Selamat Datang di web unit kegiatan siswa Jurnalistik Sekolah "Demofat-News" SMP Negeri 4 Kota Cirebon. Media publikasi Jurnalistik Sekolah ini berupa Mading, Facebook (Kabar SMP 4 Cirebon) dan Blog (demofat-news.blogspot)

30 Juni, 2009

FOTO-FOTO OUTBOND (3)










Selengkapnya...

FOTO-FOTO OUTBOND (2)










Selengkapnya...

BANGKITKAN TEAMWORK SEKOLAH

Melepas penat setelah sibuk mengurusi nilai ujian, para guru dan karyawan SMP Negeri 4 Cirebon menggelar kegiatan outbond, Minggu (28/6). Kegiatan ini dipusatkan di area outbond Prima Resort Kuningan.

Hadir dalam acara tersebut kepala sekolah Bapak Karnadi, S.Pd.,M.Hum beserta istri dan anaknya, seluruh guru dan karyawan sebagian bersama keluarganya. Mereka menghabiskan waktu untuk outbond dari pagi hingga sore.

Selama seharian seluruh peserta outbond harus mengikuti berbagai permainan baik indoor maupun outdoor, dari yang ringan seperti ice breaker hingga advanture pertualangan. Acara dipandu oleh PDS (Diaku Point Service), event organizer yang biasa memberikan layanan outbond.

Permainan yang diikuti antara lain Harmony Sandal, Spider Web, Pipe and Ball, Bambo Bridge, Puzzle. Selain itu ada juga trust fail, tarzan swing, climbing net dan flying fox. Sebelumnya peserta melakukan hiking perjalanan lintas medan pesawahan tidak jauh dari lokasi.

Setelah pemanasan dan sarapan pagi, peserta dibentuk dalam beberapa kelompok. Secara bergilir kelompok tersebut melakukan berbagai permainan secara bergilir. Seluruh permainan yang disampaikan mengajarkan tentang perlunya kerjasama, motivasi, kosentrasi, strategi dan kekuatan dalam kehidupan dunia kerja.

Kepala Sekolah Bapak Karnadi, S.Pd.,M.Hum mengatakan kegiatan yang diadakannya itu upaya membangun soft skill warga sekolahnya. Pasalnya kompetensi sosial dan kepribadian ini sangat berpengaruh pada pendagogik dan andragogik teknis warga sekolah.

“Dalam berkarya mencapai tujuan bersama di sekolah diperlukan persepsi dan kerjsama bersama. Maka diharapkan dengan outbond ini kompetensi sosial dan kepribadian kita akan terasah dengan baik,” ungkapnya. (*)


Selengkapnya...

FOTO-FOTO OUTBOND (1)










Selengkapnya...

ELFIRA TERATAS, AZHARI TERTINGGI

Tahun pelajaran 2008/2009 ini pihak sekolah mengumumkan siswa ranking terbaik tiga besar, baik juara umum kelas paralel maupun juara ranking masing-masing kelas. Siapa saja mereka?

Juara umum kelas VII peringkat pertama diraih Elfira Damayanti kelas VII.d dengan nilai 988 rata-rata 82.33. Disusul oleh Diah Ayu kelas VII.i dengan nilai 984 rata-rata 82.00 dan urutan ketiga ada M. Nu’man Sumantri kelas VII.b dengan nilai 983 rata-rata 81.91.

Sementara itu, untuk juara umum kelas VIII peringkat teratas diraih M. Azhari kelas . Siswa berprestasi tahun 2009 tingkat sekolah ini berhasil mengumpulkan nilai 1089 rata-rata 83.76, urutan kedua adalah Sarah Anestia kelas VIII.f dengan nilai 1077 rata-rata 82.84. urutan ketiga yakni Teguh Afriandito dengan nilai 1076 rata-rata 82.76.

Sedangkan untuk masing-masing kelas ranking tiga besar adalah sebagai berikut :

Kelas VII.A:
1. Ghina Sucilia Mediani (976)
2. Dini Safitri nilai (965)
3. Nurul Khotimah (963)

Kelas VII.B :
1. M. Nu’man Sumantri (983)
2. M. Sayid Kutub (980)
3. Lintang Azizah (975)

Kelas VII.C :
1. Bunga Maulida (958)
2. Triana (933)
3. M. Anwar Habib (928)

Kelas VII.D :
1. Elfira Damayanti (988)
2. M. Tholut (961)
3. Nikita Mutiara (952)

Kelas VII. E :
1. Resha Ratna K (973)
2. Nidya Desy Astuti (959)
3. Ocvirini Arfa (952)

Kelas VII.F :
1. Ahmad Danani (952)
2. Ghasani N (921)
3. Juanita A (914)

Kelas VII. G
1. Nurdiansyah (976)
2. Siti Nurlutfiah (952)
3. Riseha Apriliany (932)

Kelas VII. H :
1. Willy Binafsih (965)*
2. Indah Putri (965)*
3. Diah Ayu K (948)
*karena nilai agama tertinggi

Kelas VII.i :
1. Diah Ayu Pythaloka (984)
2. Yanita Rizky Indah Sari (960)
3. M. Reza Nugroho (956)

Untuk ranking tiga besar kelas VIII (delapan) antara lain :

