Selamat Datang di web unit kegiatan siswa Jurnalistik Sekolah "Demofat-News" SMP Negeri 4 Kota Cirebon. Media publikasi Jurnalistik Sekolah ini berupa Mading, Facebook (Kabar SMP 4 Cirebon) dan Blog (demofat-news.blogspot)

28 Desember, 2009

PEREMPUAN DOMINASI PRESTASI KELAS

Ibu Kita Kartini semakin tersenyum lebar. Perjuangan emansipasi wanita yang dikumandangkannya tampaknya berhasil. Lihat saja, dalam ranking belajar pada SMP Negeri 4 Cirebon di setiap kelasnya rata-rata kebanyak dari siswa perempuan. Hanya sebagian kecil siswa laki-laki berada di tengah-tengah perempuan. Pembagian raport semester ganjil itu dilakukan oleh kepala sekolah Bapak Karnadi S.Pd M.Hum di lapangan upacara, Sabtu (26/12).

Dalam upacara pembagian raport tersebut semua siswa dikumpulkan di lapangan. Hanya beberapa siswa, yang dianggap berprestasi dari ranking satu hingga tiga di tiap kelasnya, harus berbaris memisahkan diri di depan ratusan siswa lainnya. Bapak Tugiran S.Pd sekalu Wakasek Kurikulum memanggil siswa berprestasi satu persatu. Sementara Kepala Sekolah memberikan sambutannya disaksikan guru-guru dan tata usaha.

Dari tiga besar di tiap kelas, dipilih kembali tiga besar kelas paralel masing-masing kelas tujuh, delapan dan kelas sembilan. Kepala Sekolah dalam sambutannya menyampaikan selamat kepada para siswa berprestasi semester ganjil. Pihaknya berharap ke depan, siswa laki-laki akan tampil lebih banyak.

DAFTAR SISWA RANKING
KLAS VII.A
1. Ade Dwi Andayani
2. M. Dewantoro
3. Indah Ayu Putri

KLAS VII.B
1.Dinda Miftah Amalia
2.Ni’mal Fata
3.Gina Andini

KLAS VII.C
1.Elys Herlinah
2.Fatimah Fuzzahroh
3.Laudza Tsabitul AS

KLAS VII.D
1.Prilia Widiyana
2.Haikal Burhani
3.Retno Sofhiana

KLAS VII.E
1.Anni Matusholiha
2.Febby N
3.Chyntia

KLAS VII.F
1.Indah Permatasari
2.Nurfadillah
3.Lisma Yuniar

KLAS VII.G
1.Laudza Adi Nugraha
2.Safira Samir Martak
3.Rizky Yuldi Fachreza

KLAS VII.H
1.Rina Rukaenah
2.Ibnu Katsir
3.Riezha Lorita

KELAS VII.i
1.Dihah Putri Solehah
2.Norma Andina
3.Devi Arum Sari

KELAS VIII.A
1.Ghina Sucilia Mediani
2.Nurul Khotimah F
3.Santika Indriyani

KELAS VIII.B
1.Lintang Azizah
2.Rizal Hidayat
3.M. Sayid Kutub

KELAS VIII.C
1.Bunga Maulida Wali
2.Triana
3.Delta Woro

KELAS VIII.D
1.Elfira Damayanti
2.M. Tholut
3.Tiara Ekasanti

KELAS VIII.E
1.Putri Oktavia
2.Septiya
3.Nur Afra

KELAS VIII.F
1.Ahmad Danani
2.Chintiya Lemar
3.Maryati

KELAS VIII.G
1.Nurdiansyah
2.Siti Nurlutfiyah
3.Sherly Indriani

KELAS VIII.H
1.Indah Putri
2.Diah Ayu
3.Dhiny Rachmawati

KELAS VIII.I
1.Dwi Febriyani
2.Diah Ayu P
3.Yanita Rizki P

=====
KELAS IX.A
1.Grave Ave
2.Marliana Tiwi
3.Triyuli Syafhtunia

KELAS IX.B
1.Khansa Nadia
2.Muna Nabilah
3.Teguh Apriyanto

KELAS IX.C
1.Rahmi Aulia
2.Fikri Fathiyah
3.Ija Royanah

KELAS IX.D
1.M. Azhari
2.Vinni Alvenita
3.Syifa Eka

KELAS IX.E
1.Mukhtar Lutfi
2.Hariati Nur Kh
3.Hegar M. Rizki

KELAS IX.F
1.Sarah Amnestia
2.Abdullah Nurdin
3.Fitri Khoirunisa

KELAS IX.G
1.R. Anita Virginia
2.Indri Liani Sartika
3.Nidya Aryanda K
Selengkapnya...

25 Desember, 2009

ORANGTUA PERTANYAKAN UJIAN NASIONAL

Kendati pihak Depdiknas tetap akan menggelar Ujian Nasional (UN), namun orangtua siswa masih ada yang mempersoalkannya. Pasalnya, menurut mereka, hasil ujian masih terkesan dilecehkan oleh Pemerintah kota Cirebon dengan adanya tes masuk ke SMA/SMK Negeri di sekolah. Padahal UN merupakan hasil standar nasional.

“Ujian nasional itu kan hasil nilai standar nasional, tapi mengapa hasilnya di kota Cirebon ini terkesan dilecehkan karena siswa harus tes lagi kalau mau masuk SMA,” tutur salah satu orangtua siswa dengan nada bertanya dalam rapat orangtua siswa kelas IX dengan pihak sekolah SMP Negeri 4 Cirebon di sekolah setempat, Kamis (24/12).

Rapat dinas tersebut mengundang seluruh orangtua siswa kelas IX. Agenda rapat adalah sosialisasi program akhir tahun sekolah, khususnya tentang pelaksanaan ujian nasional tahun 2010. Rencananya, UN akan diadakan pada 29 Maret-1 April, UN susulan 5-8 April dan UN ulangan 17-20 Mei 2010. Jumlah pelajaran yang diujikan sama seperti tahun sebelumnya dengan nilai minimal 5,50.

Perwakilan orangtua lainnya juga mempertanyakan efektifitas ujian nasional tersebut. Menurutnya, hasil UN tidak ada bedanya antara siswa yang pinter dengan siswa yang bodoh, termasuk saat mendaftar ke SMA siswa yang disekolah asalnya kurang pinter malah bisa masuk. Sebaliknya siswa yang dianggap cerdas tidak bisa masuk.

“Bagi saya, berapa pun hasil ujian nasional itu gak masalah. Yang penting bagaimana upaya kita mendidik anak untuk tidak menyontek. Katakan saja kepada mereka kalau menyontek itu adalah sama dengan korupsi,” ujar orangtua siswa dengan nada keras.

Bagaimana tanggapan pihak sekolah atas pertanyaan itu? Kepala SMP Negeri 4 Cirebon Bapak Karnadi S.Pd M.Hum menjelaskan, bahwa dalam pelaksanaan ujian nasional tidak ada yang salah. Yang salah adalah guru atau sekolah yang mengintervensi siswa dalam pelaksanaan UN. Maka tahun 2010 ini UN tetap dilaksanakan kendati masih dalam proses hukum atas keputusuan Makamah Konstitusi.

“Ketika saya ketemu Pa Menteri (Mendiknas M Noeh, red) di Bandung bersama Pa Kadis (Dedi Windiagiri, red), Pa Menteri bilang bahwa UN tidak ada masalah. Yang masalah itu ada guru atau sekolah yang membantu siswa dalam UN. Maka tahun ini pemerintah tetap akan melaksanakan UN,” ungkapnya didampingi ketua Komite Sekolah Bapak Jaya dan Wakasek Kurikulum Bapak Tugiran, S.Pd.

Wakasek Kurikulum Bapak Tugiran S.Pd menambahkan, adanya tes masuk ke SMA Negeri di Kota Cirebon adalah upaya pemerintah kota untuk menjaga kualitas pendidikan di kotanya. Pasalnya tidak sedikit siswa luar kota hasil nilai ujiannya fantastis. Namun demikian, nilai UN tetap diperhatikan oleh disdik dengan prosentase penilaian ditambah hasil tes dan prestasi siswa.

“Sebenarnya upaya tes SMA Negeri disini untuk mengantisipasi siswa dari luar kota. Mereka nilai UN nya sangat besar, maka perlu ada tes ulang atas kemampuan siswa tersebut. Tetapi nilai UN pun tetap diperhitungkan dalam ujian masuk ke SMA Negeri setelah ditambah hasil tes masuk dan prestasi yang diraih siswa tersebut,” tuturnya. (*) Selengkapnya...

USULKAN ADA TABUNGAN STUDY TOUR

Perwakilan orangtua siswa SMP Negeri 4 Cirebon mengusulkan agar pelaksanaan study tour sekolah dipersiapkan jauh-jauh hari. persiapakan itu khususnya menyangkut pendanaan, misalnya, melalui tabungan study tour yang dimulai pada awal semester kelas tujuh (satu). Dengan cara ini orangtua tidak teralu berat membayar dana study tour bagi anaknya.

