Selamat Datang di web unit kegiatan siswa Jurnalistik Sekolah "Demofat-News" SMP Negeri 4 Kota Cirebon. Media publikasi Jurnalistik Sekolah ini berupa Mading, Facebook (Kabar SMP 4 Cirebon) dan Blog (demofat-news.blogspot)

30 Maret, 2009

SISWA DAN GURU PEMBINA DAPAT SAWER



Bangga dengan prestasi anak didiknya, Kepala SMP Negeri 4 Cirebon Karnadi, S.Pd.,M.Hum langsung memberikan dana prestasi kepada para siswa yang juara dalam mengikuti lomba. Kebanggaan kali ini datang dari siswa yang mengikuti panca lomba Agama Islam yang berhasil meraih juara umum. Sementara siswa lainnya adalah dari Ekskul Palang Merah Remaja (PMR) yang berhasil meraih juara dua dan harapan satu kategori lomba tandu dan pertolongan pertama.

“Saya perintahkan kepada bendahara sekolah agar anak didik kita yang berprestasi diberikan dana transport. Bagi guru pembinanya juga akan diberikan dana yang besarnya tiga kali dari kesra wali kelas,” ujar kepala sekolah di depan ratusan siswa usai upacara bendera hari Senin kemarin 30 Maret 2009.

Pagi itu riuh tepuk tangan ratusan siswa SMP Negeri 4 Cirebon tidak pernah henti. Ketika guru pembina PAI Bapak Arif Syarifuddin S.Ag mengumumkan hasil lomba di depan peserta upacara. Disusul kemudian pengumuman lomba PMR di tingkat kota.
“Semula sekolah kita diprediksi bakal kalah dalam lomba PMR. Tapi ternyata Sabtu kemarin (29/3), kita masih dapat juara dua untuk lomba tandu dan juara harapan satu untuk lomba pertolongan pertama. Jadi berita bahwa PMR gagal juara diralat,” tutur Ibu Iis Nurdaesih, S.Pd, guru pembina PMR. Siswa yang juara lomba tandu adalah Arin dan Dine (7.a), sedangkan pemenang lomba pertolongan pertama Mila, Gina dan Tiara (7.a).

Untuk uang hadiah, ternyata tidak hanya sekolah yang memberikan kepada siswa berprestasi. Khususnya siswa panca lomba sebelumya sudah dijanjikan akan diberikan dana stimulan sebesar Rp100 ribu bagi yang juara umum. “Yah, insya Allah saya tetap akan memberikan dana itu kepada siswa yang juara. Hanya besarnya tidak sesuai dengan rencana karena ternyata mereka dapat uang hadiah dari panitia dan sekolah juga memberi. Tapi khusus yang tidak juara saya akan berikan 100 ribu,” ujarnya.

Sementara itu guru Pembina PAI Bapak Arif Syarifuddin S.Ag mengaku bangga dengan prestasi anak didiknya. “Ini adalah kado istimewa buat saya yang sebentar lagi akan pensiun,” tuturnya dengan mata berkaca-kaca. Pak Arif mengatakan dengan prestasi anak didiknya tersebut sekolahnya berhasil mempertahankan gelar sebagai sekolah standar nasional berbasis keagamaan.

Menurutnya, prestasi juara umum dalam lomba PAI tingkat Kota Cirebon akhir pekan lalu yang diraih SMP Negeri 4 Cirebon menambah daftar panjang prestasi sekolahnya. Sebelumnya dalam berbagai even lomba keagamaan sekolah yang berdiri pada 2 September 1978 ini. “Tiap ada lomba Agama Islam kami selalu juara sehingga panitia sempet tidak menyelenggarakan lomba serupa pada tahun berikutnya. Nah sekarang ada lagi, alhamdulillah kita juara lagi.” (*)
Selengkapnya...

SEKOLAH MULAI DITANAMI APOTEK HIDUP

Puluhan siswa dari kelas 8.g pagi sudah disibukkan dengan kegiatan tanam menanam di salah satu halaman kelas, Senin (30/3). Mereka satu persatu menanam tanaman apotek hidup seperti bawang, cabe dan lainnya dibawah bimbingan Ibu Laesah Mukti, guru biologi. Namun karena pagi itu berhalangan hadir, kegiatan penghijauan itu dilimpahkan kepada Ibu Enok, S.Pd.