Kelas VIII. A :
1. Marliana Tiwi (1065)
2. Rizky Amalia (1064)
3. Grace Eve Felicia (1061)

Kelas VIII.B :
1. Teguh Afriandito (1076)
2. Muna Nabilah (1074)
3. Rifki Irfanurohman (1064)

Kelas VIII.C :
1. Ija Royana (1061)
2. Rahmi Aulia (1057)
3. Primadi Ashari (1048)

Kelas VIII.D :
1. M. Azhari (1089)
2. Vinny Alvenita (1075)
3. Puji Amalia (1063)

Kelas VIII.E :
1. Santi Purnama Sari (1051)
2. Mukhtar Luthfi (1047)
3. Riska Sofiana (1041)

Kelas VIII.F
1. Sarah Arnestia (1077)
2. Ghannez Novaldi (1066)
3. Fitri Choirunisa (1057)

Selengkapnya...

FOTO-FOTO PERPISAHAN (3)








Selengkapnya...

FOTO-FOTO PERPISAHAN (2)










Selengkapnya...

29 Juni, 2009

FOTO-FOTO PERPISAHAN (1)










Selengkapnya...

ORANGTUA TERIMA RAPORT SISWA

Keceriaan ratusan orangtua tidak terbentung ketika diketahui anaknya naik kelas di SMP Negeri 4 Cirebon. Ratusan orangtua mendatangi sekolah setempat untuk menerima buku raport anaknya, Sabtu (27/6).

Prosesi penerimaan siswa tahun ini sedikit berbeda dengan tahun-tahun berikutnya. Pertama raport yang biasanya diterima oleh siswa langsung, kini harus diterima oleh orangtua siswa. Kedua, siswa terbaik ranking di setiap kelas dan ranking juara umum kelas paralel diumumkan dalam upacara terbuka dilapangan.

Kepala SMP Negeri 4 Cirebon Bapak Karnadi, S.Pd.,M.Hum mengatakan, penerimaan raport oleh orangtua siswa tersebut merupakan bentuk tanggung jawab sekolah kepada masyarakat.

“Keberhasilan pendidikan anak itu tidak hanya tanggung jawab guru. Guru itu hanya diserahi tanggung jawab untuk mendidik anak. Maka perlu ada komunikasi antara orangtua dan sekolah. Dengan pembagian raport oleh orangtua itu diharapkan ada komunikasi yang sehat antara kita dengan mereka,” ungkap kepala sekolah yang akrab dipanggil Pak Iding ini.

Sebelum pembagian raport, seluruh siswa dikumpulkan di halaman sekolah. Kepala sekolah memberikan sambutan singkat sekaligus mengumumkan siswa terbaik tingkat sekolah untuk kelas VII dan kelas VIII. Setelah diumumkan, giliran orangtua menerima raport dari waki kelas masing-masing di dalam kelas.

Selengkapnya...

RAPAT KENAIKAN, GURU BERDEBAT

Guru-guru saling beradu argumen (pendapat). Satu dengan lainnya mereka saling mempertahankan pendapatnya. Hal itu membuat kepala sekolah berkerut dahi. Apa yang mereka ributkan?

Peristiwa itu terjadi dalam rapat kenaikan kelas siswa kelas VII dan VIII yang dihadiri seluruh guru dan waki kelas, Kamis (25/6). Pemicu perdebatan adalah anak-anak yang nilainya kurang dari standar masing-masing mata pelajaran dan juga siswa yang dinilai moralnya bermasalah.

Memang jumlahnya kecil, dalam hitungan jari satu tangan, dibandingkan jumlah total siswa kelas tujuh dan delapan. Namun karena ini menyangkut nasib anak didik, wali kelas pun berjuang mati-matian agar seluruh anak didiknya bisa naik kelas. Jika tidak, maka anak itu akan mengalami penderitaan, beban psikologi.

“Kalo ada anak yang nakal, itu tanggung jawab kita sebagai seorang guru. Karena tugas guru itu bukan hanya mengajar, tetapi juga mendidik. Bagaimana caranya agar anak itu bisa menjadi baik. Ini bentuk kasih sayang kita kepada mereka,” tutur Ibu Yeti, guru bahasa Inggris di tengah forum.

Teman kolega lainnya sesama guru Bahasa Inggris, Bapak Agung Mursidi membantah pendapat seniornya. “Bentuk sayang guru itu bukan hanya menaikkan kelas. Anak itu mengulang di kelas yang sama juga bentuk kasih sayang kita kepada mereka. Mengapa? Yah daripada mereka naik namun belum siap kan kasihan,” ujar guru berkacamata ini.

Memang, puncak perdebatan sesama guru ketika untuk memutuskan nasib seorang siswa, apakah naik kelas atau tidak. Wakasek Kesiswaan Bapak Atep Kosasih dan Bapak Akhmad Zaeni melontar usulan agar nama anak tersebut dipertimbangkan untuk naik kelas. Keduanya memiliki alasan dan bukti-bukti yang memberatkan anak tersebut untuk tidak naik kelas.

“Apa jadinya kalo anak itu naik kelas? Nanti akan mempengaruhi temen-teman lainnya di sekolah ini. Usul saya mohon dipertimbangkan lagi kenaikan kelasnya,” tutur Atep dan Zaeni seraya membeberkan kasus-kasus yang menimpa anak tersebut.