“Study tour sebaiknya ada tabungan sejak kelas tujuh, sehingga kita tidak terlalu berat membayarnya. Selain itu, diharapkan study tour jangan diwajibkan tetap silahkan bagi mereka yang mau saja untuk ikutnya. Jadi nggak membebani anak dan orangtua,” usul orangtua siswa kepada sekolah dalam rapat dinas dengan orangtua siswa kelas IX, Kamis (24/12).

Sesuai rencana, pihak sekolah melalui kegiatan OSIS akan melaksanakan study tour pada 3-4 Mei 2010. Tujuannya adalah obyek wisata yang ada di sekitar Jakarta dan Bogor. Pendaftaran study tour dibuka mulai awal masuk semester dua, 16 Januari hingga 15 Februari. Selanjutnya akan ada angsuran dana tour hingga 24 April 2010.

Sementara itu, Kepala Sekolah Bapak Karnadi S.Pd M.Hum menjelaskan, bahwa kegiatan study tour merupakan program pilihan. Namun demikian, program tersebut diadakan untuk menyeimbangkan kecerdasan otak kanan dan kiri siswa. Pasalnya, manusia yang sukses adalah manusia yang bisa menyeimbangkan kemampuan otak kanan dan otak kiri.

“Jika UN melatih kemampuan otak kiri, maka study tour diharapkan untuk melatih otak kanan, seperti halnya acara perpisahan sekolah nanti. Tapi jika ada orangtua yang mengusulkan tetang study tour, kami persilahkan sebagai bahan kajian kita nanti,” jawabnya di depan para orangtua siswa. (*)
Selengkapnya...

23 Desember, 2009

KELAS IX.A RAIH JUARA UMUM

Siswa kelas IX.A SMP Negeri 4 Cirebon dinobatkan sebagai juara umum dalam lomba Gebyar Muharram tahun baru Islam yang diadakan pada Jumat 18 Desember lalu. Kelas ini berhasil menjuarai hampir di setiap lomba seperti hifzil Quran, MTQ, sirah nabawiyah, hafalan surat Yasin dan teen dai (pildacil). Atas prestasinya kelas ini berhak menerima piala bergilir Bapak Arif Syarifuddin, S.Ag.

Selain berbagai lomba di atas, lomba lainnya adalah cerdas cermat al Quran, sahril Quran dan kaligrafi. Pembagian hadiah dilangsungkan di Masjid sekolah setempat dihadiri seluruh peserta lomba Gebyar Muharram, kemarin (22/12). Hadir juga dari pihak guru adalah Pa Arif, Ibu Ade Rolinah, Ibu Ayi Nining, Pa Aman dan Pa Deny (humas sekolah).

Dalam sambutannya, Pa Arif berharap bahwa lomba gebyar muharram tersebut bisa melahirkan siswa yang pintar dalam bidang keagamaan. “Selama ini sekolah kita selalu menang dalam berbagai lomba keagamaan. Maka melalui kegiatan ini semoga prestasi sekolah kita tetap bertahan sebagai sekolah berbasis keagamaan Islam,” harap Pa Arif, guru agama yang baru saja memasuki masa pensiunnya di depan ratusan siswa.

Dalam kesempatan itu, dari guru agama memberikan kenang-kenangan kepada Pa Arif sebagai bentuk terima kasihnya atas perjuangan beliau dalam membina siswa sehingga SMP Negeri 4 Cirebon menjadi sekolah Islami.

Sementara itu, berdasarkan hasil keputusan juri maka siswa yang mendapatkan juara lomba adalah sebagai berikut :
*Hapalan surat yassin : (1) Lailaturahmah 9.f; (2) Siti Rohmah 9.d; (3) Henda Laksna 9.a. *Cerdas cermat Al Quran : (1) kelas 9.b ; (2) kelas 7.b ; (3) kelas 8.i; *Hifzil Quran : (1) Diniyah Auliya 9.a; (2) Dinah Putri S 7.i; (3) Safira Samir 7.g; *MTQ : (1) Rizki Amalia 9.a; (2) Rifqoh A 9.f; (3) Bushra H 7.d; *Sirah nabawi : (1) Eka Purnama 9.a; (2) Hegar 9.e; (3) Wili 8.H; *Teen Dai : (1) Yuni Hanifah 9b; (2) Marliana Tiwi 9.a; (3) Prilia W 7.d; *Sahril Quran : (1) kelas 9.f; (2) kelas 7.h; (3) kelas 9.d; *kaligrafi : (1) Santi Purnamasari 9.e; (2) Indah Permatasari 7.f; (3) Suci Indah 7.c.
Selengkapnya...

IMELDA PIMPIN RAPAT PERTAMA

Imelda, ketua mading demofat-news yang baru terpilih, untuk pertama kalinya memimpin rapat mading, Selasa (22/12). Rapat bertempat di lab IPA sekolah tersebut membahas kelengkapan susunan pengurus mading periode 2009-2010. Terpilih sebagai wakil ketua adalah Rizky Yuldi, Raissa sebagai bendahara dan Ridho Ilahi sebagai sekretaris. Agenda lainnya adalah menentapkan kesempakatan uang iuran wajib anggota mading.
Selengkapnya...

HARI IBU GELAR TANDING FUTSAL CEWEK

Memperingati Hari Ibu tahun ini, OSIS SMP Negeri 4 Cirebon, melalui guru pembinanya Bapak Atep Kosasih, S.Pd menggelar pertandingan sepak bola futsal antar siswa perempuan setiap kelasnya. Pertandingan itu dilaksanakan usai ulangan akhir semester sejak 14 Desember 2009. Puncak finalnya kemarin, Selasa 22 Desember, kelas 8.d melawan kelas 7.i dengan skor akhir 6-0 untuk kelas 8.d. Pada pertandingan basket one shoot sebagai pemenangnya adalah Andita kelas 8.c.
Selengkapnya...

21 Desember, 2009

IMELDA GANTIKAN POSISI RAHMAWATI

Imelda, siswa kelas tujuh SMP Negeri 4 Cirebon secara resmi menggantikan posisi Rahmawati Rokhman sebagai ketua Mading Demofat-news. Imelda terpilih secara demokratis dan ketat dalam pemilihan langsung umum bebas dan rahasia oleh anggota lainnya disela pelatihan jurnalistik, Sabtu dan Minggu. Pergantian ketua mading menyusul kesibukan Rahmawati sebagai siswa kelas sembilan yang akan menghadapi ujian nasional Maret 2010.

Pemilihan ketua mading dilakukan melalui empat tahap. Tahap pertama adalah penjaring bakal calon ketua, penyampaian visi misi, tanya jawab dan terakhir pemilihan ketua. Penjaringan bakal calon setiap siswa memilih atau dipilih untuk menjadi bakal calon. Pemilihan tahan pertama ada 10 calon yang diusulkan, namun yang dipilih akhirnya hanya empat suara terbanyak.

Terjaring dalam pemilihan tahap pertama adalah Rizky Yuldi (6 suara), Ridho (6 suara), Imelda (4 suara) dan Adam (4 suara). Sementara satu suara lainnya menyebar kepada Dinah, Cynthia, Ayu, Audita, Firda dan Mega.

Empat calon ketua tersebut diberikan kesempatan untuk menyampaikan visi misinya di depan anggota dan pengurus lama. Semua calon ketua bertekad ingin memajukan mading saat mereka terpilih menjadi ketua. Dalam sesi tanya jawab, pertanyaan yang sulit dijawab adalah kesediaan mereka ketika terpilih untuk tetap fokus di ekskul mading.

Pada pemilihan tahap kedua, keluar dua nama calon yakni Imelda dan Rizky. Namun karena suaranya draw 12 lawan 12 maka dilakukan pemilihan tahap ketiga. Pada tahap terakhir keluar peraih suara terbanyak adalah Imelda. (*)
Selengkapnya...

ANGGOTA MADING RESMI DIKUKUHKAN

Calon anggota Majalah Dinding Demofat-News mengikuti kegiatan pelatihan jurnalistik dasar selama dua hari, Sabtu dan Minggu (19-20/12). Pelatihan sebagai bentuk pengukuhan anggota baru tersebut diikuti sekitar 30 siswa. Mereka menerima materi pelatihan seperti menulis berita, wawancara, teknik memotret dan pemanfaatan media internet seperti blog, facebook dan email.

Nara sumber yang memberikan materi adalah pembian mading Bapak Deny Rochman, guru Bahasa Indonesia Ibu Ipah Latifah, S.Pd dan pengurus mading lainnya. Sayangnya, pada saat pelaksanaan Ibu Ipah mendadak berhalangan hadir, sehingga materi digabungkan dengan teknik menulis berita yang disampaikan Bapak Deny Rochman, mantan wartawan Radar Cirebon.