“Kegiatan siswa ini adalah membuat apotek hidup di lingkungan sekolah. Ini terkait pelajaran biologi yang diampu oleh Ibu Laesah Mukti. Tapi karena yang beliau ada materi tambahan di kelas sembilan jadi saya yang diminta untuk membimbing siswa,” tutur Ibu Enok disela penanaman pohon apotek hidup tersebut.(*)
Selengkapnya...

GURU STAF HARUS JADI “SUPERmen”

Kegiatan arisan bisa dijadikan momentum membangun kebersamaan, termasuk bagi warga SMP Negeri 4 Cirebon. Soalnya, dalam membangun sekolah yang baik dan bermutu diperlukan kerjasama semua pihak, tidak bisa hanya dilakukan oleh kepala sekolah.

Penegasan itu disampaikan Kepala SMP Negeri 4 Cirebon Bapak Karnadi, S.Pd.,M.Hum di hadapan guru-guru dan tata usaha dalam arisan keluarga besar sekolah setempat di kediaman kepala sekolah di komplek Perumahan Griya Sunyaragi Permai Kota Cirebon, Minggu (29/3).

“Tidak mungkin sekolah kita bisa dibangun hanya oleh saya atau beberapa guru saja. Tetapi perlu banyak jari yang bisa menggerakan sistem sekolah ini. Jadi kegiatan arisan ini salah satu upaya pencapaian standar pendidik dan pendidikan menuju kemajuan sekolah kita,” tutur kepala sekolah mantan guru teladan nasional tahun 2006 ini.

Menurutnya, semua pihak di sekolahnya akan dibentuk sebagai super tim yang super. SUPER artinya Strategis, Unggulan, Produktif, Empatik dan Realistik. “Semua dari kita kalo ke sekolah harus produktif. Ada sesuatu yang dikerjakan dan bermanfaat. Modal sukses ini harus menjadi model sukses berikutnya,” imbuhnya.

Dalam kegiatan rutin tiga bulanan itu hampir semua guru staf tata usaha bersama keluarganya hadir. Acara yang berlangsung dari pukul 10.00 hingga 12.00 itu diisi dengan siraman rohani dan dimeriahkan tembang kenangan dari guru-guru dan karyawan selain acara pengundian nomor arisan. (*)
Selengkapnya...

28 Maret, 2009

PAGI-PAGI, GURU SUDAH "GOYANG INUL"

Orang bilang, jiwa yang sehat terletak pada tubuh yang kuat. Barangkali alasan itulah yang membuat warga sekolah SMP Negeri 4 Cirebon pagi-pagi sudah "goyang inul" alias senam pagi, Sabtu (28/3). Mereka mulai dari kepala sekolah, guru, staf dan sebagian siswa semangat mengikuti kegiatan senam aerobic yang dipandu oleh mba Yayah, orang tua siswa.

Acara senam sudah dimulai pukul 07.00, sebelum kegiatan belajar dimulai dan berakhir pukul 07.30. seluruh warga sekolah berkumpul di depan halaman sekolah dengan menggunakan kaos olahraga. Mereka bergoyang kanan kiri atas bawah mengikuti irama musik dan gerakan yang dicontohkan instruktur. Tidak kalah semangatnya adalah kepala sekolah baru, Bapak Karnadi S.Pd, M.Hum yang terlihat bahagia pagi itu.

"Kegiatan ini adalah wujud dari visi misi sekolah kita yaitu olahpikir, olahhati dan olahraga. Smeoga dengan kegiatan ini kita bisa mencapai tujuan sekolah sebagai SDM yang cinta ISO 2013," tutur kepala sekolah yang akrab dipanggil Iding ini kepada Demofat-News. Rencananya program senam pagi akan terus berjalan setiap hari Sabtu pagi sebelum kegiatan belajar.
Setelah senam berakhir, seluruh peserta senam menikmati hidangan snack berupa lontong, telor, tahu dan gorengan ketan. /Enak nih, bagi doong ...
Selengkapnya...