Wakasek Humas Bapak Deny Rochman, S.Sos menawarkan jalan tengah untuk permasalah ini. “Apakah kita anak menaikkan anak atau tidak kita harus berani ambil resiko keputusan ini. Sebagai lembaga pendidikan kita harus independen. Namun ada opsi yang bisa menjadi bahan pertimbangan kita; apakah tidak dinaikan atau naik dengan catatan. Artinya jika satu semester ke depan tidak ada perubahan, yang bersangkutan mengundurkan diri.”

Setelah melakukan jajak pendapat sesama guru yang hadir, akhirnya pihak sekolah memutuskan anak tersebut tidak naik kelas atau pindah sekolah. Tentu saja ini keputusan yang berat bagi sekolah, namun demi menyelamatkan ratusan siswa lainnya dan nama baik sekolah. (*)

Selengkapnya...

PESERTA TRY OUT LEBIHI TARGET

Kegiatan Try Out Ujian Masuk SMP Negeri mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat Cirebon sekitarnya. Dalam beberapa hari pendaftaran dibuka, tercatat hingga kemarin sudah 800 siswa yang terdaftar sebagai peserta. Jumlah tersebut akan terus bertambah hingga hari penutupan 30 Juni mendatang.

Ketua OSIS SMP Negeri 4 Cirebon Primadi Azhari mengaku bersyukur kegiatan yang diselenggarakannya mendapat sambutan dari masyarakat luas. Semula pihaknya dihinggapi perasaan was-was karena awal pendaftaran dibuka yang baru daftar baru dua orang.

“Target kita semula 1000 anak yang ikut Try Out. Namun karena awal pendaftaran terlihat kurang peminatnya, maka kita turunkan menjadi 500 orang. Nah, beberapa hari ini secara berbondong-bondong banyak siswa kelas enam yang mendaftar. Alhamdulillah, kini sudah mencapai 1.045 anak,” tutur Primadi lega.

Sementara itu, sikap yang sama bagi Bapak Deny Rochman, S.Sos. Wakasek Humas ini mengaku gembira antusias masyarakat mengikuti kegiatan try out sekolahnya. Sejak dibuka 20 Juni lalu hingga 27 Juni kemarin, jumlah peserta sudah melebihi target. “Sekarang saya bisa tidur nyeyak,” ungkapnya tersenyum.

Yah, meningkatnya jumlah siswa melebihi target tidak lepas dari kerja keras anak-anak OSIS dan Bapak Deny Rochman. Sejak awal melihat gejala kelesuhan pendaftaran, Bapak Deny terus melakukan rapat evaluasi hampir tiap hari, untuk merancang strategi baru menjaring siswa pendaftar. Kini kerja keras mereka akhirnya membuahkan hasil.

Sesuai jadwal Try Out Ujian Masuk SMP Negeri di Kota Cirebon akan dilaksanakan pada Rabu 1 Juli 2009 mulai pukul 07.30-12.00 bertempat di SMP Negeri 4 Kota Cirebon Jalan Pemuda No. 16. Peserta try out berpakaian bebas tapi rapih, bersepatu dan membawa alat tulis pensil 2B dan penghapus. Pengawas try out adalah pengurus OSIS sekolah setempat. (*)

Selengkapnya...

GURU KECEWA KEPADA KELAS TIGA

Guru-guru dibuat kecewa dengan ulah tingkah anak kelas tiga. Mereka selalu membuat kerusakan, nakal dan ruang kelas belajar kotor. Kebiasaannya selalu nyolot jika ada guru yang marah apalagi cuma nasehati. Akibat kebiasaan urakan itu wali kelasnya akhirnya jatuh sakit. Untung saja tidak sampai meninggal dunia.

Pagi itu, guru olahraga menghampiri anak kelas tiga. Dengan meniupkan pluit; priiit... guru olahraga itu langsung menegur siswa yang masih terlihat santai berada di luar kelas. Padahal bunyi bel masuk sekolah sudah berlalu beberapa menit yang lalu.

Tidak hanya guru olahraga yang kecewa. Guru agama pun dibuat salah tingkah oleh ulah siswa kelas tiga. Bayangkan saja, diperintah keluar bagi siswa yang tidak mengerjakan PR, eh malah semuanya keluar ruangan kelas. Kontan saja guru agama jadi terheran-heran dan marah. Tapi tahunya, ternyata seluruh siswa kelas itu tidak mengerjakan PR. Dasar...

Yang sial lagi adalah guru Bahasa Inggris. Gayanya yang centil menjadi bahan ejekan anak-anak. Pelajaran yang disampaikannya selalu dibuat guyonan siswa. Diperintah untuk ulangan, eh malah siswa tidak mau. Malah pintanya tebak-tebakan setiap ada pelajaran Bahasa Inggris. Aneh.

Tingkah polah anak kelas tiga itu tentu saja membuat kecewa para guru. Apalagi bagi wali kelasnya yang hampir tiap hari “makan hati” melihat anak didiknya yang banyak digosipin guru-guru. Karena kepikiran, wali kelas pun sakit-sakitan. Untung saja tidak sampai meninggal dunia. Sekolah itu bisa heboh.