Pelatihan selama dua hari tersebut berjalan cukup serius tapi santai. Para peserta terlihat fres selama mengikuti kegiatan karena mereka kerap diberikan materi games sebelum materi pokok dimulai. Bahkan, siswa terus berpose ketika panitia sering memotret setiap pergantian materi pelatihan.
Selengkapnya...

TIGA EKSKUL KEMAH BERSAMA

Tiga kegiatan ekstrakurikuler menggelar acara kemah bersama selama dua hari, Sabtu dan Minggu (19-20/12). Tiga ekskul itu masing-masing jurnalistik mading (demofat-news), pramuka dan PMR bertempat di sekolah setempat, SMP Negeri 4 Cirebon. Kegiatan tersebut sekaligus sebagai media pengukuhan calon anggota menjadi anggota ketiga ekskul tersebut.

Semula, kegiatan kemah pengukuhan anggota ekskul tersebut direncanakan akan diikuti seluruh ekskul yang ada di sekolah tersebut sebanyak 12 ekskul. Sayangnya, padatnya kegiatan sekolah membuat rencana baru tersebut batal dilaksanakan karena berbagai faktor. Hanya tiga ekskul yang berinisiatif menggelar kegiatan bersama, maka kemah pengukuhan hanya dilakukan di sekolah.

Pembukaan kemah bersama dimulai pukul 14.00 di lapangan sekolah. acara dilanjutkan di masing-masing ekskul. Untuk ekskul jurnalistik mading, calon anggota sebanyak 30 siswa mengikuti pelatihan jurnalistik dasar. Pelatihan itu merupakan bentuk pengukuhan terhadap anggota baru.

“Untuk menjadi anggota mading, siswa harus menguasai materi jurnalistik, maka mereka wajib mengikuti acara ini. Setelah selesai acara, seluruh peserta dikukuhkan menjadi anggota mading,” tutur Bapak Deny Rochman, S.Sos, guru pembina Mading yang menambahkan bahwa peserta pelatihan 99 persen dari siswa kelas tujuh.

Acara yang digelar dua hari satu malam tersebut, berjalan di masing-masing ekskul. Hanya beberapa materi, seperti senam, sholat, pembukaan dan penutupan dilaksanakan bersama. Untuk PMR dan Pramuka, diakhir kegiatan ditutup dengan kegiatan wide game di daerah pesawahan tidak jauh dari sekolah. sementara untuk jurnalistik, calon anggota ditugasi untuk meliput berita dan foto kegiatan ekskul Pramuka dan PMR. (*)
Selengkapnya...

PEMILU OSIS, ULIL TERPILIH KETUA

OSIS SMP Negeri 4 Cirebon menggelar pemilihan umum calon ketua OSIS periode 2009-2010. Pemilu tersebut dilangsungkan pada Sabtu 19 Desember 2009 mulai pukul 08.00-12.00 di halaman sekolah setempat. Tiga calon ketua yang bersaing, keluar sebagai ketua OSIS yang terpilih adalah Nurul alias Ulil, disusul Andita dan Miftah.

Sejak pagi siswa sudah antre untuk melakukan pencontrengan gambar calon ketua OSIS dibilik suara. Pemilu yang diadakan dibawah tenda permanen tersebut disaksikan oleh beberapa guru, termasuk pembina OSIS. Hasil perhitungan suara, Nurul alias Ulil terpilih menjadi ketua OSIS periode 2009-2010.

Ulil menang setelah bersaing ketat dengan Andita. Namun diakhir perhitungan, Ulil meraih 348 suara, sementara Andita 336 suara dan Miftah 160 suara. Kartu tidak sah sebanyak 50 suara. (*)
Selengkapnya...

LOMBA MERIAHKAN TAHUN BARU ISLAM

Selalu tampil beda. SMP Negeri 4 Cirebon menggelar berbagai kegiatan lomba keagamaan. Kegiatan itu guna memperingati Tahun Baru Islam 1431 Hijriyah dan hari ulang tahun Kota Cirebon yang ke-640 tahun. Seluruh rangkaian acara dipusatkan pada satu hari, Jumat 18 Desember 2009, bersamaan jatuhnya tanggal 1 Muharram 1431 H.

Acara yang dikemas dalam Gebyar Muharram tersebut menampilkan lomba cerdas cermas Al Qur’an, MTQ, siroh nabawiyah, sahril dan hifzil Quran, kaligrafi serta pildacil. Panitia dan juri lomba adalah dewan guru sekolah setempat, dengan ketua yang panitia Bapak Arif Syarifuddin, S.Ag. (*)
Selengkapnya...

16 Desember, 2009

PA ARIF : “BERPISAH, KAKI SAYA LEMES”

Sekitar 12 tahun bertugas di SMP Negeri 4 Cirebon ternyata banyak kenangan yang terekam dalam ingatan Pa Arif Syarifuddin, S.Ag. Perjuangan panjang dalam menerapkan nilai-nilai budi pekerti Islam dilingkungan sekolah membuat dirinya berat hati untuk meninggalkan anak didiknya tersebut. Dirinya menolak jika masa pensiunnya ini adalah bentuk perpisahan dengan siswanya. Gara-gara disebut perpisahan, kaki Pa Arif mendadak lemes.

“Biasanya saya berdiri disini sebagai pembina upacara, namun sekarang mendadak kaki saya jadi lemes. Karena sambutan sebelumnya, saya akan berpisah dengan keluarga besar SMP Negeri 4 Cirebon. Saya tegaskan tidak ada perpisahan antara kita. Kalian dan bapak tetap satu ikatan dalam ukuwah Islamiyah,” tutur Pa Arif disambut riuh tepuk tangan ratusan siswa.

Dalam kesempatan itu, Pa Arif berharap ke depan sekolah ini tetap terus berprestasi dalam segala bidang, khususnya keagamaannya. Sehingga sekolah ini akan menjadi sekolah percontohan oleh sekolah lainnya di Kota Cirebon. “Semoga sekolah ini tetap eksis berprestasi di semua bidang, baik olahraga, akademik maupun keagamaannya. Mudah-mudahan bapak ibu guru lainnya bisa melanjutkan idenitas sekolah ini sebagai sekolah berbasis agama,” harap Pa Arif.

Diakhir sambutannya, Pa Arif menyampaikan permohonan maafnya jika selama 12 tahun mengajar di sekolah jalan pemuda nomor 16 tersebut banyak salah. “Sebagai manusia biasa, saya juga tidak luput salah, maka mohon dimaafkan. Jika ada yang benar itu datangnya dari Allah Swt,” ungkapnya sambil mengutip pribahasa jika harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading dan manusia mati meninggalkan amal sholeh. (*) Selengkapnya...

TIGA GURU MENINGGALKAN SEKOLAH

Keluarga besar SMP Negeri 4 Cirebon akan kehilangan tiga orang guru sekaligus. Mereka adalah Bapak Arif Syarifuddin, S.Ag, Ibu Hastutirini dan Ibu Ati Suryati. Secara resmi ketiganya dilepas oleh kepala sekolah Bapak Karnadi S.Pd M.Hum di depan seluruh siswa dan guru serta tata usaha di lapangan upacara sekolah, Rabu (16/12).

Ketiga guru yang meninggalkan SMPN 4 tersebut, dua diantaranya memasuki masa pensiun, yakni Pak Arif dan Ibu Hastutirini. Sementara Ibu Ati Suryati pindah tugas ke sekolah lain di Kota Cirebon. Mereka mendapatkan salam perpisahan dari keluarga besar SMP Negeri 4 Cirebon pagi itu. Sayangnya, Ibu Ati Suryati berhalangan hadir.

Ratusan siswa dikumpulkan dilapangan upacara hanya untuk menyaksikan prosesi pelepasan tiga guru. Acara pertama adalah sambutan dari perwakilan siswa oleh ketua OSIS Primadi Azhari, dilanjutkan sambutan perwakilan guru oleh Pak Tugiran, S.Pd. kesan pesan dari guru yang dilepas diwakili oleh Pa Arif. Acara ditutup setelah sambutan kepala sekolah.

Pada kesempatan itu, ketiga guru tersebut mendapatkan cinderamata, baik dari Dharma Wanita, pihak sekolah dan siswa. Dengan pelepasan ini, maka mulai semester genap nanti ketiga guru tersebut sudah tidak lagi mengajar di sekolah berstandar nasional berbasis keagamaan tersebut. Selamat jalan bapak ibu guruku. Semoga baktimu menjadi amal baikmu. Amien.... (*)
Selengkapnya...

14 Desember, 2009

DUA GURU DILATIH BUDI PEKERTI

Dua guru SMP Negeri 4 Cirebon mengikuti Pelatihan Pendidikan Budi Pekerti selama tiga hari, Kamis, Jumat dan Sabtu. Pelatihan yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kota Cirebon tersebut bertempat di gedung Pusdiklatpri Jalan Cipto tanggal 9-11 Desember 2009. Kedua guru tersebut adalah Ibu Ade Rolinah, S.Pd.I dan Ibu Efi Sopiah, S.Pd.I.

