Selamat Datang di web unit kegiatan siswa Jurnalistik Sekolah "Demofat-News" SMP Negeri 4 Kota Cirebon. Media publikasi Jurnalistik Sekolah ini berupa Mading, Facebook (Kabar SMP 4 Cirebon) dan Blog (demofat-news.blogspot)

28 Juli, 2009

PRAMUKA JUARA LOMBA PBB TONGKAT

Pramuka SMP Negeri 4 Cirebon kembali mengikuti lomba PBB (Pasukan Baris Berbaris) tongkat. Lomba kali ini diadakan oleh SMP Negeri 14 Cirebon pada Minggu kemarin 26 Juli 2009. Dari hasil penilaian, satu regu dari dua regu puteri yang dikirim keluar sebagai juara pertama.


Guru Pembina Pramuka Ibu Tayanti Dewi Utami, S.Pd menjelaskan, dalam lomba PBB Tongkat Kelelawar Anthurium Cup SMP Negeri 14 Cirebon itu pihaknya mengirimkan dua regu putri. Sementara regu putra tidak mengirimnya karena salah satu personil berhalangan karena sakit.

“Dari dua regu puteri tersebut, alhamdulillah satu regu Gloriosa pimpinan Ivo berhasil keluar menjadi juara satu mengalahkan sekolah-sekolah lain di kota Cirebon. Sedangkan regu putra kita tidak mengirimkan karena ada satu anak yang sakit,” tutur Bu Tayanti di ruang guru, Selasa (28/7).

Berkat prestasinya tersebut, Senin pagi setelah upacara bendera seluruh personil pramuka lomba tongkat diumumkan secara terbuka dan maju ke depan untuk penyerahan piala kepada kepala sekolah. (*)


Selengkapnya...

PAGUYUBAN KELAS MULAI DIBERDAYAKAN

Paguyuban kelas yang dibentuk pekan lalu mulai bekerja. Satu demi satu pengurus di setiap kelasnya mengadakan pertemuan tersendiri. Ada yang bertempat di kelas tempat anaknya belajar, ada juga yang memilih di rumah salah satu orangtua siswa.


Informasi yang masuk ke dapur demofat-news, pengurus Paguyuban Kelas yang sudah menyusun program kerja antara lain kelas 7.C, kelas 7.E dan kelas 7.H. Sementara kelas-kelas lainnya belum mendapatkan informasi.

Dalam pertemuan itu setiap orang tua melakukan diskusi tentang kelas tempat anaknya belajar. Apa diapakan kelas yang akan ditempati selama tiga tahun tersebut.

Sementara itu, pihak sekolah sendiri pada Sabtu (26/7) pagi mengundang puluhan orangtua siswa kelas 7. Mereka hadir dalam rapat khusus tentang sosialisasi dana BOS bagi siswa.

“Bapak Ibu semua, dalam kebijakan pendidikan pemerintah sekarang siswa SMP tidak diperkenankan untuk memungut biaya pendidikan kepada anak. Namun demikian pemerintah juga tidak melarang jika masyarakat atau orangtua ingin menyumbang untuk peningkatan mutu pendidikan anaknya di sekolah. Untuk mencapai mutu, pasti membutuhkan sarana,” tutur kepala sekolah Bapak Karnadi, S.Pd,M.Hum di depan orangtua siswa, Sabtu (26/7).

Setelah sosialisasi selesai, orangtua diberikan kesempatan untuk melihat langsung setiap ruang kelas tujuh. Ruangan lainnya yang dilihat adalah sarana perpustakaan, lab komputer, bahasa dan mushola. Kunjungan itu agar orang tua tahu kondisi sekolah dimana anaknya belajar tersebut. (*)

Selengkapnya...

ALBUM KENANGAN SIAP DIBAGIKAN

Lama menunggu, akhirnya album kenangan siswa kelas IX sudah mulai dibagikan. Rencanannya pembagian itu akan bertahap sesuai kelasnya, mulai kelas IX.A hingga kelas IX.G. Namun untuk pengambilan, siswa dikenai biaya sebesar Rp2000 untuk pengembangan web blog berita demofat-news.

“Bagi yang mau mengambil bisa dimulai hari ini kepada saya (pa deny, red). Namun bagi mereka yang mau ambil diminta kesediaannya menyisihkan dana dua ribu perak untuk infak demofat-news,” tutur Pa Deny, pihak yang menggarap VCD album kenangan siswa kelas IX tersebut.

Menurut Pa Deny, album video kenangan siswa kelas IX itu berisi seluruh kegiatan siswa akhir sekolah, seperti ujian nasional, studi tour, pensi, lomba unjuk cita-cita. Pada bagian akhir ada juga foto-foto siswa kelas IX ketika masa orientasi siswa baru (MOS).

“Selain VCD kenangan, juga tersedia VCD lainnya tentang kegiatan unjuk cita-cita, perpisahan sekolah versi full edition dan studi tour. Jadi yang mau pesen agar segera karena persediaan terbatas,” tuturnya. (*)

Selengkapnya...

22 Juli, 2009

DIBUKA TABUNGAN AKHERAT

SMP Negeri 4 Cirebon punya gaya yang unik dalam memperingati Hari Besar Islam Isra Mir’aj. Cara ini diberi nama Gerimis Isra Mir’aj, yang artinya Gerakan Rajin Iqra Meningkatkan Infaq Sodaqoh.