Peristiwa itu terjadi pada sebuah SMA bernama Meregehese. Sebuah sekolah di negeri impian yang diangkat dalam sebuah drama musikal remaja di acara Wisuda Alumni SMP Negeri 4 Cirebon, Senin 22 Juni 2009. Ceritanya campuran. Ada konflik, romantisme, humor dan lainnya. Alur ceritanya sebenarnya mengangkat permusuhan antara ekskul Basket dengan anak-anak Cheers Laders.

Seluruh pemeran drama murni dari siswa kelas IX dibantu oleh siswa kelas VIII. Drama musikal digarap oleh tim kreartif Demofat-News. penulis naskah Della, musical director Tifani, pengarah gaya Tifani dan Della, narastor Puteri Intan Pratiwi, manajer editing-finishing Bapak Deny Rochman, S.Sos.

Tampil dalam drama musikal tersebut antara lain Tifani sebagai Kirana, Della sebagai guru bahasa Inggris Bu Neksi, Leni sebagai Bu Lena wali kelas, Raka sebagai Dimas kekasih Nesya, Dinda sebagai Nesya, Abdan sebagai Pa Amas guru agama, Sandy sebagai Pak Sukamaju guru olahraga, Sabdono sebagai Revo, Virginia sebagai Virgin, Sani sebagai Edo, Reza sebagai Reza Dinda Ayu sebagai Bunga, sebagai Leksa. (*)

Selengkapnya...

27 Juni, 2009

ALUMNI HARUS MENJADI AGEN SEKOLAH

Alumni SMP Negeri 4 Cirebon yang dikukuhkan pada Senin 22 Juni 2009 kemarin harus menjadi menjalani fungsi 4 agen sekolah. Empat agen tersebut adalah agen mediasi, pendukung, kontrol dan advis. Hal itu harus diucapkan bersama seluruh alumni dalam bentuk ikrar alumni yang dibacakan oleh Puteri Intan Pratiwi, lulusan terbaik tahun ini.

Dalam ikrar alumni enam butir tersebut dijelaskan bahwa “Kami selalu menjadi insan yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Akan selalu menjaga nama baik diri, keluarga dan almamater. Siap menjadi agen mediasi sekolah, menghubungkan program-program sekolah kepada pihak-pihak yang berkompeten”.

“Siap menjadi agen pendukung, segala program pengembangan sekolah SMP Negeri 4 Cirebon. Siap menjadi agen kontrol dalam mengawasi akuntabilitas kegiatan sekolah. Siap menjadi agen advis, dalam memberi masukan untuk pengembangan sekolah.”
Selengkapnya...

SEKOLAH LEPAS 276 SISWA KELAS IX

Sebanyak 276 siswa kelas IX SMP Negeri 4 Kota Cirebon secara resmi dilepas oleh pihak sekolah, Senin 22 Juni 2009. Dalam acara yang bernama Wisuda Alumni Tim Cinta Sukses 4A tersebut berlangsung di Hotel Prima Kota Cirebon.

Dalam acara wisuda alumi tersebut diumumkan sepuluh siswa terbaik lulusan tahun pelajaran 2008/2009. Mereka adalah Puteri Intan Pratiwi, Meida Azhari, M. Faisal Ramadhan, Nur Saidatunisa W, Deni Pujianto, Merdianawati, Rizky Dewanto, Novelia Citra Resmi, Moch, Ferdiansyah, Tesa Aghnes Maudyni

Hadir dalam acara tersebut seluruh guru dan siswa kelas IX serta undangan orangtua siswa 10 terbaik lulusan tahun 2008/2009. Sayangnya, kepala sekolah Karnadi, S.Pd.,M.Hum berhalangan hadir karena masih berada diluar kota. Namun demikian, kepala sekolah sempat memberikan sambutan melalui telepon seluler didengar langsung seluruh hadirin.

Untuk prosesi pengukuhan alumni dari pihak sekolah diwakilkan oleh Bapak Tugiran, S.Pd selaku wakasek kurikulum. Sementara serah terima siswa dilakukan dari pihak sekolah kepada komite sekolah Bapak Jaya, mewakili orangtua siswa.

Acara pelepasan tersebut bertajuk Wisuda Alumni Tim Cinta Sukses 4A tersebut. Empat A tersebut artinya alumni SMP Negeri 4 Cirebon harus menjadi Agen Pendukung, Agen Advis, Agen Mediasi dan Agen Kontrol.
Selengkapnya...

21 Juni, 2009

44 SISWA RAIH NILAI 10 MATEMATIKA

Luar biasa. Sebanyak 44 siswa kelas IX SMP Negeri 4 Cirebon berhasil meraih nilai sempurna 10 pelajaran matematika dalam Ujian Nasional tahun ini. Sementara nilai yang sama untuk pelajaran Bahasa Inggris 14 orang, IPA 4 orang dan Bahasa Indonesia 1orang.

Kepala SMP Negeri 4 Cirebon Bapak Karnadi, S.Pd M.Hum mengatakan, kelulusan ujian nasional sekolahnya tahun ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Rata-rata tahun ini naik 1,5 menjadi 35,22.

