksi nilai," tutur Dede Kuswono, M.Pd., ketua Panitia PPDB menyampaikan informasi kepada para pendaftar.

Senin kemarin merupakan hari pertama pendaftaran PPDB jalur umum. Sebelumnya telah dilakukan pendaftaran dan seleksi jalur prestasi, baik akademik maupun non akademik secara terpisah oleh tim khusus. Pengumuman hasil seleksi semua jalur akan dilakukan serentak secara online pada 10 Juli mendatang. 

Dalam proses pendaftaran PPDB di SMP 4 setiap pendaftar harus mengikuti syarat dan ketentuan. Berkas pendaftaran semua harus foto copy dengan menunjukkan dokumen asli. Dimasukan dalam map sesuai jalur PPDB. Pendaftar mengambil nomor antrian lalu menunggu untuk dipanggil. Mereka harus melalui tiga meja yaitu meja verifikasi berkas, meja pencatat pendaftaran calon siswa dan terakhir pendaftaran dan verifikasi secara online. Proses pendaftaran hari pertama terus dimonitoring oleh kepala sekolah Hj Sumiyati, S.Pd., M.Si. (humaSpenpat)

Selengkapnya...