“Tujuan kegiatan ini adalah memberikan kesempatan kepada 1.050 siswa kita untuk berinfaq atau mengajak peran serta masyarakat untuk melakukan pengecatan masjid sekolah Nurul Ilmi, melengkapi sarana masjid dan perlengkapan alat sholat,” tutur Kepala Sekolah Bapak Karnadi, S.Pd.M.Hum dalam briefing bersama guru-guru, kemarin (21/7).

Kepala sekolah menambahkan, waktu pelaksanaan Program Gerimis Isra Mir’aj mulai 21 Juli hingga 7 Agustus 2009. Lokasinya ada dua tempat yaitu sekolahan dan Bank BRI Gunungsari. “Maksudnya bank, barangkali mau ada masyarakat yang mau menyumbang melalui rekening sekolah nomor 0896.01.019232.530

Menurutnya, program yang digagas melalui OSIS tersebut sebagai ladang amal menjelang bulan suci Ramadhan. Diharapkan ketika Ramadhan tiba nanti masjid sekolahnya cukup sarana untuk meramaikan kegiatan bulan suci seperti sholat tarawih, tadarusan dan lain-lain. “Jadi kita tidak menerima uang kas ditangan. Bagi mereka setor melalui bank, bukti pembayarannya diserahkan kepada panitia OSIS,” ujar kepala sekolah. (*)

Selengkapnya...

WILLY RAIH JUARA ORASI KESEHATAN

Willy Binafsih, siswa kelas VIII.H SMP Negeri 4 Cirebon berhasil meraih juara III lomba Orasi Kesehatan se- Kota Cirebon, Minggu (19/7). Dalam acara yang diadakan oleh PMR SMA Negeri 1 Kota Cirebon itu Willy pidato dengan tema global warming.

Pemilihan tema orasi kesehatan dilakukan secara acak yang disediakan panitia. Peserta se Kota Cirebon tinggal memilih tema yang diinginkan secara tertutup. Willy kebagian bicara tentang isu global warming tanpa teks dalam waktu 5 menit dari 15 menit waktu yang diberikan oleh panitia.

Rencananya penyerahan tropi juara orasi kesehatan itu akan dilakukan pada 21 Agustus 2009 di sekolah setempat. Bersamaan dengan acara pentas seni sekolah tersebut. Selamat yah Willy...! (*)

Selengkapnya...

20 Juli, 2009

LPMP : PAGUYUBAN KELAS LUAR BIASA!!

Widyaswara Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan Jawa Barat Bapak Arif Aligani, M.Pd menyambut pembentukan Paguyuban Kelas di SMP Negeri 4 Cirebon. Menurutnya, konsep tersebut merupakan bentuk konkret dari Peraturan Standar Nasional Pendidikan.

“Pembentukan Paguyuban Kelas ini sangat luar biasa. Ini baru pertama kali di Indonesia sebagai bentuk konkret pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Peraturan Standar Nasional Pendidikan,” tegas Bapak Arif Aligani, M.Pd di depan raapat orang tua siswa baru SMP Negeri 4 Cirebon, Sabtu (18/7).

Bapak Arif menambahkan, Paguyuban Kelas merupakan bentuk paradigma baru dalam memberdayakan orangtua siswa membentuk peningkatan mutu pendidikan. Pada aspek lain forum ini diharapkan mampu menciptakan kultur demokrasi sekolah yang sehat, positif dan konstruktif.

“Di dalam paguyuban ini tidak ada batas hubungan sosial antara orangtua, sekolah dan masyarakat. Kerjasama, gotongroyong dan musyawarah akan terjadi dalam forum ini,” ungkapnya bahwa keberhasilan sekolah salahs satunya karena ada dukungan konkret dari orangtua siswa.

Sementara itu, Kepala SMP Negeri 4 Cirebon Bapak Karnadi, S.Pd,M.Hum mengatakan, konsep Paguyuban Kelas merupakan forum khusus bagi orangtua siswa di setiap kelas masing-masing. Sementara Komite Sekolah sebagai koordinator paguyuban tersebut. Harapannya, orangtua bisa berbuat banyak untuk peningkatan mutu belajar siswanya. (*)


Selengkapnya...

ORANGTUA BENTUK PAGUYUBAN KELAS

Konsep paguyuban kelas SMP Negeri 4 Cirebon disambut baik oleh semua pihak. Dukungan tidak hanya datang dari orangtua siswa tetapi juga dari komite sekolah bahkan Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Barat. Pada kesempatan yang sama orangtua siswa juga membentuk pengurus paguyuban kelas.

Dukungan terhadap konsep yang digagas kepala sekolah Bapak Karnadi S.Pd, M.Hum itu muncul ketika rapat orangtua siswa di sekolah setempat, Sabtu (18/7). Dalam pertemuan itu hadir para orangtua siswa baru kelas VII, komite sekolah dan dari perwakilan LPMP Jawa Barat, selian guru-guru dan staf TU.

Kepala Sekolah dalam sambutannya mengajak kepada orangtua siswa baru untuk bersyukur atas keberhasilan putera puterinya bisa sekolah di SMP Negeri 4 Cirebon. “Bapak Ibu semua patut bersyukur putera puterinya sekolah disini. Karena diluar sana masih banyak anak yang sulit masuk ke sekolah kita,” tuturnya.