Dua guru SMP Negeri 4 Cirebon tersebut merupakan dari seratus peserta dari guru-guru di tingkat SMP negeri maupun swasta di Kota Cirebon. Setiap sekolah mengirimkan perwakilannya. Untuk negeri mengirimkan tiga guru, sementara swasta mengirimkan dua guru. Karena ada kesalahan, SMPN 4 hanya mengirimkan dua orang guru.

Pendidikan Budi Pekerti tingkat Kota Cirebon akan menggantikan Pendidikan Trapsila yang sudah ada sejak tahun 2006. Namun setahun terakhir ini dibekukan karena ada satu materi tentang agama yang mengalami pencabutan. Rencanannya pendidikan akhlak tersebut akan diterapkan pada semester genap kegiatan belajar di SMP Kota Cirebon.

Dalam pelatihan tersebut, diberikan materi tentang budi pekerti, baik konsep maupun implementasi di kelas. Menurut salah satu nara sumber, bapak Deny Rochman S,Sos, model Pendidikan Budi Pekerti di kota Cirebon akan dikembangkan dengan model terpadu gabungan yakni pengajaran mandiri dan terintegrasi. Hal ini untuk menutupi kekurangan dua model tersebut.

“Kebijakan pusat dan propinsi Budi Pekerti diajarkan secara terintegrasi dengan pelajaran yang lain. Namun model itu memiliki kelemahan karena tidak semua guru memiliki kemampuan yang berbeda dalam mentrasfer nilai-nilai budi pekerti ke anak. Selain itu, implementasi budi pekerti perlu pengajaran nilai-nilai secara teoritis sehingga perlu jam khusus. Dengan pola gabungan ini kiranya kelemahan dua model itu bisa saling menutupi,” tutur Pak Deny, yang juga guru SMP Negeri 4 Cirebon ini yang masuk dalam tim pengembang Budi Pekerti Kota Cirebon. (*)
Selengkapnya...

07 Desember, 2009

BUDI PEKERTI GANTIKAN TRAPSILA

Dinas Pendidikan Kota Cirebon tengah mempersiapkan kurikulum Pendidikan Budi Pekerti pengganti Pendidikan Trapsila. Rencanannya kurikulum baru tersebut mulai diberlakukan di sekolah-sekolah SMP di Kota Cirebon pada semester genap awal tahun 2010. Budi Pekerti merupakan kurikulum pendidikan nilai dari Dinas Pendidikan Jawa Barat.

“Kita ingin Pendidikan Budi Pekerti menjadi pelajaran yang mudah dan aplikatif bisa diajarkan oleh guru siapa saja dan dapat dipahami oleh semua siswa. Kita ingin hasil pendidikan Budi Pekerti menjadi kurikulum yang fenomenal yang bisa membawa perubahan bagi perilaku siswa yang lebih baik lagi,” tutur Bapak Anwar Sanusi, S.Pd.,M.Si Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kota Cirebon di depan peserta Lokakarya Budi Pekerti, Kamis (3/12).

Peserta lokakarya di Prima Resort Kuningan 3-5 Desember 2009 itu sebanyak 35 orang dari unsur guru, pengawas, kepala sekolah dan Dewan Pendidikan. Sebagai pembicara dari tim widyaswara Jawa Barat Bapak Drs. H. Mastur Burhanudin, M.Pd dan Bapak Drs Aep Saefullah M.Pd.

Menurut Bapak Mastur, pengembangan Budi Pekerti di tingkat Jawa Barat baru mulai dilaksanakan pada tahun 2009. Walaupun sebelumnya sudah ada pendidikan iman dan takwa (imtaq). Pihaknya bersyukur bisa hadir dalam lokakarya di Cirebon, karena sudah pernah menerapkan pendidikan budi pekerti dengan nama Trapsila. Ditambahkannya, di Jawa Barat pengajaran Budi Pekerti kepada siswa akan dilakukan secara terintegrasi dengan pelajaran lain .

“Terintegrasinya Budi Pekerti dengan pelajaran lain (tanpa jam khusus, red) dengan anggapan bahwa pengajaran nilai akhlak mulia merupakan tanggung jawab semua guru sebagai pendidik. Namun demikian, jika di Cirebon hendak mengajarkan pelajaran ini secara terpisah dengan jam khusus dipersilahkan. Ke depan akan menjadi bahan perbandingan proses dan hasilnya dengan kami,” tuturnya.

Bapak Aep menjelaskan, ada sejumlah alasan mengapa pendidikan Budi Pekerti terintegrasi. Pertama, semua mata pelajaran bermuatan budi pekerti, baik itu pelajaran eksak maupun pelajaran sosial. Alasan kedua, pengajaran Budi Pekerti agar tidak menambah beban kurikulum. Ketiga, memberdayakan potensi sekolah yang sudah ada.

“Dalam implementasinya, nilai-nilai Budi Pekerti diajarkan dalam bentuk pembiasaan seperti kedisiplinan memalui kegiatan upacara, taat kepada Tuhan melalui sholat berjamaah di sekolah, toleransi dengan diskusi kelompok dan sebagainya,” ungkapnya bahwa untuk penerapanna diperlukan kerjasama antara sekolah dan orangtua siswa.

Sementara itu, salah satu peserta dari SMP Negeri 4 Cirebon Deny Rochman, S.Sos berpendapat lain. Menurut anggota tim pengembang Budi Pekerti Kota Cirebon ini, pengajaran Budi Pekerti lebih baik disampaikan secara terpisah pada jam khusus, dengan tetap membiasakan perilaku positif dalam kehidupan sehari-hari di sekolah. Pasalnya dalam proses pendidikan nilai siswa harus tahu aturannya, merasakan lalu menerapkan.

“Kalau kita menerapkan sesuatu harus tahu ilmunya secara normatif (knowing), lalu dirasakan (feeling) kemudian dilaksanakan (action). Jika terintegrasi, bagaimana anak tahu secara normatif aturannya bahwa ini benar dan ini salah? Apalagi faktanya tidak semua guru memiliki kemampuan dan kesadaran yang sama dalam menegakkan nilai budi pekerti ke siswa,” ungkapnya dengan mengusulkan konsep baru perpaduan dua model pengajaran Budi Pekerti. (*)
Selengkapnya...

KARTU OSIS SEBAGAI KARTU UJIAN

Siswa SMP Negeri 4 Cirebon mulai Senin 7 Desember 2009 mengikuti Ujian Akhir Semester (UAS). Ujian tersebut berlangsung selama sepekan hingga Sabtu depan. Hari pertama pelajaran yang diujikan adalah agama dan IPA. Menariknya, sebagai bukti keikutsertaan siswa dalam UAS tahun ini dengan menunjukkan kartu OSIS.

Kepala SMP Negeri 4 Cirebon Bapak Karnadi, S.Pd M.Hum mengatakan, pelaksanaan UAS merupakan kegiatan rutin sekolah sebagai bentuk evaluasi proses kegiatan belajar siswa selama satu semester ganjil. Menyangkut penggunaan kartu OSIS sebagai kartu ujian, pihaknya mengakui bahwa hal itu pertama dilakukannya sebagai media pendidikan nilai kewarganegaraan.

“Ujian semester kali ini memang menggunakan kartu OSIS sebagai kartu ujian. Kita ingin menanamkan nilai kewarganegaraan bahwa kartu OSIS merupakan kartu identitas pelajar yang punya fungsi penting. Selama ini siswa punya kartu pelajar namun tidak merasakan asas manfaatnya,” tutur kepala sekolah yang akrab dipanggil Iding ini kepada demofat-news. Selain itu, kartu OSIS bentuk penghematan biaya kertas kartu ujian. (*)
Selengkapnya...

28 November, 2009

SABTU, NONTON FILM 2012 BERJUBEL

Tidak seperti hari sebelumnya, penayangan film 2012 di SMP Negeri 4 Cirebon, Sabtu (28/11) kemarin dipadati penonton. Saking padatnya, penayangan harus dilakukan dua kali, pukul 07.30-09.30 dan pukul 09.30-11.30. Bahkan sebagian harus menonton dari jendela.

Menurut panitia pelaksana Bapak Deny Rochman, S.Sos, membludaknya jumlah penonton hari Sabtu karena bersamaan dengan hari kurban sekolah. Pada hari tersebut kegiatan belajar tidak efektif sehingga banyak siswa memilih untuk menonton daripada melihat pemotongan hewan kurban.

“Sesuai jadwal memang Sabtu ini adalah untuk menonton film 2012. Jika sebelumnya siswa sepi menonton karena alasan sudah siang keburu pulang dan ada juga yang harus mengikuti bimbingan belajar dan les privat,” tutur Pa Deny disela mengatasi jumlah penonton yang berjubel. (*) Selengkapnya...