“Alhamdulillah, kerja keras semua pihak di sekolah ini membuahkan hasil. Setelah guru, siswa dan orangtua mau berproses mengikuti seluruh kegiatan sekolah, mulai dari kegiatan belajar, pengayaan, try out dan doa,” ucap pria murah senyum ini bangga.(*)
Selengkapnya...

PUTERI INTAN PRATIWI LULUSAN TERBAIK

Puteri Intan Pratiwi dinobatkan sebagai siswa lulusan terbaik tahun pelajaran 2008/2009 SMP Negeri 4 Kota Cirebon. Siswa kelas IX.C ini berhasil meriah total nilai 178,6 dari jumlah keseluruhan nilai ujian nasional, ujian sekolah dan ujian praktek.

Ujian nasional Intan mendapatkan nilai 38.15, sementara ujian sekolah 65.43 dan ujian praktek meraih nilai 49.30. Nilai tertinggi ujian nasional pada mata pelajaran Bahasa Indonesia yakni 9.80, disusul matematika 9.75, Bahasa Inggris 9.60 dan IPA 9.00.

Wakasek Kurikulum Bapak Tugiran, S.Pd mengatakan penetapan Puteri Intan Pratiwi sebagai siswa lulusan terbaik tersebut hasil penilaian obyektif dari pihak sekolah. Pihaknya mengakui bahwa dilihat nilai UN Intan bukan siswa dengan nilai tertinggi.

“Penilaian kelulusan akhir sekolah itu tidak hanya berpatok pada ujian nasional, tetapi juga melihat nilai ujian sekolah dan ujian praktek. Nah, Puteri Intan memperoleh nilai tertinggi dari tiga aspek yang kita nilai. Kami pikir dia layak mendapatkan prestasi ini karena memang anaknya pinter dan baik,” tutur pria berpenampilan cool ini. (*)
Selengkapnya...

ORANGTUA DATANGI SEKOLAH

Ratusan orangtua siswa kelas IX mendatangi SMP Negeri 4 Cirebon, Minggu (21/6). Kendati hari libur seluruh orangtua menemui wali kelas masing-masing. Ada apa? Mereka hendak menerima hasil nilai Ujian Nasional anaknya, yang semula sudah diumumkan pada Jumat sebelumnya.

Mereka datang ke sekolah ada yang naik kendaraan umum, motor dan mobil pribadi. Pukul 09.00 orangtua baru diterima oleh wali kelas masing-masing untuk mengetahui hasil akhir nasib anak-anak mereka.

Selengkapnya...

SISWA 100 PERSEN LULUS

Perjuangan 276 siswa kelas IX SMP Negeri 4 Cirebon tampaknya tidak sia-sia. Selama tiga tahun mereka bersekolah menuntut ilmu akhirnya pada Sabtu 21 Juni 2009 diketahui mereka lulus 100 persen mengikuti Ujian Nasional tahun 2009 ini. Kendati pengumuman tersebut mengalami keterlambatan yang semula dijadwalkan Jumat 20 Juni 2009.

Wakasek Kurikulum Bapak Tugiran, S.Pd mengatakan, keterlambatan tersebut karena ada kendala teknis di tingkat Provinsi Jawa Barat sehingga pengumunannya mengalami pengunduran. Pihaknya baru menerima hasil nilai UN siswanya pada Sabtu (21) siang. Pengunduran ini tentu saja membuat kecewa dan harap-harap cemas orang tua siswa.

“Sabtu pagi sebenarnya kami mengundang orangtua siswa kelas sembilan ke sekolah. Agendanya ingin menyampaikan hasil nilai UN anak-anak mereka. Tapi hingga Jumat malam nilai belum datang dan mendapat kabar diundur hingga Sabtu siang, maka orangtua siswa dibubarkan lebih awal,” ungkap Bapak Tugiran.
Selengkapnya...

ADIK KELAS LIBATKAN PADUAN SUARA

Tidak hanya kelompok kabaret yang sedang sibuk latihan untuk perpisahan kelas sembilan. Kelompok paduan suara juga beberapa hari ini sibuk latihan di ruang kelas. Mereka akan mengiringi prosesi pelepasan siswa kelas sembilan pada Senin 22 Juni 200di hotel Prima Kota Cirebon.

Paduan suara melibatkan siswa kelas VII dan VIII, sementara kelas IX tidak diikutkan. Latihan paduan suara dipandu oleh keyboard Bapak Tedi, dibawah pembinaan Ibu Hj Tati dan Ibu Uum. Siswa paduan suara akan menyayikan lagu “sakral” Terima Kasih Guruku. Rencananya Minggu sore mereka akan melakukan gladi resik di hotel tersebut sebelum keesokannya tampil. (*)
Selengkapnya...

FERESHING, SISWA TANDING FUSTAL

Lelah setelah ulangan umum, para siswa kelas VII dan VIII melakukan tanding fustal antarklub di sekolah tersebut. Pertandingan perdana dimulai Jumat (19/6) sore di lapangan fustal sekolah setempat. Pertandingan tersebut diselenggarakan oleh pengurus OSIS SMP Negeri 4 Cirebon.

Menurut Wakasek Kesiswaan Bapak Atep Kosasih, S.Pd, pertandingan fustal tersebut untuk mengisi waktu luang setelah ulangan umum hingga pembagian raport. Selain itu untuk refreshing siswa karena setelah lelah berfikir mengerjakan soal-soal ulum.