BERHASIL PERTAHANKAN SEKOLAH RELIGIUS

Siswa SMP Negeri 4 Cirebon akhirnya mampu mempertahankan citra sekolahnya sebagai sekolah berprestasi berbasis agama. Setelah sepekan mengikuti panca lomba Pendidikan Agama Islam (PAI) oleh Yayasan Islamic Centre Masjid Raya At Taqwa Kota Cirebon. Puncaknya, Jumat (27/3) kemarin, anak asuhan Ustadz Arif Syarifuddin S.Ag ini berhasil meraih juara umum.

Sekolah standar nasional ini meraih 3 emas, 1 perak dan 3 perunggu untuk lima lomba yaitu MTQ, cerdas cermat, hafalan Qur'an, kaligrafi dan tafsir Quran. Emas di peroleh Nur Sadidatunnisa (9.g) hafalan Quran, tafsir Quran diraih kelompok M. Azhari (8.d), Marliana Tiwi (8.a) dan Diniyah (8.a), emas lomba cerdas cermat diraih kelompok Nurul Khotimah (7.a), Muna Nabillah (8.e), Cholidah Asri (8.b).
Sedangkan medali perak dalam lomba kaligrafi oleh Rizky Kanda K (8.e) dan medali perunggu dalam lomba MTQ oleh Rizky Amalia (8.a), lomba halafal Qur'an oleh Mukhtar Lutfhi (8.e) dan kaligrafi oleh Santi (8.e).
Guru Pembina Senior Agama Islam SMP Negeri 4 Cirebon Arif Syarifuddin S.Ag mengaku puas atas perjuangan dan prestasi anak didiknya. "Yang penting semangat dulu, menang kalah itu nomor dua. Biar pun kita pinter kalau dalam lomba tidak semangat kita bisa kalah," tuturnya kepada Demofat-News disela acara pembagian hadiah di halaman gedung Islamic Centre Kejaksan Kota Cirebon, Jumat (27/3). Ustadz Arif hadir didampingi oleh Guru pembina PAI lainnya yaitu Ibu Hj. Ade Rolinah, S.PdI dan Ibu Ati Suryati.
Ibu Ati Suryati menambahkan, pihaknya sempat cemas dan kecewa ketika salah satu nama anak didiknya urung sebagai pemenang klarigrafi. "Anak (didik) saya, Santi itu dianulir kemenangannya sebagai juara tiga oleh panitia. Alasannya karena kami mengirimkan peserta lebih dari satu orang. Padahal kami sesuai aturan. Untungnya setelah dicross check ternyata ada kesalahan di panitia. Alhamdulillah," ungkap Ibu Ati dengan senyum mengembang.
Selengkapnya...

20 Maret, 2009

JUARA SATU CERDAS CERMAT PAI


Tim SMP Negeri 4 Cirebon akhirnya berhasil merebut juara pertama dalam lomba Cerdas Cermat Pendidikan Agama Islam yang diadakan oleh Yayasan Islamic Centre Kota Cirebon, Kamis (19/3). Dalam final Lomba bertempat di sekolah SMA Al Azhar Cirebon pukul 14.00 itu, tim SMP 4 terdiri dari Kholidah (8.e), Muna Nabila (8.b) dan Nurul Khotimah (7.a) berhasil menyisihkan tim SMPN 2 Cirebon dan SMPN 7 Cirebon.

"Alhamdulillah, anak-anak kami berhasil meraih juara satu cerdas cermat," tutur Ibu Hj Ade Rolinah, S.Pd.I didampingi Ibu Ati Suryati, para guru pembina keagamaan sekolah setempat kepada Demofat-news. Sebelumnya Ibu Ade yakin anak binaannya bisa menyaingi kemampuan peserta lain.

Sementara itu guru Pembina Agama senior SMPN4 Cirebon Arif Syarifuddin, S.Ag mengatakan, dengan prestasi tim cerdas cermat dari sekolahnya itu berarti sekolahnya masih mempertahankan gelar sebagai sekolah berbasis keagamaan. "Syukur alhamdulillah, anak-anak kita masih bisa mempertahankan predikat sekolah kita sebagai sekolah berstandar nasional dan keagamaan," tuturnya.

Ibu Ade menambahkan, bahwa sekolahnya tidak hanya mengikuti cerdas cermas. Menurutnya, ada lima lomba yang diadakan oleh Yayasan Islamic Centre Kota Cirebon yang diikuti oleh anak didiknya. Lima lomba itu adalah cerdas cermat, MTQ, hafalan Quran, kaligrafi dan kandungan al Quran. "Semua lomba diikuti dengan baik. Tinggal menunggu hasil pengumuman pada 27 Maret nanti, sekalian peresmian Masjid Agung At Taqwa."