SEKOLAH KURBAN 2 SAPI, 3 KAMBING

SMP Negeri 4 Cirebon kembali melaksanakan kegiatan kurban Iedul Adha. Tahun ini pihak sekolah menyembelih 2 ekor sapi dan tiga kambing, Sabtu (28/11). Sapi hasil dari infak kurban siswa, sedangkan tiga kambing titipan kurban dari orangtua siswa. Daging kurban itu kemudian dibagikan kepada siswa dan warga yang kurang mapu.

Penyembelihan hewan kurban dilakukan pada pukul 09.00 di halaman belakang sekolah, tepatnya di dekat masjid. Siswa yang pagi itu masih melaksanakan kegiatan belajar, mendadak beramai-ramai menonton prosesi penyembelihan hewan kurban. Selaku penjagal adalah ustadz Arif Syarifuddin, S.Ag untuk sapi dan Pa Sholeh untuk kambing. (*)
Selengkapnya...

27 November, 2009

IEDUL ADHA MENDIDIK BERKORBAN

Perayaan Iedul Adha tidak hanya diramaikan penyembelihan hewan kurban. Tetapi kegiatan tersebut untuk mendidik umat Islam agar bisa berkorban dalam hidup ini. Berkorban dilakukan di jalan Allah Swt.

“Dalam perayaan Iedul Adha ini kita harus mengambil pelajaran atas peristiwa Nabi Ibrahim yang mendapat perintah untuk menyembelih anaknya, Nabi Ismail. Perintah tersebut sebagai bukti keimanan hamba-Nya kepada sang Pencipta. Mau tidak kita berkorban untuk Allah Swt,” tutur Ustadz Arif Syarifuddin, S.Ag dalam ceramah sholat Ied di lapangan SMP Negeri 4 Cirebon.

Sholat Ied di sekolah tersebut dihadiri oleh kepala sekolah, beberapa guru dan ratusan siswa. Kendati gerimis membasahi lapangan sholat Ied namuan para jamaah dengan khidmat mengikuti jalannya acara hingga berakhir.

Menurut Arif, pengorbanan itu jangan hanya diucapkan tanpa ada pembuktian. Sama halnya Iman, kata dia, pengorbanan juga harus diyakini dalam hati, diucapkan dan dilakukan. “Kurban hewan saat Iedul Adha ini merupakan salah satu bentuk perwujudan qurban,” ujarnya. (*)

Selengkapnya...

SISWA DISKUSIKAN FILM 2012

Ratusan siswa SMP Negeri 4 Cirebon mengikuti acara diskusi film 2012 di sekolahnya, Jumat (27/11). Acara tersebut digelar sebagai salah satu bentuk pendidikan kepada anak didik guna meluruskan pemahaman mereka tentang hari kiamat dalam film kontroversi tersebut.

Dalam kegiatan tersebut, siswa disuguhkan diawal pemutaran film 2012 di aula sekolah. Di akhir pemutaran, guru agama Islam Bapak Arif Syarifuddin, S.Ag menjelaskan makan tentang hari kiamat dalam versi Al Qur’an dan Hadist sebagai bentuk koreksi terhadap film tersebut. Sesuai jadwal film tersebut diputar bertahap selama tiga hari, Kamis, Jumat dan Sabtu.

Menurut Humas SMP Negeri 4 Cirebon Deny Rochman, S.Sos, kegiatan diskusi film 2012 tersebut merupakan salah satu bentuk klarifikasi dan koreksi terhadap film Hollywood tersebut. Langkah ini dilakukan pihaknya untuk mencegah pemahaman keliru oleh anak didiknya jika harus menonton bebas diluar sekolah.

“Di era global ini, sulit kiranya kita membendung arus informasi, termasuk film. Jika dilarang di gedung, mereka bisa melihat ditempat lain, misalnya internet. Daripada mereka (siswa, red) terlanjur memahami kiamat secara keliru, lebih baik kita bina, arahkan, kita bentuk pemahaman itu melalui diskusi film 2012 tersebut,” tutur Deny.

Deny menambahkan, mengikuti alur cerita film tersebut gambaran yang tampak bukanlah kiamat seperti yang tersurat dalam Al Qur’an dan Hadist. Bahkan beberapa adegan film itu bisa salah dipahami penonton, khususnya para remaja yang belum cukup matang pemikirannya.

“Coba pikir saja, masa tokoh film tersebut bisa menyelamatkan diri dengan pesawat dan kapal. Kerusakan jagat alam ini terjadi tidak menyeluruh. Malah orang masih bisa menelpon, listrik menyala, nonton siaran televisi dan diakhir film masih ada kehidupan baru. Jadi film ini sebenarnya film imajiner tentang bencana alam, sama halnya film-film Hollywood sebelumnya,” ungkap mahasiswa Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati ini. (*)
Selengkapnya...

25 November, 2009

PERAYAAN HARI GURU PESTA KADO

Hari yang cerah. Warga SMP Negeri 4 Cirebon mengikuti upacara bendera memperingati hari guru (PGRI) di lapangan olahraga setempat, kemarin (25/11). Pada kesempatan itu perwakilan siswa dari masing-masing kelas memberikan kado khusus untuk Bapak/Ibu guru. Kepala sekolah Bapak Karnadi S.Pd M.Hum juga memberikan kado kue tart kepada salah satu guru yakni Ibu Hj Suhartini, S.Pd.

Upacara yang berjalan relatif lebih santai daripada biasanya itu berjalan cukup meriah. Kepala sekolah sebagai pembina upacara pagi itu saat pidato langsung memimpin lagu yang ditirukan oleh anaka-anak. Lagu itu dipersembahkan untuk para guru. Usai upacara perwakilan siswa memberikan kado kepada para guru. Ada yang kadonya bunga, kue hingga bingkisan khusus. Sayangnya tidak semua guru mendapatkan kado istimewa ulang tahunnya itu. (*)
Selengkapnya...

24 November, 2009

TIGA CALON KETUA OSIS KAMPANYE

Tiga calon ketua OSIS melakukan kampanye putaran pertama di depan ratusan siswa SMP Negeri 4 Cirebon. Kampaye itu dilakukan usai upacara bendera hari Senin 23 Nopember 2009 di sekolah setempat. Ketiga calon tersebut masing-masing Iftitah (8.B), Andita (8.C) dan Nurul “Ulil” (8.A), menyampaikan program kerjanya jika mereka menjadi ketua OSIS.

Iftitah banyak menyinggung program kerja soal kebersihan sekolah, sementara Andita mengusung program kerja tentang lingkungan hidup, sedangkan Nurul alias Ulil banyak membahas tentang kedisiplinan. Orasi singkat para calon ketua OSIS itu mendapat sambutan cukup meriah dari para peserta yang mendengarkan. (*)
Selengkapnya...

23 November, 2009

SEKDA DAN DEWAN DATANGI SMPN 4

Sekda Kota Cirebon Bapak Drs H Hasanudin Manap, MM dan anggota DPRD Lili Eliyah SH MM mendatangi SMP Negeri 4 Cirebon. Keduanya datang bersama rombongan lainnya disambut oleh kepala sekolah setempat Bapak Karnadi S.Pd M.Hum. Kedatangan para pejabat kota tersebut untuk memantau pelaksanaan seleksi CPNS di sekolah tersebut, Minggu (22/11).

SMP Negeri 4 Cirebon merupakan satu dari beberapa sekolah di kota Cirebon yang dijadikan tempat seleksi CPNS. Peserta yang ikut tes di sekolah ini sebanyak 420 orang, terdiri dari tenaga dokter, perawat dan keuangan. Namun dari jumlah tersebut beberapa peserta terlihat tidak hadir.

Sekda dan anggota Dewan berkeliling dari ruang kelas satu ke ruang kelas lainnya. Kepala sekolah dan panitia CPNS tingkat kota ikut serta mendampinginya. Sesekali sekda beserta rombongan terlibat aktif obrolan dengan para pengawas, yang juga guru-guru SMP Negeri 4 Cirebon. (*)

Selengkapnya...

“ISTRI KU MENINGGAL SAAT AKU SHOLAT MALAM”

Wajah Pa ustadz Arif redup. Tidak ada keceriaan seperti biasanya. Hari-hari kerja biasanya selalu hadir di sekolah, pagi itu absen. Matanya kerap berkaca-kaca, menahan air mata yang sudah tidak tahan untuk meleleh ke pipinya. Dan akhirnya, kesedihan pun tidak bisa dibendung. Kepergian istrinya, Uminah, menyisakan duka yang mendalam.

“Pa Arif terlihat sedih sekali. Tidak seperti waktu anak keduanya meninggal. Kepergian istrinya menyisakan duka yang mendalam. Dia terlihat nangis terus,” tutur Ibu Ipah Latipah, S.Pd usai taziyah pagi harinya. Ibu Ipah mendapat kabar duka itu setelah menerima pesan singkat di handphonenya dari teman gurunya.