Selain kepala sekolah, sambutan pertama dari ketua Komite Sekolah Bapak Jaya, disusul Widyaswara LPMP Jawa Barat Arif Aligani, M.Pd dan kepala sekolah. Disela sambutan, Bapak Arif Syarifuddin, S.Ag menyampaikan sosialisasi program keagamaan sekolah standar nasional itu. Terakhir, Wakasek Bapak Ahmad Farhan Amin, S.Pd mengenalkan guru-guru dan waki kelas VII.

Setelah acara seremonial selesai, orangtua siswa masuk ke kelas masing-masing dipandu oleh wali kelasnya. Di setiap kelas tersebut orang tua bermusyawarah menentukan susunan pengurus Paguyuban Kelas masing-masing. Sementara program kerja setiap paguyuban diserahkan ke masing-masing pengurus dan dibahas dilain waktu dan tempat. (*)

Selengkapnya...

ATLET SMPN 4 PERKUAT TIM POPWIL

Atlet Pencak Silat SMP Negeri 4 Cirebon memperkuat tim Pekan Olahraga Wilayah Daerah (Popwilda) di Indramayu, 14-16 Juli 2009. Hasilnya, kontingen Silat Kota Cirebon berhasil menyabet juara umum dengan perolehan medali 9 emas, 5 perak dan 3 perunggu.

Menurut pelatih silat Sani Yasonta, pesilat SMP 4 yang memperkuat tim Kota Cirebon adalah Ina Juliah, Asrul Salahudin, Dicky dan Masdeni. Ina raih medali emas untuk kategori regu dan tunggal, Asrul raih emas kelas A laga dan tunggal, Dicky raih emas kelas H laga.

Popwilda merupakan ajang bergengsi olahraga ditingkat wilayah III Cirebon. Kontingen yang mengikuti terdiri dari Kota dan Kabupaten Cirebon, Kuningan, Majalengka dan Indramayu. Popwilda ini kelanjutan dari Popkota, setelah Popwilda akan dilanjutkan ke tingkat Propinsi dan Nasional. (*)


Selengkapnya...

15 Juli, 2009

MANA EKSKUL PILIHAN KAMU?












Selengkapnya...

KENALKAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER

Hari ketiga MOS, seluruh siswa baru hadir di lapangan upacara, disebelah gedung sekolah. Mereka akan melihat satu per satu kegiatan ekstrakurikuler di SMP Negeri 4 Cirebon. Mulai dari yang akademis maupun non akademis seperti olahraga, seni dan budaya.

Kegiatan ekskul yang tampil antara lain PMR, Pramuka, Karate, Silat, Basket, Sepak Takraw, Futsal, Gulat dan sebagainya. Beberapa ekskul sempat tidak hadir seperti mading dan keagamaan, karena panitia sebelumnya tidak ada pemberitahuan.

Satu demi satu ekskul yang tampil memperagakan keunggulan kegiatannya. PMR dengan praktek pembalutan luka, Pramuka dengan PBB tongkat dan cabang olahraga menampilkan teknik-teknik bertanding. Tidak lupa dalam kesempatan itu ekskul kesenian juga ditampilkan. Siang harinya hingga menjelang penutupan diisi dengan kegiatan hiburan. (*)

Selengkapnya...

INILAH GAYA PANITIA MOS









Selengkapnya...

MANA EKSPESIMU...?







Selengkapnya...

HARI KEDUA SISWA OUTBOND MOS

Memasuki hari kedua kegiatan MOS SMP Negeri 4 Cirebon, seluruh siswa baru mengikuti kegiatan outbond. Materi outbond adalah permainan yang bisa menumbukan sifat kerjasama, kekompakan, konsentrasi dan teliti.

Kegiatan ini dilakukan sejak pagi hingga siang. Seluruh siswa dibagi dalam beberapa kelompok kecil kemudian berpencar dibawah bimbingan pengurus OSIS. Lokasi outbond bertempat di sekitar sekolah, ada yang dilapangan basket, halaman depan, tengah hingga halaman belakang sekolah.

Semua siswa kelihatan menikmati berbagai permainan yang diberikan panitia. Kendati beberapa pengurus OSIS masih ada yang mengeluhkan atas sikap beberapa siswa baru yang kurang bisa diarahkan. (*)

Selengkapnya...

SEKOLAH MERUBAH KEBIASAAN TARZAN

Kepala Sekolah SMP Negeri 4 Cirebon Bapak Karnadi S.Pd M.Hum menegaskan bahwa tujuan sekolah salah satunya adalah untuk merubah kebiasaan manusia Tarzan yang hidup sendirian, indivudalis. Sebaliknya bagaimana kita besekolah bisa hidup berdampingan dengan yang lain dalam perbedaaan.

“Bagaimana sekolah bisa merubah sifat Tarzan yang biasa hidup sendiri. Di sekolah kita akan hidup berdampingan dengan orang lain dengan banyaknya perbedaan. Jika kita sekolah tidak bisa membangun kebersamaan, gak usah sekolah lagi,” tutur kepala sekolah didepan peserta upcara pembukaan MOS, Senin (13/7).

Hadir dalam upacara tersebut ratusan siswa baru, siswa kelas VIII dan kelas IX serta guru dan karyawan sekolah setempat. Diluar itu ada puluhan orangtua yang ikut menyaksikan anak-anaknya mengikuti hari pertama sekolah.