“Setelah ulum itu kan kegiatan siswa hanya remedial. Jadi mereka yang tidak bisa mengikuti pertandingan futsal hingga pembagian raport pada 29 Juni mendatang,” tutur guru olahraga bertubuh subur ini. (*)
Selengkapnya...

SISWA JADI AGEN MARKETING TRY OUT

Panitia Try Out Ujian Masuk SMP Negeri terus melakukan terobosan demi suksesnya acara. Selain menyebarkan undangan ke sekolah-sekolah SD/MI, juga menyebarkan poster-poster ke sejumlah tempat. Bahkan, seluruh siswa diberi kesempatan menjadi agen marketing kegiatan untuk mencari siswa kelas VI yang mau mendaftar.
“Segala upaya sudah kita upayakan. Termasuk merekrut siswa sebagai agent marketing penjualan tiket Try Out. Ini dilakukan karena siswa kelas enam sudah jarang ke sekolah mereka. Maka kita harus bergerak dari rumah ke rumah,” ungkap Koordinator Kegiatan Bapak Deny Rochman, S.Sos.

Ketua OSIS Permadi Azhari menambahkan, dalam strategi penjualan tiket try out tersebut setiap siswa yang mendaftarkan peserta minimal lima orang akan mendapatkan komisi Rp3000 per anaknya. “Jika bisa membawa lebih dari lima anak maka dikalikan 3000 per anaknya. Semakin banyak mendapatkan siswa maka semakin besar juga komisi yang diperoleh siswa,” ungkapnya.

Untuk itu, pihaknya memberdayakan seluruh pengurus OSIS dan siswa lainnya dalam mendukung kegiatan siswa tersebut. Rencananya kegiatan itu akan dilaksanakan pada Rabu 1 Juli 2009 pukul 07.30-13.00 di sekolah setempat. Dalam acara tersebut akan dimeriahkan dengan pembagian doorprize dan hiburan. (*)
Selengkapnya...

KANTIN PINDAH TEMPAT BERJUALAN

Delapan pedagang kantin sekolah pindah berjualan. Ini bukan karena kena gusuran satpol pp tetapi karena kebijakan relokasi pihak sekolah. Perpindahan itu dari lokasi lama di depan kelas delapan E dan F, dipindahkan ke belakang sekolah dekat lapangan basket. Para pedagang mulai membongkar lapak lamanya Jumat (19/6) siang dialihkan ke lokasi yang baru.

Di lokasi yang baru, yang menempati lapak pertama adalah Pa Rahmat, kedua Pa Ujang, ketiga Pa Junaedi, keempat Pa Yayad, kelima Bu Sartini, keenam Bu Erna, ketujuh Bu Ema dan kedelapan Bu Sariyah. Penentuan lapak tersebut melalui lelang yang sudah dilakukan sebelumnya dengan panitia pembangunan kantin sekolah.
Selengkapnya...

DI KELAS, PEDAGANG KANTIN ADU HARGA

Pedagang kantin sekolah saling adu harga di ruang kelas. Ada apa? Hari itu, Kamis 18 Juni 2009 mereka mengikuti lelang kantin sekolah yang sudah selesai masa kontraknya. Nilai tertinggi kontrak kantin dipegang oleh Pa Ujang Rp3,7 juta, disusul Ibu Sartini Rp3,7 juta dan nilai lelang terendah dipegang Ibu Sariyah senilai Rp2,4 juta.

Sebelumnya pada 17 Juni, para pedagang kantin tersebut mengikuti rapat bersama kepala sekolah dan panitia pembangunan kantin sekolah. Dalam rapat tersebut kepala sekolah Bapak Karnadi, S.Pd M.Hum menegaskan, bahwa keberadaan pedagang kantin harus sinergi dengan pihak sekolah.

“Bapak Ibu pedagang kantin juga sama perannya dengan Bapak Ibu guru. Bedanya guru itu mengisi otak siswa, sedangkan Bapak Ibu pedagang ini mengisi perut siswa. Maka, antara sekolah dan pedagang kantin harus sinergi,” harap kepala sekolah didepan para pedagang di ruang kelas IX.a.

Menurut Pa Karnadi, upaya relokasi kantin sekolah tersebut merupakan bentuk penataan ruang sekolah agar lebih baik dan indah. Ditambahkannya, ibarat tubuh sekolah terbagi dalam beberapa organ anggota badan. Satu berperan sebagai otak, badan, tangan, kaki, perut dan seterusnya. Begitu juga dengan ruang sekolah kita harus berbagi peran.

Sementara itu, dalam acara lelang dipimpin oleh Pa Tugiran dan Pa Dindin. Penawaran lelang dipatok dari dengan harga tertinggi kemudian menurun hingga harga dasar. Jika harga dasar pedagang tidak ada yang cocok maka bursa lelang kantin akan ditawarkan kepada pihak luar yang berminat berjualan di sekolah di jalan pemuda no. 16 tersebut.

Kantin yang ditawarkan ada delapan lapak, sesuai jumlah pedagang kantin sekolah. Posisi kantin tersebut bertempat di belakang sekolah bagian sayap kanan dekat lapangan basket. Dengan sistem harga kontrak tersebut, pedagang tidak lagi dibebankan biaya retribusi setiap harinya. (*)
Selengkapnya...