Sebagai seorang suami, tentu saja kehadiran seorang istri bagi siapa pun, termasuk pa Arif menjadi pelipurlara, membuat kedamaian, menghibur ditengah kesibukan kegiatan sehari-hari melelahkan. Ibu Uminah, tidak saja sebagai istri yang baik bagi Pa Arif, tetapi juga menjadi ibu bagi anak-anaknya.

Namun Yang Maha Kuasa berkehendak lain. Setelah ujian demi ujian kesehatan istrinya sakit kini semuanya berakhir. Beberapa bulan Pa Arif harus bolak balik ke rumah sakit untuk menemani istrinya di rawat karena sakit komplikasi. Cuci darah sudah menjadi kegiatan rutinnya. Hingga akhirnya keluarga besarnya memutuskan untuk dirawat di rumah.

Malam itu, tepatnya Sabtu dini hari pukul 03.00 ketika Pa Arif hendak sholat tahajud istrinya tidur terlihat tenang. “Tidak seperti biasanya istri saya tidurnya tenang. Saya pun menunaikan sholat tahajud seperti biasanya. Saya agak kaget ketika usai sholat saya pegang tubuh istri saya, ternyata sudah tidak ada,” tutur Pa Arif sambil menahan sedih ketika menyaksikan tubuh istrinya mulai ditimbun tanah. Innalillahi waina ilahi rojiuun. Sesungguhnya kita ini milik Allah dan akan kembali kepadanya. (*)
Selengkapnya...

ISTRI PA ARIF MENINGGAL DUNIA

Keluarga besar SMP Negeri 4 Cirebon berduka. Salah satu istri guru tercinta, Bapak Arif Syarifuddin, S.Ag meninggal dunia pada Sabtu (21/11) dini hari pukul 03.00 di kediamannya di Jalan Cideng Raya Kab Cirebon. Jenazah langsung di kebumikan di pemakaman daerah setempat pada hari itu pukul 10.00.

Mendengar kabar duka tersebut, silih berganti kerabat, tetangga, saudara dan kolega Pa Arif silih berganti ta’ziyah mengunjungi rumah di Cideng tersebut. Warga SMP Negeri 4 Cirebon pun, menyempatkan diri untuk ta’ziyah. Sejak pagi beberapa guru, termasuk kepala sekolah Bapak Karnadi S.Pd M.Hum sudah menghibur Pa Arif. Sementara guru-guru lainnya beramai-ramai datang ketika waktu pemakaman tiba pukul 10.00.

“Seluruh guru baru sempat sekarang ta’ziyah. Soalnya pagi kita harus ada rapat pengawas persiapan penerimaan seleksi CPNS besok (Minggu, red),” tutur Pa Tugiran, S.Pd Wakasek bidang Kurikulum.

Iring-iringan warga yang ingin mengantarkan istri Pa Arif, Ibu Uminah untuk terakhir kalinya ke liang lahat. Istrinya lebih dulu menghadap Sang Pencipta, Allah Swt. (*)
Selengkapnya...

19 November, 2009

PANITIA DIES NATALIS DIBUBARKAN

Setelah sekitar empat bulan bekerja, akhirnya panitia Dies Natalis XXXI SMP Negeri 4 Cirebon resmi dibubarkan, Selasa (17/11). Acara pembubaran berlangsung sederhana namun khidmat. Diawali dengan rapat evaluasi, lalu pembubaran panitia dilakukan oleh Wakil Kepala Sekolah Bapak Ahmad Farhan Amien, S.Pd, dilanjutkan dengan tasyakuran makan siang bersama. Dalam sambutannya Wakasek menilai bahwa kegiatan Dies Natalis sekolahnya dianggap sukses kendati itu yang pertama dilakukan sejak sekolah ini berdiri sejak 2 September 1978.

Sementara itu, hasil evaluasi yang dipimpin Sekretaris panitia Bapak Deny Rochman S.Sos menyebutkan, bahwa pelaksanaan kegiatan secara umum cukup berhasil. Ini terbukti dengan lancarnya seluruh kegiatan dan antusias peserta. "Banyak pesan singkat yang masuk, baik lewat facebook, blog maupun SMS yang mengaku kegiatan dies natalis cukup sukses," tutur Pa Deny di depan panitia di ruang guru.

Dalam kesempatan itu, pihaknya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak baik langsung maupun tidak langsung dalam mendukung rangakaian kegiatan dies natalis sekolahnya sehingga
berjalan cukup sukses. Baik kepada donatur orangtua siswa, donatur alumni maupun masyarakat. Terima kasih juga disampaikan kepada para sponsor seperti Yamaha Mataram Sakti Kalitanjung, Speedy Internet, Telepon Flexi, Indosat, Fren Mobile-8 , Teh Botol Sosro, Laziswa At Takwa, UPTD Pors, Disporbudpar, Disdik, Primagama, Neutron, Yudhistira dan lainnya. "Semoga perusahaan atau lembaga bapak ibu semua bisa lebih berkembang," doa Pa Deny kepada para sponsor.
Selengkapnya...

16 November, 2009

PA ARIF MASUKI MASA PENSIUN

Ada yang datang, dan ada yang pergi. Setelah lama mengajar di SMP Negeri 4 Cirebon, mulai 1 November 2009 Pa Arif Syarifuddin, S.Ag memasuki masa pensiun. Kepergian Pa Arif tentu saja menyisakan duka bagi warga sekolah, khususnya para siswa siswi sekolah ini. Bagaimana tidak, selama mengajar Pa Arif sangat peduli terhadap siswa. Tak pernah bosan menasehati, tak pernah bolos mengajar, tak pernah menyakiti hati. Kini sisa hidupnya akan dihabiskan untuk mengembangkan usaha percetakannya, mengurusi istrinya yang masih sakit dan masih membina kegamaan siswa setiap minggu. Selengkapnya...

10 November, 2009

LOMBA DEBAT JUARA KEDUA

Siswa SMP Negeri 4 Cirebon terus mengukir prestasi. Kali ini, dua orang siswa, Teguh Apriyanto dan Muna Nabila siswa kelas IX berhasil menang sebagai juara lomba curah pendapat (debat). Kendati dalam rangkaian lomba Tri Lomba Pratama Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) ini keduanya hanya meraih juara dua. Lomba dilaksanakan pada 2-7 Nopember 2009 bertempat di SMP Sekarkemuning Cirebon.

Prestasi Teguh dan Muna Nabila masih dibilang beruntung, karena temen-teman satu sekolahnya, justeru kurang beruntung. Dinda Ayu, siswa kelas IX.g misalnya yang ikut lomba pidato hanya meraih juara harapan satu. Sementara rekan satu sekolahnya seperti Ganesh, Nafiatun, M. Azhari, Fini dan lainnya gagal ditengah jalan. Dalam kegiatan yang diadakan oleh MGMP PKn Kota Cirebon itu ada berbagai lomba seperti curah pendapat, pidato dan karya tuli ilmiah.

Serah terima piala curah pendapat yang dilaksanakan di SMP Sekarkemuning Cirebon itu disampaikan kepada kepala SMP Negeri 4 Cirebon usai upacara bendera hari Senin 9 Nopember 2009. Kepala sekolah Bapak Karnadi S.Pd M.Hum mengucapkan terima kasih kepada siswa yang berprestasi. “Ke depan, siswa lainnya bisa berprestasi. One student, one achievment (satu siswa, satu prestasi, red),” harapnya saat memberikan sambutan di depan peserta upacara.

Mahasiswa Doktor (S-3) Universitas Pendidikan Indonesia Bandung ini berharap, ke depan poros pendidikan sudah beralih ke sekolahnya. Jika selama ini hanya SMP Negeri 1 dan 5 yang menjadi poros. “Setelah saya kaji, ke depan sekolah kita akan menjadi poros pendidikan di masa depan,” tuturnya disambut tepuk tangan peserta.(*)

Selengkapnya...

08 November, 2009

RIBUAN ORANG IKUTI JALAN SANTAI

Ribuan orang mengikuti jalan santai Dies Natalis ke-31 SMP Negeri 4 Kota Cirebon, Minggu (8/11). Mereka adalah sebagian dari keluarga besar sekolah dari kalangan siswa, guru, tata usaha dan alumni bersama keluarga mereka masing-masing, dan sebagian masyarakat sekitar.

Star dimulai di depan halaman sekolah pukul 07.00, kemudian menelusuri jalan pemuda menuju karangjalak Kodim. Peserta kemudian melintasi jalan Sunyaragi, di depan rumah dinas Sekda Kota Cirebon. Dilanjutkan ke arah kesambi jabang bayi, rumah sakit gunung jati kemudian sampai di depan SMP Negeri 4 Cirebon.