Siswa lain yang mengikuti lomba adalah MTQ Rizky Amalia (8.a) dan Sayid Kutub (7.b), MHQ Nur Saidatunnisa (9.g) dan Diniyah (8.a), Kaligrafi Santi (8.e) dan Rizki Kanda (8.e), MSQ Mukhtar Lufti (8.e), M. Azhari (8.d) dan Marliana Tiwi (8.a). (*)
Selengkapnya...

14 Maret, 2009

60 SISWA IKUTI LATIHAN KEPEMIMPINAN




Sebanyak 60 siswa SMP Negeri 4 Kota Cirebon mengikuti Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS). Selama dua hari, Sabtu-Minggu (14-15/3), mereka akan mendapatkan materi tentang kepemimpinan dasar, seperti kepemimpinan dan organisasi , wiyatamandala, teknik menyusun proposal, baris-berbaris dan diskusi.

Pembina OSIS SMP Negeri 4 Cirebon Bapak Atep Kosasih, S.Pd mengatakan, pelaksanaan kegiatan LDKS ini baru bisa dilaksanakan sekarang. “Idealnya LDKS dilaksanakan ketika pemilihan pengurus OSIS baru terbentuk. Namun karena sekolah kita masa transisi pergantian kepala sekolah sehingga baru bisa dilaksanakan sekarang,” tutur guru olahraga ini.

Pernyataan Bapak Atep Kosasih itu disampaikan usai upacara pembukaan LDKS di lapangan basket sekolah setempat. Hadir dalam acara pembukaan tersebut kepala SMP Negeri 4 Cirebon Bapak Karnadi, S.Pd.,MM didampingi Wakil kepala sekolah Bapak A. Farhan Amin, S.Pd, Wakasek Kesiswaan-2 Bapak Drs. Akhmad Zaeni, Bendahara BOS Ibu Yeti Heryati, S,Pd dan Bapak Agung.

Pa Atep menambahkan, tujuan diadakannya LDKS adalah sebagai upaya memberikan kesan yang positif terhadap OSIS dalam memahami kehidupan berorganisasi yang baik. “Sebagai bekal menjadi pengurus OSIS mereka harus memahami pengetahuan tentang kepemimpinan. Jadi akan sulit kalau tidak tahu ilmunya terus jadi pengurus OSIS.”

Kepala SMP Negeri 4 Cirebon Bapak Karnadi, S.Pd.,M.Hum dalam sambutannya menegaskan bahwa para siswa peserta Latihan Dasar Kepemimpinan adalah pemimpin. Paling tidak pemimpin bagi pancar indaranya sendiri. “Kita semua pemimpin. Sebelum mengamalkannya, ada bagian tubuh kita untuk pemimpin yaitu panca indra.” Tuturnya.

“Contohnya, mata harus kita pimpin kemana kita lihat, jangan hanya maen PS (playstation, red). Telinga harus kita pimpin, jangan dengat ajakan setan, tetapi dengarkan ajaran Allah melalui mulut-mulut bapak ibu guru. Termasuk kalian harus menjaga si Imin dari orang lain termasuk orangtua kalian. Tahu apa itu si Imin,” tanya kepala sekolah yang akrab dipanggil Pa Iding disambut geleng kepala para siswa karena tidak tahu apa itu si Imin. (*)
Selengkapnya...

CREW MADING TETAP SEMANGAT

Kendati denga keterbatasan anggota dan sarana, para personil majalah dinding SMP Negeri 4 Cirebon tetap semangat. Mereka secara rutin berkumpul dan membahas materi penerbitan bernama Demofat, setiap Kamis dan Sabtu sepulang sekolah.

Kini jumlah personil 12 siswa ini diketuai oleh Rahmah, kelas 8.c. Namun sayang, ditengah semangat anak-anak mading mengelola media informasi itu kondisi media mading memperihatinkan. Selain banyak sisa tempelan kertas, sebagian kaca mading pecah. Hingga kini belum ada penanganan tentang kondisi mading tersebut.
"Sangat disayangkan sekali, kondisi mading kita kacanya pecah sehingga kita kurang maksimal memberikan informasi kepada pembaca. Namun demikian kami tetap semangat, apalagi sekarang mading kita sudah bisa diakses di internet dengan alamat demofat-news.blogspot.com," tutur Rahma. (*)
Selengkapnya...