SILAT JUARA UMUM KETIGA

Kontingen pencak silat SMP Negeri 4 Cirebon harus puas dengan posisi juara umum ketiga dalam Kejuaraan Pencak Silat SMP Negeri 3 Cup Kota Cirebon, 15-17 Juni 2009.

Selengkapnya...

PMR MERIAHKAN PAMERAN SENI BUDAYA

Palang Merah Remaja SMP Negeri 4 Cirebon ikut memeriahkan Pameran Seni Budaya dan Film tingkat nasional, Senin (15/6). Acara yang menampilkan karya-karya seni budaya dan film se- Indonesia itu dipusatkan di Keraton Kasepuhan Kota Cirebon dari tanggal 15-20 Juni 2009.

Menurut Guru Pembina PMR Ibu Iis Nurdaesih, S.Pd, pihaknya mengirimkan sekitar 25 anak anggota PMR dalam acara yang diselenggarakan oleh Departemen Pariwisata RI tersebut. Pengiriman delegasi tersebut karena sekolahnya mendapat surat undangan dari Pemerintah Kota Cirebon untuk menampilkan karya PMR.

“Isu surat itu PMR sekolah kita diminta mengirimkan sekitar 25 anggota PMR, berikut karya-karya hasil anak. Karena ini menyangkut PMR, maka prestasi yang kita tampilkan adalah kreasi dan prestasi PMR seperti lomba tandu, pasang tenda dan pertolongan pertama,” tutur Ibu Iis yang dibenarkan oleh Bapak Arief Suyitno, S.Pd, guru Pembina 2 PMR.

Untuk sampai ke Keraton Kasepuhan, para siswa harus berjalan kaki dari start Balai Kota Jalan Siliwangi menelusuri jalan Karanggetas, Pasuketan, Pekalipan dan Kasepuhan, (*)
Selengkapnya...

10 Juni, 2009

AKHIR TAHUN, STUDY TOUR KE BALI

Tingginya minat siswa ingin study tour ke Bali disambut baik oleh pihak sekolah. Hal ini menjadi agenda pembahasan dalam rapat evaluasi study tour ke Jawa Tengah dan Yogyakarta, dua hari lalu. Dalam rapat tersebut, guru-guru merespon positif keingingan siswa tersebut. Dalam waktu dekat pihak sekolah akan membuka pendaftaran study tour ke Bali.

“Kita coba memfasilitasi study tour ke Bali. Untuk memudahkan siswa dalam pembayaran, sekolah akan membuka program tabungan study tour. Mereka yang berminat mulai dari sekarang harus mendaftar, biar kita tahu kepastiannya berapa siswa yang serius ikut ke Bali,” tutur Pak Atep Kosasih, S.Pd Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan.

Atep menambahkan, untuk study tour ke depan akan dilaksanakan pada semester ganjil, sekitar bulan Desember. Hal ini dilakukan untuk meringankan beban orang tua siswa, khususnya kelas tiga (sembilan). “Pengalaman sebelumnya jika tour dilakukan semester genap, banyak siswa yang tidak ikut karena alasan uangnya untuk daftar sekolah ke SMA,” ujar Pak Atep.

Pihaknya berharap, keinginan siswa ke Bali bukan hanya mimpi dan omong kosong. Soalnya kasus study tour kemarin sesuai dengan hasil survai siswa kelas sembilan yang mau ikut tour sebanyak 150 anak. Namun nyatanya jumlah yang ikut tidak lebih dari separuhnya. (*)

Selengkapnya...

OSIS GELAR TRY OUT TES MASUK NEGERI

Pengurus OSIS SMP Negeri 4 Kota Cirebon membantu lulusan sekolah dasar dan sederajat untuk masuk ke sekolah negeri ke jenjang berikutnya. Caranya? Dengan menggelar kegiatan Latihan Try Out Ujian Masuk SMP Negeri di Kota Cirebon. Acara tersebut rencananya akan dilaksanakan pada Rabu 1 Juli 2009 di sekolah setempat Jalan Pemuda No. 16 Telp. (0231) 206144 Kota Cirebon atau buka website : demofat-news.co.cc.

"Kegiatan Try Out ini satu bentuk kepedulian pengurus OSIS guna membantu para lulusan SD yang berminat melanjutkan ke SMP Negeri di Kota Cirebon. Melalui kegiatan ini diharapkan mental dan kemampuan otak siswa terbiasa terlatih menghadapi soal-soal ujian,” tutur Wakil Kepala Sekolah Atep Kosasih, S.Pd yang dibenarkan oleh Wakasek Humas Deny Rochman, S.Sos.

Deny menambahkan, kegiatan Try Out didilaksanakan oleh pengurus OSIS tersebut mendapat dukungan positif dari pihak Dinas Pendidikan Kota Cirebon. Melalui surat rekomendasi kadisdik, pihaknya bertekad selain membantu siswa lulusan SD menghadapi ujian masuk SMP Negeri, juga dalam rangka menjaga mutu pendidikan di Kota Cirebon.