Kepala sekolah mengajak semua pihak untuk membangun SMPN 4 menuju cita-citanya menjadi sekolah yang super, sehat, unggul, sukses dan kompak. “Kalian semua sudah sukses bisa sekolah disini. Tidak kurang makan dan uang jajan. Jadi sekarang bagaimana kalian, kita semua bisa mencintai sukses tersebut. Mari kita bangun mencintai kesuksesan tersebut,” ungkapnya bahwa visi sekolahnya tahun ini adalah TIM SUPER CINTA SUKSES.


Selengkapnya...

SISWA BARU BELAJAR MENGENAL SEKOLAH

Siswa baru SMP Negeri 4 Cirebon tahun pelajaran 2009/2010 mulai masuk sekolah. Tiga hari pertama mereka adalah menjalani kegiatan masa orientasi siswa (MOS) dibawah bimbingan pengurus OSIS. Secara simbolis, kegiatan itu dibuka oleh Kepala Sekolah Bapak Karnadi, S.Pd.,M.Hum dalam upacara senin pembukaan MOS, kemarin (13/7).

Siswa baru masih berseragam sekolah asalnya, SD/MI. Mereka mengenakan sepatu hitam dan kaos kaki putih dengan pita biru merah dikepalanya (rambut). Sejak pagi pukul 06.30 mereka sudah berkumpul di sekolah. Ada yang diantar orangtuanya tetapi tidak sedikit yang datang sendirian.

Sebelum upacara pembukaan MOS, seluruh siswa diabsen untuk pembagian kelompok setiap kelasnya. Nama-nama kelompoknya diambil dari nama-nama pahlawan seperti Pangeran Diponogoro, Ki Hajar Dewantoro, KH Ahmad Dahlan, Sunan Gunung Jati, RA Kartini, Cut Nyak Dien dan sebagainya sebanyak sembilan ruangan.

Kegiatan MOS secara simbolis dibuka oleh kepala sekolah usai amanat pembina upacara. Ratusan balon gas berterbangan setelah digunting simbol pembukaan MOS dalam upacara pembukaan dengan petugas siswa kelas VIII. (*)


Selengkapnya...

11 Juli, 2009

SENIN SISWA JALANI MASA ORIENTASI

Jika tidak ada aral melintang, siswa baru SMP Negeri 4 Cirebon akan mengikuti kegiatan masa orientasi (MOS) Senin mendatang. MOS sendiri dijadwalkan selama tiga hari hingga Rabu. Selama MOS mereka akan mendapatkan informasi tentang sarana sekolah, kegiatan ekstrakurikuler, wawasan wiyatamandala dan sebagainya.

Untuk keperluan MOS tersebut panitia menentapkan sejumlah syarat ketentuan. Ketentuan itu disampaikan panitia pelaksana Bapak Akhmad Zaeni kepada orangtua siswa yang mendaftarkan ulang anaknya pada hari pertama. Selain pembina OSIS Bapak Atep Kosasih menempelkan syarat tersebut di sekitar tempat registrasi.

“Bapak Ibu, nanti hari Senin anaknya harus membawa yang sudah ditentukan dalam mengikuti kegiatan MOS. Silahkan baca dipapan tulis di depan,” tutur Pak Zaeni sambil menunjuk tempat syarat itu tertulis.

Dalam tulisan itu tercatat setiap siswa baru peserta MOS di SMP Negeri 4 Cirebon harus berpakaian seragam SD masing-masing. Mereka juga untuk membawa air minum sendiri-sendiri. Untuk keperluan permainan, siswa diminta membawa dua buah balon gas warna bebas, yang bisa diperoleh di depan sekolah.

Peserta diminta untuk membawa 15 bungkus permen KISS. Rambut peserta perempuan juga dikepang dengan warna pita merah dan biru, dengan sepatu hitam dan kaos kaki putih. “Setiap peserta sudah ada di sekolah jam tujuh pagi, jangan sampai telat,” harap Pak Zaeni. (*)

Selengkapnya...

WARGA ANTRI DAFTAR ULANG

Sehari setelah diumumkan hasil tes, warga kembali mendatangi sekolah, kemarin (10/7). Mereka adalah orangtua siswa untuk mendaftarkan ulang atau registrasi anaknya yang telah diterima dalam pengumuman sehari sebelumnya. Waktu registrasi diberikan dua hari, Jumat dan Sabtu di sekolah setempat.

Kendati waktu yang diberikan dua hari, namun orangtua siswa lebih memilih registrasi pada hari pertama. Akibatnya antrian tidak bisa dihindari karena satu dengan yang lainnya ingin segera cepat terlayani. Untung saja panitia segera menyikapi dengan pengeras suara sehingga mereka yang belum dipanggil bisa antri lebih tertib.

Panitia yang bertugas registrasi adalah Bapak Sukandi dan Bapak Zaeni dibanti ibu Nanik yang juga Kaur TU. Sementara ditempat terspisah masih dikomplek sekolah, orangtua siswa mendapatkan pelayanan seragam dan keperluan sekolah bagi mereka yang mau dan mampu. Petugas disini dikoordinir oleh pengurus koperasi yang dikomandani oleh Bapak Wahyono dan kawan-kawan.