13 Maret, 2009

SISWA JUALAN DI KELAS











Beberapa siswa SMP Negeri 4 Kota Cirebon sibuk berjualan di dalam kelas. Sambil keliling mereka menjajakan barang dagangannya dari meja ke meja temannya. Ada yang jualan bolu coklat, mie goreng, brownis, piscok dan lainnya. Siswa lainnya berebut membeli barang-barang dengan harga promos itu. Untuk daya tarik, Ravi, salah satu siswa yang berdagang nekat menawarkan door prize bagi siswa yang membeli mie gorengnya.

“Ini buat daya tarik pembeli pak!” tutur Revi sambil menjajakan dagangannya seharga Rp1500 kepada temen-temen kelasnya. Tidak hanya di kelasnya, beberapa siswa yang jualan juga merambah ke kelas lain. Pasalnya barang dagangannya belum habis terjual karena stoknya terlalu banyak.

Kenapa siswa jualan di dalam kelas? Apakah mereka tidak belajar? “Mereka jualan di dalam kelas justeru karena mereka sedang belajar,” ungkap Pak Deny, guru IPS kelas VII. Nah loh? Menurut guru lulusan sosiologi Unsoed ini, siswa berdagang itu penerapan materi ekonomi tentang produksi, distribusi dan konsumsi. “Agar anak lebih memahami materi, mereka untuk menerapkan ilmunya. Ini implementasi dari pembelajaran contextual teaching learning,” katanya. (*)
Selengkapnya...

09 Maret, 2009

MEMBANGUN OPEN MANAJEMEN SEKOLAH

Kepala SMP Negeri 4 Cirebon yang baru Bapak Karnadi, S.Pd.,M.Hum menegaskan pihaknya akan menerapkan pola manajemen terbuka (open management) dalam mengelola sekolahnya. Pihaknya berharap agar seluruh guru dan staf TU bisa bekerjasama demi kemajuan sekolah. Untuk itu, pihaknya sudah menyusun pedoman kinerja dan mutu pendidikan di sekolah barunya.
Demikian benang merah yang disampaikan mantan guru teladan nasional itu dalam rapat dinas perdana bersama guru dan staf, Sabtu (7/3). Dalam pertemuan itu pria yang akrab dipanggil Pa Iding ini juga membeberkan aturan maen anggaran sekolah, termasuk beberapa kesepakatan baru dalam kegiatan sekolah.Kesepakatan itu seperti penggunakan pakaian dinas, penetapan pedoman pembagian tugas guru dan staf, pengaturan pintu masuk siswa yang memutar gedung hingga pembentukan tim pengembang delapan aspek standarisasi pendidikan. Selengkapnya...

LOMBA NGETIK, RAIH JUARA KETIGA


Siswa SMP Negeri 4 Cirebon kembali menoreh prestasi. Kali ini menjuarai lomba mengentik cepat yang diadakan oleh SMA-SMK Mandiri Cirebon, Sabtu dan Minggu (7-8). Ismail, siswa kelas IX berhasil juara 3 lomba mengentik cepat bahasa Inggris.

Kendati hanya juara 3 namun prestasi itu cukup membanggakan. Pasalnya sekolah ini baru pertama kali mengikuti lomba sejenis dan berhasil menyisihkan sekolah unggulan lainnya yang ada di kota dan kabupaten Cirebon. Sayangnya, prestasi Ismail itu belum diikuti oleh teman-teman lainnya dalam lomba yang sama.

Guru Pembina TIK Bapak Arif Suyitno, S.Kom mengatakan, banyaknya siswa sekolahnya yang kandas ditengah jalan dalam lomba itu karena minimnya persiapan mengingat waktunya mendesak. "Tapi ini bisa menjadi pengalaman berharga buat kita dan siswa untuk lomba yang sama di tahun berikutnya," tutur anak mantan kepala SMPN 4 Cirebon ini. Selengkapnya...

HARUS PUAS SAMPAI SEMIFINAL

Tim lomba matematika SMP Negeri 4 Cirebon mengikuti lomba Liga Matematika se- Jawa Barat (LIM@S Jabar), 2-8 Maret 2009. Lomba yang digelar oleh Himpunan Mahasiswa Matematika STAIN Cirebon itu diikuti sekitar 50 sekolah.