Pukul 08.00 acara pentas musik segera dimulai dipandu oleh mba Indah, presenter dari Cirebonteve ditemani oleh Ibu Febriyani. Keduanya kebetulan alumni SMP Negeri 4 Cirebon. Satu demi satu acara dilalui dan penonton menikmatinya sambil makan dan minum jajanan bazar kuliner di setiap stand. Terik matahari tidak menyurutkan mereka untuk mengikuti acara hingga selesai. (*)
Selengkapnya...

KABARET DIGEMARI ANAK MUDA

Kegiatan pentas seni menampilkan berbagai ragam seni dengan bahasa daerah, seperti Cirebon dan Sunda atau bahasa Inggris. Ada yang berpuisi, menyanyi dengan gitar akustik, band, pupuh sunda, paduan suara, drama hingga kabaret. Namun dari sekian tampilan seni, hanya seni drama kabaret yang mendapat antusias yang tinggi dari para penonton, yang umumnya anak muda.

Depan panggung pensi yang semula sepi penonton mendadak ramai. Penonton yang sejak pagi lebih memilik dipinggir lapang langsung menyerbu di tengah depan panggung. Tampaknya mereka ingin melihat jelas para pemain kabaret berikut jalan cerita yang ditampilkan Amel dan kawan-kawan kelas IX.d.

Para penonton berkali-kali tertawa melihat ulah para pemain dalam memerankan aktingnya. Apalagi ketika tampil tokoh peri gokil yang diperankan Azhari membuat perut penonton dikocok karena kelucuannya. Peri gokil berpakaian hijau dan putih dengan membawa tongkat bintang jatuh dari langit jatuh ke bumi untuk mendengarkan cuhat dan membantu Lulu.

Kabaret ini berkisah tetang kisah cinta anak muda di sekolah bernama Simsalabim. Lulu yang diperankan Yurike, anak lugu yang sering diejek oleh teman-temannya karena culun. Kondisi ini membuat Lulu minder ingin dekat dengan cowok yang ia sukai, yakni Radit. Kehadiran Peri Gokil yang merubah menampilan Lulu membuat dirinya disukai banyak cowok di sekolahnya. Sayang, Lulu ingin kembali seperti semula, sebagai siswa yang culun. Dia akhirnya tahu bahwa banyak cowok suka cewek hanya karena kecantikannya, bukan karena kebaikan hatinya. (*)
Selengkapnya...

HADIAH LOMBA-LOMBA DIBAGIKAN

Pada acara jalan sehat dan pentas seni Minggu (8/11) kemarin, juga dibagikan sejumlah hadiah berbagai perlombaan selama satu pekan perayaan Dies Natalis SMP Negeri 4 Cirebon. Lomba itu adalah turnamen Futsal antar SD se-Kota Cirebon, Pemilihan Dai Cilik (Pildacil) se- Kota/Kab Cirebon dan Story Telling antar kelas intern sekolah.

Dalam cabang futsal, sebagai juara pertama adalah SD Pesantren, juara dua SD Assunah dan juara ketiga SD. Karangjalak. Terpilih sebagai pemain terbaik adalah M. Iqbal dari SD Pesantren sebagai top skor, pencetak goal terbanyak. Pemenang mendapatkan tropi tetap dan tropi bergilir dari Dinas Pariwisata, Budaya dan Olahraga, selain dari UPTD PORS (Pengembangan Olahraga Sekolah) Kota Cirebon, berikut uang pembinaan.

Sementara untuk lomba story telling sebagai juara satu adalah Ghina S Mediani kelas VIII.A, juara dua Willy Binafsih kelas VIII.h dan Yuni Hanifah kelas IX.b. Sedangkan harapan masing-masing diraih oleh Rahayu Dwi Lestari kelas VII.h, disusul Rizky Yudi kelas VII.g dan terakhir diraih Eka Purnama kelas IX.a. Saat pembagian hadiah, Ghina diminta untuk menampilkan story telling didepan penonton oleh kepala sekolah. (*)
Selengkapnya...

IKATAN ALUMNI BELUM SEMPAT DIBENTUK

Manusia yang merencanakan, Tuhan yang menentukan. Barangkali ungkapan itu cukup tepat terkait rencana panitia Dies Natalis SMP Negeri 4 Cirebon yang akan membentuk kepengurusasn Ikatan Alumni. Pasalnya, sejak malam, pagi hingga sore, kosentrasi seluruh panitia terpusat pada kegiatan jalan sehat, bazar dan pentas seni. Faktor lainnya, alumni yang datang tidak bersamaan waktunya sehingga cukup sulit untuk dikumpulkan dalam satu ruangan.

Hanya ada satu angkatan alumni yang berhasil kumpul di ruang kelas VII.c yang ber-AC tersebut. Mereka adalah alumni angkatan kedua tahun 1982 yang berencana akan mengadakan reuni angkatannya pada tahun 2010. Pagi itu mereka sudah berkumpul dan membuka data-data alumni pada masa sekolahnya. Sementara alumni angkatan berbeda, sekalipun datang tetapi berbeda selisih waktu sehingga mereka hanya bersalaman dengan guru-guru seniornya dulu. (*)
Selengkapnya...

07 November, 2009

PERSIAPAN BAZAR PENSI SUDAH OKE

Pentas akbar perayaan hari lahir SMP Negeri 4 Cirebon ke-31 sudah siap dilaksanakan. Sejak Sabtu siang panitia sudah melakukan pemasangan tenda panggung dan stand. Sementara beberapa siswa kelas IX sibuk dengan persiapan pentas seni dan bazar kuliner. Kesibukan kian meningkat ketika waktu ashar tiba.

Setiap kelas sembilan sebanyak tujuh kelas mulai membenahi standnya. Masing-masing personil kelasnya mempercantik dekorasi stand mereka yang akan dikunjungi penonton jalan santai, Minggu (8/11). Seluruh stand yang ditampilkan ada 13 buah, tujuh stand untuk kelas IX siswanya untuk sponsor yang hendak ikut pameran.

Masing-masing stand pameran akan menampilkan bahan baku hasil bumi olahan, seperti jagung, singkong, beras, kentang dan sebagainya. Stand mereka juga akan dipadati berbagai makanan enak dan minuman lainnya. Beberapa sponsor komersil menyatakan siap hadir seperti Flexi Speedy, Fren, Teh Botol Sosro dan lainnya. (*)
Selengkapnya...

PESANTREN TIM FUTSAL TERBAIK 2009

Sudah diduga sebelumnya, tim futsal pesantren tampil gemilang dalam babak final turnamen futsal antar SD se-Kota Cirebon di lapangan SMP Negeri 4 Kota Cirebon, Sabtu (7/11). Lawan mainnya tim futsal SD Assunah tidak bisa mampu menyaingi pola permainan anak-anak sekolah pesantren tersebut. Hasil akhir pesantren unggul 6-1 atas Assunah sehingga keluar sebagai juara satu futsal Dies Natalis SMPN 4 Cirebon.

Pada babak pertama pola permainan kedua tim cukup seimbang. Hingga wasit menuit pluit di babak pertama kedudukan skor masing 0-0. Permainan mulai berkembang ketika memasuki babak kedua. Tim pesantren berhasil mencuri dua goal dari Assunah. Tidak lama kemudian Assunah memperkecil kekalahan dengan mencetak satu goal ke gawang pesantren.

Menurunnya stamina pemain Assunah dimanfaatkan oleh para pemain pesantren untuk menggempur pertahanan lawan. Hasilnya, satu demi satu tendangan bola bersarang di gawang kiper Assunah hingga babak kedua berakhir kedudukan menjadi 6-1.

Pada pertandingan perebutan juara dua dan tiga, SD Karangjalak unggul 6-4 atas SD Kebon Baru 3. Kemenangan itu setelah melalui drama adu finalti setelah dua babak dilalui skor tetap sama 2-2. Hasil akhir tersebut Karangjalak juara tiga dan Kebon Baru juara empat. Pembagian hadiah dilakukan pada Minggu 8 Nopember 2009 bersamaan dengan jalan santai, pentas seni, bazar dan temu alumni di lapangan SMP Negeri 4 Cirebon. (*)
Selengkapnya...

06 November, 2009

KELAS IX MULAI PERSIAPAN PENSI

Siswa kelas IX tampaknya tidak mau melewatkan even tahunan pentas seni, bazar dan pameran. Buktinya, mereka mulai mempersiapkan diri untuk pementasan bergengsi antar kelas tersebut. Jumat (6/11) pagi masing-masing kelas melakukan gradi resik dengan guru kesenian mereka, Ibu Uumu Sumiartie, S.Pd dan Ibu Hj Tati S.Pd.,MM di lantai atas sekolah tersebut.

Pagi itu sebagian siswa mulai sibuk berbenah menyiapkan pensi. Ada kelas yang rajin latihan dengan musik jalanannya, seperti kelas IX.a, sedangkan siswa kelas IX.d sibuk latihan kabaret. Mereka yang mau buka stand bazar kuliner sudah sibuk menjajakan menu makanannya kepada masing-masing kelas.

