Selamat Datang di web unit kegiatan siswa Jurnalistik Sekolah "Demofat-News" SMP Negeri 4 Kota Cirebon. Media publikasi Jurnalistik Sekolah ini berupa Mading, Facebook (Kabar SMP 4 Cirebon) dan Blog (demofat-news.blogspot)

27 November, 2009

SISWA DISKUSIKAN FILM 2012

Ratusan siswa SMP Negeri 4 Cirebon mengikuti acara diskusi film 2012 di sekolahnya, Jumat (27/11). Acara tersebut digelar sebagai salah satu bentuk pendidikan kepada anak didik guna meluruskan pemahaman mereka tentang hari kiamat dalam film kontroversi tersebut.

Dalam kegiatan tersebut, siswa disuguhkan diawal pemutaran film 2012 di aula sekolah. Di akhir pemutaran, guru agama Islam Bapak Arif Syarifuddin, S.Ag menjelaskan makan tentang hari kiamat dalam versi Al Qur’an dan Hadist sebagai bentuk koreksi terhadap film tersebut. Sesuai jadwal film tersebut diputar bertahap selama tiga hari, Kamis, Jumat dan Sabtu.

Menurut Humas SMP Negeri 4 Cirebon Deny Rochman, S.Sos, kegiatan diskusi film 2012 tersebut merupakan salah satu bentuk klarifikasi dan koreksi terhadap film Hollywood tersebut. Langkah ini dilakukan pihaknya untuk mencegah pemahaman keliru oleh anak didiknya jika harus menonton bebas diluar sekolah.

“Di era global ini, sulit kiranya kita membendung arus informasi, termasuk film. Jika dilarang di gedung, mereka bisa melihat ditempat lain, misalnya internet. Daripada mereka (siswa, red) terlanjur memahami kiamat secara keliru, lebih baik kita bina, arahkan, kita bentuk pemahaman itu melalui diskusi film 2012 tersebut,” tutur Deny.

Deny menambahkan, mengikuti alur cerita film tersebut gambaran yang tampak bukanlah kiamat seperti yang tersurat dalam Al Qur’an dan Hadist. Bahkan beberapa adegan film itu bisa salah dipahami penonton, khususnya para remaja yang belum cukup matang pemikirannya.

“Coba pikir saja, masa tokoh film tersebut bisa menyelamatkan diri dengan pesawat dan kapal. Kerusakan jagat alam ini terjadi tidak menyeluruh. Malah orang masih bisa menelpon, listrik menyala, nonton siaran televisi dan diakhir film masih ada kehidupan baru. Jadi film ini sebenarnya film imajiner tentang bencana alam, sama halnya film-film Hollywood sebelumnya,” ungkap mahasiswa Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati ini. (*)