Sayang, tim SMP 4 harus puas sampai semifinal setelah sebelumnya menyisihkan lima sekolah. Tim yang dipimpin oleh Ibu Pipih, S.Pd dan Ferbianti, S.Pd itu terdiri dari Azhari, Mariana Tiwi dan Rahmi.
Selengkapnya...

03 Maret, 2009

KEPALA SMP 4 GURU TELADAN NASIONAL




Karnadi, S.Pd.,M.Hum akhirnya menerina tapuk kepemimpinan kepala SMP N 4 Cirebon dari kepala sekolah sebelumnya, H. Abdul Haris, S.Pd. Sebelumnya pria yang akrab dipanggil Pa Iding ini adalah guru SMP 12 Cirebon. Sementara H. Abdul Haris dipromosikan menjadi Kabid Sarana Prsarana Disdik. Prosesi sertijab dilangsungkan di sekolah setempat, Selasa (3/3).
Hadir dalam acara tersebut Kepala Dinas Pendidikan Kota Cirebon Drs. H. Dedi Windiagiri, M.Pd.,MM, beberapa kepala sekolah dan udangan pihak terkait, termasuk guru-guru dari SMP 4 dan SMP 12, sekolah asal Karnadi.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Cirebon Drs. H. Dedi Windiagiri, M.Pd.,MM mengatakan bahwa penunjukkan Karnadi sebagai kepala SMP 4 merupakan penghragaan pemerintah kota terhadap guru berprestasi. Karnadi, yang akrab dipanggil Iding itu merupakan guru teladan tingkat nasional tahun 2007.
“Pa Iding menjadi kepala SMP 4 ini merupakan penghargaan kepadanya atas prestasinya sebagai guru teladan tingkat nasional . Jadi siapa pun guru yang berprestasi akan dapat penghargaan juga,” tutur Dedi di depan kepala sekolah dan undangan yang hadir. Menurut Dedi, SMP 4 merupakan ujian bagi Karnadi dalam menularkan potensinya sebagai mantan guru teladan.
Dalam acar a tersebut selain sambutan perwakilan dua sekolah, SMP 12 dan SMP 4, juga diisi pemutaran film dokumenter profil kepemimpinan H. Abdul Haris semasa menjadi kepala sekolah. Diakhir acara dimeriahkan dengan hiburan dari para kepala sekolah yang hadir dan guru-guru SMP 4 Cirebon.(*)
Selengkapnya...

KADISDIK : SMP 4 HARUS LEBIH BAIK


Kelapa Dinas Pendidikan Kota Cirebon Bapak Drs H Dedi Windiagiri, M.Pd. MM berharap SMP Negeri 4 Cirebon dibawah kepemimpinan kepala sekolah baru Bapak Karnadi, S.Pd M.Hum akan lebih baik. Pasalnya yang bersangkutan memiliki prestasi yang istimewa sebagai guru teladan tingkat nasional.

Hal itu disampaikan Kadisdik dalam sambutan serah terima jabatan kepala sekolah lama Bapak H. Abdul Haris, S.Pd., MM kepada Karnadi , S.Pd.M.Hum di sekolah setempat, hari ini. Dalam acara bertajuk Estafet Perjuangan SMP Negeri 4 Cirebon Mencerdaskan Kehidupan Bangsa itu dihadiri berbagai unsur di lingkungan Pendidikan Kota Cirebon. Termasuk dari keluarga besar SMP Negeri 12 Kota Cirebon.
Sebelumnya Bapak Karnadi sebagai kepala SMP Negeri 12. Karena prestasinya, dalam waktu satu tahun pindah ke SMPN4. Hal sama dengan kepala sekolah SMP 4 lama, H. Abdul Haris yang dipromosikan sebagai Kabid Sarpras Disdik hanya menjabat 1 tahun lalu pindah.

“Dengan sertijabnya Pa Iding (Karnadi,) sebagai kepala SMP 4, ini membuktikan bahwa pemerintah memberikan penghargaan kepada guru yang berprestasi. Ini juga berlaku bagi guru-guru lainnya jika berprestasi akan mendapatkan pengharagaan juga dari pemerintah. Pa Iding sebagai kepala SMP 4 akan diuji kualitasnya,” tutur Kepala Dinas. Selamat! (*)
Selengkapnya...