Berjubelnya para pendaftar registrasi di hari pertama membuat jalanan protokol pemuda macet. Antrian panjang terjadi. Parkiran motor berjajar dihalaman sekolah. Beberapa orang tua siswa terus berdatangan. Para pedagang dadakan pun bermunculan. Pada hari pertama registrasi berjalan lancar hingga pukul 14.00 dan akan dilanjutkan pada hari kedua Sabtu mulai pukul 08.00 hingga pukul 14.00. (*)


Selengkapnya...

09 Juli, 2009

SMP NEGERI 4 DISERBU MASYARAKAT

Pagi di SMP Negeri 4 Cirebon masih terlihat lengang. Namun pada siang hari pukul 12.00 satu demi satu orangtua siswa mendatangi sekolah tersebut. Paling sedikit 400 orang memadati halam sekolah di jalan pemuda itu. Ada apa?

Hari itu Rabu 9 Juli 2009 merupakan hari penting bagi orangtua yang melanjutkan pendidikannya di sekolah negeri di Kota Cirebon. Yah, ratusan orangtua dan wali murid mendatangi SMP 4 untuk mengetahui pengumuman hasil nilai seleksi ujian masuk di sekolah itu.Apakah anaknya masuk atau tidak.

Sebenarnya mereka datang sudah mulai dari pagi, karena informasi semula pengumuman itu biasanya disampaikan pagi sekitar pukul 08.00. Namun panitia PSB setempat menyampaikan pemberitahuan bahwa pengumuman disampaikan pada siang hari pukul 13.00.

Siang itu ratusan kendaraan baik motor maupun mobil sudah memadati halaman sekolah. Baru pukul 13.00 seluruh orang bergerak berhamburan menuju lapangan bola basket sekolah setempat. Secara bergerombol mereka berkerumun diempat titik dimana pengumuman hasil tes terpasang.

“Sengaja kita pasang ditempat terbuka dan luas serta dibanyak tempat. Ini untuk menghindari pemusatan massa agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” tutur Bapak Sukandi panitia PSB.

Setelah orangtua siswa tahu bahwa anaknya diterima dan tidak mereka menyerbu meja panitia PSB untuk mengambil surat keterangan diterima dan atau mengambil berkas pendaftaran bagi mereka yang tidak diterima. Untuk daftar ulang siswa diterima cukup membawa surat keterangan diterima dan syarat-syarat administrasi lainnya seperti nilai UASBN, STTB, foto dan lainnya.

Tahun ini SMP 4 mematok passing grade sebesar 57,68. Bagi mereka yang nilainya dibawah itu harus bersiap beralih ke sekolah pilihan kedua atau swasta sekalian. Bagi mereka yang diterima akan mendaftar ulang pada hari Jumat dan Sabtu, 10-11 Juli 2009. Siswa baru harus masuk Senin 13 Juli untuk mengikuti kegiatan masa orientasi. (*)

Selengkapnya...

HASIL TES PSB DIUMUMKAN JAM SATU

Bagaimana hasil tes ujian masuk sekolah negeri? Apakah kamu beruntung atau sebaliknya? Untuk menjawab untuk masyarakat yang mendaftar ke sekolah negeri di Kot Cirebon harus bersabar. Memang pengumuman hasil tes ujian masuk ke sekolah negeri, baik SMP maupun SMA akan diumumkan hari ini, Kamis 9 Juli 2009. Namun waktu pengumuman dilakukan pukul 13.00 atau jam satu siang.

SELAMAT BAGI YANG LULUS, SUKSES SLALU ...
SABAR YAH BAGI YANG BELUM BERUNTUNG....
Selengkapnya...

08 Juli, 2009

PILPRES, PANITIA PSB SIBUK SORTIR BERKAS

Dalam tiga minggu terakhir ini panitia PSB SMP Negeri 4 Cirebon harus kurang tidur dan istirahat. Waktu mereka dihabiskan mengurusi kegiatan penerimaan siswa baru. Mulai menerima berkas pendaftaran, selesi tes, mengawasi, menyortir berkas hingga registrasi siswa baru kelas VII.

Dua hari ini kegiatan panitia lebih banyak menyortir berkas-berkas calon siswa baru, baik yang diterima maupun yang kurang beruntung. Mereka yang diterima harus menjalani registrasi di sekolah setempat. Sedangkan mereka yang gagal harus mengambil berkas untuk mendaftar ke sekolah pilihan kedua.

Rabu kemarin 8 Juli 2009 ditengah masyarakat sibuk mecontreng pilpres, panitia tetap sibuk sejak pagi di sekolah. Mereka dengan serius memilah dan memilih semua berkas yang masuk. Beberapa dari panitia menyempatkan diri untuk ke TPS menontreng capres cawapres.

Kesibukan panitia hingga malam karena keesokan harinya mereka harus menyampaikan hasil seleksi masuk ke sekolah negeri kepada anak yang mendaftar ke sekolah di jalan pemuda no. 16 itu. (*)

Selengkapnya...

230 CALON SISWA BARU TERSISIH

Niatan 230 anak menjadi siswa baru di SMP Negeri 4 Cirebon harus kandas di tengah jalan. Menyusul pengumuman hasil tes seleksi masuk sekolah SMP Negeri serentak pada hari Kamis, 9 Juli 2009. Mereka harus menerima kenyataaan pahit kalo sekolah favorit tersebut hanya menerima 360 siswa baru tahun ini.