“Ayo ade-ade mau pesen apa, tinggal pilih dalam daftar menu makanan stand kami,” tutur Amel, salah satu siswa kelas IX.d yang menjajakan menu makanannya kepada adik kelas VII. Hasil kerjanya tampaknya membuahkan hasil. Beberapa siswa tertarik akan membeli menu yang ditawarkan stand kelas IX.d tersebut. (*)

Selengkapnya...

AS SUNAH-PESANTREN KETEMU DI FINAL

Tim futsal SD As Sunah dan SD Pesantren Kota Cirebon akhirnya memastikan diri lolos ke babak puncak final dalam laga turnamen futsal Dies Natalis SMP Negeri 4 Cirebon. Setelah pada babak semi final, Jumat (6/11) pagi, keduanya berhasil unggul atas lawan-lawannya.

Assunah unggul 2-0 atas SD Karangjalak, sedangkan SD Pesantren full B menang telak 5-0 atas SD Kebon Baru 3. Pertandingan dimulai pukul 08.00 itu disaksikan ratusan penonton dari para pendukung masing-masing tim dan siswa SMP Negeri 4 Cirebon.

Pertandingan menarik dari dua empat tim yang berlaga di semi final adalah antara SD Assunah melawan SD Karangjalak. Kedua tim tersebut memiliki kemampuan yang sama. Buktinya pada babak pertama kedua tim belum mampu memanfaatkan peluang goal hingga turum minum. Baru pada babak kedua, tim Karangjalak kecolongan goal setelah baku tendang bola di depan gawang.

Kecolongan goal Karangjalak karena pertahanan bagian belakang mereka tidak terkontrol. Rata-rata pemain melakukan serangan ke gawang lawan karena tidak sabar ingin mencetak goal. Diperburuk lagi pola permainan kedua tim unggulan itu sedikit keras sehingga sesekali sesama pemain menatap dengan tajam dan terbawa emosi.

Tim Assunah dan Pesantren B akan bertemu dalam babak final pada Sabtu (7/11) pagi di lapangan yang sama. Diperkiraan puncak final tersebut akan dipadati jumlah penonton yang bertambah. (*)
Selengkapnya...

TIM AS SUNNAH PESTA GOAL

Tim Futsal SD As Sunnah Kota Cirebon benar-benar pesta goal. Dalam laga perempat final Kamis (5/11) kemarin sore, sekolah Islam ini mampu melumpuhkan lawan tandingnya dari SD Merapi dengan skor telak 12-0. Hasil akhir tersebut mengantarkan tim futsal ini menuju babak semi final pada Jumat pagi akan bertemu tim futsal SD Karangjalak.

Sementara itu tim futsal lain yang melaju ke semi final adalah SD Kebon Baru 3 dan SD Pesantren full A. Kebon baru unggul dari SD Pesantren full B dengan skor 4-2 setelah melalui drama adu finalti yang menegangkan. Sedangkan tim pesantren A berhasil lolos setelah melawati tim futsal SD Al Azhar dengan skor 1-5.

Jawara semi final tersebut akan bertanding Jumat (6/11) pagi di lapangan yang sama di SMP Negeri 4 Kota Cirebon. Dipastikan laga penentuan tersebut akan berlangsung meriah karena akan disaksikan ribuan penonton dari dalam dan luar sekolah SMP Negeri 4 Cirebon tersebut. (*)
Selengkapnya...

05 November, 2009

SISWA SD MERIAHKAN LOMBA PILDACIL

Sedikitnya 50 siswa SD/MI se-Kota Cirebon meramaikan lomba Pemilihan Da’i Cilik (Pildacil) Dies Natalis XXXI SMP Negeri 4 Cirebon. Kegiatan yang dipusatkan di halaman depan sekolah setempat tersebut berlangsung dua hari, Kamis dan Jumat (5-6/11). Peserta sebagian besar sekolah di kota Cirebon, sebagian dari sekolah di wilayah Kabupaten Cirebon.

Tema yang diangkat dalam ceramah tersebut terkait dengan keutamaan ilmu dan persoalan pelajar. Sebagai juri lomba adalah dari pengawas Depag , Laziswa At Takwa Akhmad Yani, S.Ag, guru senior PAI SMP Negeri 4 Cirebon Ustadz Arif Syarifudin, S.Ag. (*)
Selengkapnya...

PULUHAN SISWA BERSAINGAN STORY TELLING

Puluhan siswa SMP Negeri 4 Cirebon bersaing ketat dalam lomba bahasa Inggris Story Telling, Rabu (4/11). Lomba yang diadakan dalam rangka ulang tahun sekolah yang ke-31 itu bertempat di halaman depan sekolah. Sementara siswa lainnya hadir sebagai penonton.

Selaku juri lomba adalah guru-guru bahasa Inggris Ibu Yeti, Ibu Tayanti, Pa Agung dan Bu Yayan. Siswa yang menjadi peserta adalah perwakilan setiap kelas dari kelas VII hingga kelas IX. Tema story telling yang diangkat tentang cerita rakyat baik dari dalam maupun luar negeri, namun peserta diberi kebebasan mengekspesikan ceritanya dalam berbagai bentuk. (*) Selengkapnya...

04 November, 2009

GOL BUNUH DIRI MALAH MENANG 8-1

Gol bunuh diri mewarnai pertandingan futsal antara SD Sidamulya dengan SD Karangjalak 1 Cirebon. Pada babak pertama, Karangjalak harus menelan pil pahit ketinggalan skor 1-0 dari Sidamulya akibat kipernya yang kurang cermat mengontrol bola. Sehingga umpan bola sudut yang ditepis kiper jatuh ke sarang gawang sendiri.

Untungnya, pil pahit tersebut bisa menjadi jamu kuat bagi Karangjalak untuk mengejar ketertinggalan skor. Hasilnya, bukan hanya menyamakan kedudukan 1-1 tetapi sebaliknya mampu mengalahkan SD Sidamulya menang telak 8-1. Gol dicetak oleh Dandy 4 gol, Tegar 3 gol dan Prasaja 2 gol.

Dalam pertandingan babak penyisilan futsal Dies Natalis SMP Negeri 4 Cirebon sore kemarin Selasa (3/11), dipertandingkan lima sekaligus. Karangjalak berhasil menekuk lutut Sidamulya 8-1, ada juga pertandingan Kartini 2 melawan SD Pesantren dengan skor 1-5, Kebon Baru lawan Pulasaren 2-4, Cigendeng lawan Merapi 0-4 dan Kartini 5 lawan al Azhar 0-5. (*)
Selengkapnya...

GURU KARYAWAN IKUTI SEMINAR

Guru dan karyawan SMP Negeri 4 Cirebon mengikuti kegiatan seminar tentang sekolah efektif, Selasa (3/11). Kegiatan itu bertempat di Wisma Sunyaragi Kota Cirebon dimulai pukul 10.00 hingga 15.00. Hadir sebagai pembicara adalah Drs H Sugiartono M.Pd.I dan Drs. Idi Saidi MM, pengawas pada Dinas Pendidikan Kota Cirebon.

Kepala SMP Negeri 4 Cirebon Bapak Karnadi S.Pd M.Hum menjelaskan, tujuan diadakannya acara tersebut sebagai upaya untuk perubahan kultur sekolah menuju sekolah yang efektif. Setiap warga sekolah diharapkan mampu memiliki kemampuan kepemimpinan dan motivasi dalam lingkungan pembelajaran.

Sementara itu, Sugiartono mengatakan, tugas utama pendidikan adalah menanamkan kemauan dan memfasilitasi belajar. Pada abad ke-21, kata dia, seorang siswa harus mampu berfikir kritis, memecahkan masalah, inovator, komunikator, kolaborator yang efektif, pembelajar mandiri, menguasai informasi dan media, memiliki kesadaran global, memiliki kecerdasan finansial dan ekonomi.

“Untuk mencapai siswa abad ke-21 tersebut, kita sebagai guru harus melakukan pembelajaran siswa aktif. Siswa diajak untuk berfikir kritis, menemukan pengetahuan sendiri dibantu gurunya. Jadi guru sekarang mengajar jangan hanya ceramah. Salah satu metode belajar yang baik adalah dengan lesson study,” tuturnya di depan guru-guru dan staf tata usaha. (*)
Selengkapnya...

02 November, 2009

KELAS IX.A PINDAH RUANG BELAJAR

Setelah tiga bulan belajar di ruang sementara, akhirnya Senin (2/11) kemarin, siswa kelas IX.A pindah tempat. Menyusul kelas lamanya telah selesai direnovasi oleh pemerintah. Sementara kelas daruratnya kembali difungsikan sebagai ruang gulat. Senin itu para siswa sibuk mengangkut mebeler dari kelas darurat ke kelas yang baru dibawah pengawasan wali kelas mereka, Bapak Dindin Sudarna, S.Pd. (*) Selengkapnya...

GAMBAR DRAMA ADU FINALTI FUTSAL






Selengkapnya...