02 Maret, 2009

Kepala SMP 4 Serah Terima Jabatan


Roda organisasi SMP Negeri 4 Cirebon memasuki babak baru. Jabatan kepala sekolah setempat yang sempat kosong beberapa minggu akhirnya terisi. Bapak Karnadi, S.Pd.,M.Hum dipercaya sebagai “nahkoda” sekolah standar nasional itu setelah H. Abdul Haris, S.Pd.,MM, yang dipromosikan menjadi Kabid Sarana Prsarana Disdik. Secara formal serah terima jabatan kepala sekolah dilakukan dari Kabid Pendidikan Dasar Bapak Anwar Sanusi, S.Pd selaku pelaksana tugas (plt) kepala SMP 4 kepada kepala sekolah definitif, Bapak Karnadi.

Serah terima jabatan kepala sekolah itu dilakukan secara massal di aula Dinas Pendidikan Kota Cirebon, Senin (2/3). Hadir dalam acara tersebut Kepala Dinas Pendidikan Drs. H. Dedi Windiagiri, MM.,MPd, beserta jajarannya, Sekretaris BKD Drs. Agung Prabowo, M.Pd, Sekretaris PGRI dan para kepala sekolah mulai SD, SMP dan SMA.


Dalam sambutannya, Kepala Disdik berharap agar jabatan kepala sekolah yang dipercayakannya diterima dengan syukur. Pihaknya berpesan setelah sertijab agar kepala sekolah langsung ke sekolahnya masing-masing sesuai penugasan. “Awal memimpin bapak/ibu agar bisa langsung beradaptasi dengan warga sekolah. Koordinasi dengan teman sejawat tentang perkembangan sekolah dan konsultasi dengan kami jika ada permasalah,” ujar Kadis.


Sementara itu, acara serah terima dan ramah tamah di tingkat sekolah akan dilaksanakan Selasa (3/3) pukul 09.30 di sekolah setempat. Dalam acara bertema estafet perjuangan itu akan mengundang kepala Dinas Pendidikan, Kabid Dikdas, Pengawas, Dewan Pendidikan, kepala sekolah lama, Kelompok kerja kepala sekolah (K3S) dan lainnya. (*)
Selengkapnya...

01 Maret, 2009

BARU DATANG, KEPALA SEKOLAH LANGSUNG MACUL


Walau belum resmi ngantor, Kepala SMP Negeri 4 Cirebon bisa unjuk gigi. Bapak Karnadi S.Pd., M.Hum langsung ikut memeriahkan acara penanaman puluhan pohon bersama PT. Indosat di halaman sekolah setempat, Kamis (26/2). Tidak hanya itu, pria yang akbar disapa Pa Iding ini juga sempat memandu acara kuis, yang bisa jawab langsung dapat bonus Rp 50.000.

Ada dua soal yang disampaikan Pa Iding, yaitu puisi bisu dan yel-yel SMP Negeri 4 Cirebon. Siapa siswa yang dapat menirukan dua soal itu langsung dikasih uang. Ternyata dua-duanya bisa dijawab oleh siswa sehingga Pa Iding pun harus merogoh koceknya Rp100.000.

Acara penanaman pohon ke sekolah-sekolah itu merupakan bentuk kepedulian Indosat dalam mengatasi dampak pemanasan global.
Selengkapnya...

SISWA DILARANG NAIK MOTOR


Apakah kamu siswa SMP yang ingin mengendarai motor ke sekolah? Urungkan saja niat itu. Soalnya pihak polisi tidak mengijinkannya karena dinilai belum cukup umur. Hal itu disampaikan pihak kepolisian kota Cirebon saat penyuluhan di SMPN 4 Cirebon, Jumat (27/2).
Alasan polisi siswa SMP belum boleh naik motor karena usianya masih dibawah 17 tahun. Padahal mereka yang memiliki SIM usianya minimal harus 17 tahun. Pada kesempatan itu juga pihak polisi lalu lintas berharap agar siswa bisa bergaul dengan baik dimana pun. Tidak ikut-ikutan gang motor, tawuran dan perbuatan tercela lainnya. (*)
Selengkapnya...