Siswa yang gagal, terpaksa haru beralih pilihan kedua ke sekolah negeri lainnya atau ke sekolah swasta di Kota Cirebon. Sementara calon siswa baru akan melakukan registrasi pendaftaran 10-11 Juli 2009 di sekolah setempat. Jika lewat dari ketentuan maka dianggap mengundurkan diri.

Hasil seleksi itu diumumkan setelah panitia kota Cirebon melakukan pemerikasaan berkas administrasi dan jawaban hasil tes. Sehari sebelum pengumuman, panitia seluruh sekolah melakukan bursa PSB untuk menenetukan passing grade.

Dari hasil bursa tesebut tercatat nilai passing grade masing-masing sekolah antara lain
SMPN 1 = 63,17, 2= 59,48, 3=51,02, 4=57,68, 5=53,98, 6=53,98, 7=57,25, 8=59,10, 9=47,25, 10=51,15, 11=52,80, 12= 45,98, 13=47,71,14=48,58,15=47,05, 16=52,52
17=28,95, 18=30,18.

Selengkapnya...

06 Juli, 2009

EMPAT SISWA TERIMA BEASISWA

Empat siswa SMP Negeri 4 Kota Cirebon menerima beasiswa pendidikan dari Dinas Pendidikan setempat. Pemberian beasiswa secara langsung disampaikan kepala sekolah Bapak Karnadi, S.Pd.,M.Hum kepada orangtua siswa di ruang kerjanya, Kamis (3/7).

Siswa yang mendapatkan beasiswa itu antara lain Ifititah kelas VII.B asal Desa Kepongpongan Sumber, Okty Aditia Nurgraha VII.E asal Suradinaya Utara Kota Cirebon, Puteri Intan Lestari kelas VII.G asal Perumnas Kota Cirebon dan terakhir Inayah kelas VII.I asal Kanoman. Mereka menerima uang tunai sebesar Rp1,2 juta.

Kepala Sekolah Bapak Karnadi, S.Pd.,M.Hum berharap agar orangtua siswa bisa memanfaatkan bantuan beasiswa Dinas Pendidikan itu dengan baik. Pasalnya, masih banyak siswa yang belum menerima kesempatan mendapatkan bantuan beasiswa tersebut.

“Saya harap beasiswa ini bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Bila perlu ditabung. Karena uang ini khusus diperuntukan untuk biaya pendidikan anak, seperti buku, seragam dan lainnya. Sedangkan untuk urusan perut anak, itu tanggung jawab ibu selaku orangtuanya,” tutur kepala sekolah. (*)

Selengkapnya...

SMP 4 MULAI JADI PILIHAN UTAMA

Perlahan tapi pasti, SMP Negeri 4 Cirebon menjadi pilihan utama dalam penerimaan calon siswa baru. Tahun ini saja, misalnya, beberapa siswa tercatat memilih sekolah berbasis keagamaan ini menjadi pilihan pertama kemudian pilihan keduanya sekolah-sekolah yang selama ini dianggap diatas ranking sekolah ini.

Siswa yang memilih SMP 4 pilihan pertama, pilihan keduanya SMPN 1 ada dua anak, yakni Safira dan Ayu. Mereka yang memilih SMPN 2 sebagai pilihan kedua setelah SMP 4 sebanyak enam anak yakni Afif, Anni, Rara, Hega, Akbar dan M. Rizky. Sedangkan pilihan kedua SMPN5 setelah SMP 4 adalh Rifki, Nadia dan Rukha.

Bisa jadi pilihan mereka karena SMPN 4 memiliki kekhasanan dalam pola pendidikannya berbasis agama. Hal yang tidak dimiliki oleh sekolah lain di Kota Cirebon. (*)

Selengkapnya...

SEKOLAH TAWARKAN PROGRAM BARU

Memasuki tahun pelajaran baru ini, 2009/2010 pihak sekolah akan meluncurkan program baru. Program baru ini diharapkan akan mampu mendukung peningkatan kualitas siswa dalam pembelajaran.

Bentuk program itu antara lain, siswa akan menempati kelas, berteman dengan siswa dan dibawah asuhan wakil kelas yang sama selama tiga tahun. Dalam program baru itu, orang tua siswa akan dilibatkan secara aktrif dalam wadah paguyuban kelas.

“Kita akan coba inovasi baru dalam sekolah kita ini. Siswa, kelas dan guru wali kelas tetap sama dalam satu tahun. Dengan cara ini, wali kelas akan lebih mengenal anak didiknya dengan baik, menuntut wali kelas inovatif dan kelas menjadi rumah kedua bagi siswa,” tutur kepala sekolah dihadapan guru-guru dalam rapat dinas pembagian tugas mengajar, Jumat (3/7).

Bapak Karnadi menjelaskan, tujuan program barunya terseburt agar siswa bisa mengikuti program wajib belajar 9 tahun dengan mutu kelas yang berstandar nasional didukung dari paguyuban kelas. Orangtua juga bisa berperan nyata dalam mendukung program pemerintah tersebut.

“Melalui paguyuban kelas ini, orangtua ikut berpartisipasi entah dengan pikiran, tenaga atau mungkin biaya untuk mendukung putera puterinya belajar. Ini penting karena sekolah sekarang tidak boleh memungkut biaya dari siswa,” ungkapnya bahwa dalam paguyuban kelas orangtua akan dibentuk struktur organisasinya. (*)

Selengkapnya...

JUMLAH PENDAFTAR SMP 4 MENINGKAT

Minat calon siswa baru sekolah di SMP Negeri 4 Kota Cirebon mengalami peningkatan. Bahkan beberapa calon siswa menentukan sekolah ini menjadi pilihan satu, sedangkan sekolah favorit lainnya menjadi pilihan kedua. Hal ini dinilai karena keberhasilan pihak sekolah dalam meningkatkan mutu sekolah.

Pada tahun 2008 lalu tercatat jumlah pendaftar ke SMP Negeri 4 Cirebon sebanyak 566 anak. Sementara pada tahun 2009 ini yang terdaftar sebagai calon siswa baru sebanyak 590 anak.

Untuk nilai tertinggi dan terendah, pada tahun 2009 ini masih kalah nilainya dibandingan musim PSB tahun 2008 lalu. Jika tahun lalu nilai nem tertinggi 28,70 sedangkan tahun ini nilai tertinggi 28,25. Begitu juga dengan nilai terendah tahun lalu 17,70 sementara tahun ini lebih rendah yakni 12,70. Passing grade tahun lalu 26,60, sedangkan tahun ini...? masih menunggu hasil tes. (*)
Selengkapnya...

05 Juli, 2009

WALIKOTA AWASI TES MASUK NEGERI

Walikota Cirebon Bapak Subardi secara mendadak datang ke SMP Negeri 4 Cirebon, Sabtu (4/7). Kedatangan orang nomor satu di Kota Cirebon ini guna melihat langsung pelaksanaan ujian masuk sekolah negeri di tingkat kota.

Walikota datang bersama Sekda Drs H Hananudin Manaf, M.M pukul 09.00 disampingi jajaran Dinas Pendidikan dan lainnya. Wartawan pun, baik lokal maupun nasional, ikut serta. Rombongan disambut oleh kepala SMP Negeri 4 Cirebon Karnadi, S.Pd., M.Hum yang sejak pagi sibuk mempersiapkan pelaksanaan ujian masuk di sekolahnya.

Rombongan datang ke lokasi ujian langsung mendatangi beberapa ruangan kelas dimana pelaksanaan ujian masuk diadakan. Dari awal hingga akhir suasana begitu ceria. Antara kepala daerah, sekda dan rombongan lainnya penuh dihiasi senyum dan tawa. Sampai-sampai bendahara BOS sekolah, Iby Yeti Heryati, S.Pd digodain oleh walikota.

“Silahkan ke Pak Sekda biar tanda tangan,” perintah Pak Wali mengarahkan Iby Yeti ke Pak Sekda. Namun celakanya bendahata bos ini kurang hafal siapa sekda pengganti Ano Sutrisno tetsebut. Sikap ini kemudian mengundang tawa banyak orang yang ada karena sindiran Pak Wali.

“Loh, masa sekda ngggak tahu. Wah nanti tidak bisa naik pangkat dong,” sindir pak Wali kepada Ibu Yeti. Sikap pak Wali itu kontan saja membuat Ibu Yeti salah tingkah. (*)
Selengkapnya...

590 CALON SISWA BARU HADAPI TES

Sebanyak 590 calon siswa baru SMP Negeri 4 Kota Cirebon menghadapi tes seleksi tertulis di sekolah setempat, Sabtu (4/7). Ujian masuk sekolah negeri itu serempak dilakukan se- Kota Cirebon, baik yang melanjutkan ke SMP maupun SMA Negeri di Kota Udang tersebut.

Ada tiga mata pelajaran yang diujikan dalam ujian masuk tahun ini yaitu Bahasa Indonesia, Matematika dan IPA. Jumlah soal keseluruhan sebanyak 60 soal. Hasil nilai tes tulis diambil 50 persen untuk menambahkan nilai 30 persen UASBN dan 20 nilai prestasi, bagi yang memilikinya. Jika tidak maka siswa tersebut hanya mengandalkan UASBN dan tes tulis masuk.

Sementara itu jumlah kuota kelas untuk tahun ini 360 siswa untuk mengisi sembilan kelas dengan jumlah per kelas sebanyak 40 anak. Sedangkan siswa sisanya yang tidak masuk ke sekolah berbasis agama ini harus memilih ke sekolah negeri pilihan kedua atau ke sekolah swasta.

Sejak pagi, siswa SD/MI ini sudah mendatangi setiap ruang kelas SMP Negeri 4 Cirebon. Mereka datang rata-rata diantar oleh orangtuanya hingga di luar kelasnya. Namun ketika ujian berlangsung orangtua siswa tidak berkenan di berada di sekitar kelas namun harus berada di depan halaman sekolah.

Jumlah siswa tersebut terbagi dalam 30 ruang kelas, yang sebagian besar di sekolah jalan pemuda No. 16 itu. Sebagian kecil menempati ruang kelas SMK Veteran Kota Cirebon yang tidak jauh berbeda.

Soal yang selesai dikerjakan calon siswa baru tersebut akan dikoreksi oleh pihak Dinas Pendidikan. Hasil pengumuman akan disampaikan ke publik pada 9 Juli 2009. Bagi mereka yang diterima harus mendaftar ulang (registrasi) pada 10-11 Juli 2009 pukul 08.00-14.00 di sekolah tujuan. (*)
Selengkapnya...

03 Juli, 2009

SIAP TAMPUNG 360 SISWA BARU

SMP Negeri 4 Kota Cirebon untuk tahun pelajaran 2009/2010 ini akan menampung 360 siswa baru. Menyusul tersedianya ruang kelas belajar yang memadai jika menampung jumlah tersebut. Jumlah tersebut lebih banyak daripada dua tahun terakhir PSB di sekolah tersebut.

Kepala SMP Negeri 4 Cirebon Bapak Karnadi, S.Pd., M.Hum mengatakan, sesuai dengan kemampuan lokal ruang yang ada di sekolahnya pihaknya hanya bisa menampung siswa baru tahun ini sebanyak 360 siswa.

“Kebijakan ini telah ditetapkan pihak Dinas Pendidikan setempat setelah melihat kemampuan ruang kelas belajar sekolah kami yang mampu menerima 9 kelas. Satu kelasnya sebanyak 40 siswa. Ini sesuai dengan Peraturan Walikota Bapak Subardi,” tutur kepala sekolah konseptor ini.

Pria yang akrab dipanggil Pak Iding ini menambahkan, untuk tahun ini kelulusan calon siswa baru tidak hanya ditentukan dari nilai UASBN (NEM). Nilai tes masuk dan prestasi siswa juga menjadi bahan pertimbangan sekolah untuk menerima calon siswa baru.

“Prosentasenya dari nilai UASBN itu 30 persen, dari tes 50 persen dan dari prestasi 20 persen. Jadi tahun ini mereka yang prestasi wajib ikut tes tertulis, tidak seperti tahun lalu langsung diterima,” tuturnya. (*)
Selengkapnya...

PENDAFTARAN PSB DITUTUP

*HARI INI SELEKSI UJIAN MASUK
SEKOLAH NEGERI

Setelah empat hari dibuka, akhirnnya kemarin (2 Juli) pendaftaran calon siswa baru SMP Negeri 4 Kota Cirebon ditutup. Hal sama dilakukan di SMP/SMA Negeri di Kota Cirebon yang menutup pendaftaran PSB tahun ini.

Tercatat hingga penutupan kemarin, calon siswa yang mendaftar ke SMP Negeri 4 sebanyak 590 orang. Jumlah tersebut akan mengalami pemangkasan karena tahun ini sekolah dijalan pemuda nomor 16 itu hanya menerima 360 siswa atau 9 kelas.

Rencana calon siswa akan mengikuti tes seleksi masuk tertulis pada 4 Juli mendatang. Materinya yaitu Bahasa Indonesia, Matematika dan IPA. Lokasi ujian bertempat di sekolah masing-masing.

Sementara itu, pengumuman hasil tes akan disampaikan pada 9 Juli dan registrasi 10 Juli. Siswa yang diterima sudah harus masuk ke sekolah yang diterima pada tanggal 13 Juli 2009. (*)
Selengkapnya...

RIBUAN SISWA IKUTI TRY OUT


Ribuan siswa lulusan SD/MI se-Kota Cirebon dan beberapa daerah lainnya di wilayah III mengikuti Try Out Ujian Masuk SMP Negeri, Rabu (1/7). Setelah itu mereka akan mengikuti ujian seleksi sesungguhnya pada 4 Juli mendatang di seluruh sekolah negeri di Kota Cirebon.

Dari 1.135 siswa yang mengikuti keluar sebagai peserta nilai tertinggi adalah Reza Nursyifa dari SD IT As Sunnah dengan nilai rata-rata 7,92. Disusul oleh Afif Muhammad dari MI Sabilul Huda dengan nilai rata-rata 7,92. Diperingkat ketiga ditempati Nimal Fata dari SDN Merapi dengan nilai 7,62.

Siswa sejak pukul 07.00 sudah memadati halaman SMP Negeri 4 Cirebon di Jalan Pemuda No. 16 Kota Cirebon. Mereka datang tidak sendirian, melainkan diantar oleh orangtua sanak dan famili. Pagi itu ramai sekali seperti pasar karena banyak juga pedagang dadakan bermunculan.

Ada 28 ruangan yang disiapkan oleh panitia untuk peserta try out. Ruangan 1-25 bertempat di sekolah setempat, sisa ruangan meminjam di SMK Veteran Kota Cirebon, tidak jauh dari lokasi utama try out. Para siswa try out diawasi oleh pengawas dari pengurus OSIS sekolah setempat.

Humas SMP Negeri 4 Cirebon Bapak Deny Rochman, S.Sos mengatakan, peserta try out sekolahnya melebihi target yang ditentukan. Semula pihaknya hanya mematok peserta 500 siswa, namun karena banyak permintaan dari masyarakat sehingga harus menerima lebih banyak.

“Hingga penutupan bahkan beberapa menit lagi mau pelaksanaan try out, masih ada yang daftar. Kita awalnya tetap menolak, tapi karena alasan kemanusiaan permintaan orangtua sehingga mereka diperbolehkan ikutserta. Walau akibatnya kami kewalahan menanganinya,” tutur Pa Deny bahwa dalam try out itu diisi juga panggung hiburan.

Deny menambahkan, jika dalam pelaksanaan try out banyak kekurangan, pihaknya atas nama panitia dan sekolah menyampaikan mohon maaf. (*)


Selengkapnya...