“Dengan adanya try out ini kita berharap siswa akan tahu soal prediksi ujian masuk SMP Negeri yang bakal keluar nantinya. Naskah soal sendiri akan disiapkan oleh lembaga bimbingan belajar bermutu,” tutur Deny yang menambahkan dalam try out nanti ada doorprize dan hiburan bagi siswa yang mengikutinya.

Sementara itu, Kepala SMP Negeri 4 Cirebon Karnadi, S.Pd., M.Hum menjelaskan kegiatan try out yang digagas OSIS sekolahnya merupakan bentuk dari implementasi visi misi sekolah. Untuk itu pihaknya berterima kasih kepada Kepala Dinas Pendidikan Drs H Dedi Windiagiri, MM M.Pd yang telah mengijinkan kegiatan tersebut.

“Semoga kegiatan ini bisa dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat Kota Cirebon, khususnya mereka yang hendak melanjutkan ke SMP Negeri. Bagi sekolah yang belum mendapatkan undangan, baik di dalam maupun luar kota, bisa menghubungi panitia di sekolah kami,” ujar pria yang akrab dipanggil Iding ini. (*)
Selengkapnya...

PANITIA TRY OUT SEBARKAN UNDANGAN

Panitia Try Out Ujian Masuk SMP Negeri kesibukannya mulai meningkat. Kemarin, panitia guru sudah menyiapkan surat-surat yang akan dikirim ke sekolah-sekolah yang dituju. Sekolah utama yang target kegiatan try out itu adalah sekolah dasar yang ada di Kota Cirebon. Namun tidak tutup kemungkinan sekolah-sekolah di luar kota Cirebon untuk ikut serta, asalkan mau melanjutkan ke kota.

“Targetnya memang sekolah yang ada di kota. Namun barangkali ada yang belum kebagian undangan, siswa bisa mendaftar langsung ke SMP Negeri 4 Cirebon. Termasuk mereka yang dari luar kota Cirebon,” tutur Deny Rochman, S.Sos Humas Sekolah setempat.

Rapat kemarin dihadiri oleh seluruh wakil kepala sekolah yakni Wakasek Utama Ahmad Farhan Amine, S.Pd, Wakasek Kurikulum Tugiran, S.Pd., Wakasek Sarana Prasarana Sukandi, S.Pd, Wakasek Kesiswaan Atep Kosasih, S.Pd dan Wakasek Humas Deny Rochman, S.Sos. Beberapa guru lainnya juga dilibatkan dalam kepanitiaan try out.

“Kepanitiaan try out itu ada dua yakni dari guru dan pengurus OSIS. Karena siswa sekarang lagi kosentrasi ulangan umum, maka sementara ini mereka tidak dilibatkan dalam rapat-rapat panitia. Rencananya hari Sabtu usai ulangan pengurus OSIS akan dikumpulkan untuk rapat,” ungkap Deny.

Sementara itu, sekolah-sekolah yang akan diundang adalah yang ada di wilayah lima kecamatan. Yakni kecamatan Kesambi, Pekalipan, Lemahwungkuk, Harjamukti dan Kejaksan. Bagi siswa yang mendaftar secara kolektif akan mendapat potongan 10 persen dari uang pendaftaran sebesar Rp 15.000. (*)
Selengkapnya...

SIBUK PERSIAPKAN DRAMA KABARET

Ada kesibukan lain yang dilakukan Tifani, Della dan kawan-kawan. Kendati Ujian Nasional sudah berlalu, namun mereka tetap mengisi waktu penantiannya dengan kegiatan lain. Apa itu? Bersama teman-temannya Tifani dan Della sedang berlatih drama cabaret tentang kehidupan anak remaja SMA. Rencananya drama remaja itu akan ditampilkan dalam acara perpisahan siswa kelas IX pada 22 Juni mendatang di hotel berbintang.

Naskah garapan Della itu terus dilakukan penyempurnaan dan latihan. Saat ini personil sedang sibuk melakukan dubbing suara oleh Pak Deny, Humas sekolah tersebut. “Kita dubbing bergiliran. Kalau yang satu dubbing yang lainnya latihan, seperti menari dan menyanyi. Karena drama cabaret ini akan menampilkan tari-tarian juga,” tutur Tifani ditengah kesibukan latihan cherr leader.(*)
Selengkapnya...

SISWA KESULITAN MENGERJAKAN SOAL

Siswa kelas tujuh dan delapan dalam satu pekan ke depan sedang sibuk mengikuti ulangan umum yang diselenggarakan pihak sekolah. Ulangan sendiri sudah dilaksanakan sejak Senin kemarin 8 Juni 2009 di sekolah setempat. Kendati ulangan rutin namun para siswa kelihatan tegang dan kesulitan mengerjakan soal-soal ulangan yang diberikan oleh gurunya.

Pada hari pertama ulangan, siswa menghadapi ulangan pelajaran agama Islam dan IPA. Hari kedua Bahasa Inggris dan PKn, hari ketiga Bahasa Indonesia dan Seni Budaya, hari Kamis siswa akan mengerjakan soal IPS dan Bahasa Cirebon, hari jumat khusus pelajaran matematika dan Sabtu Bahasa Sunda dan TIK.

“Ulangan sementer ini hanya satu orang guru yang mengawas. Soalnya guru kelas IX sudah sibuk mengurusi siswa ketika ujian nasional lalu. Karena kekurangan tenaga pengawas sehingga cukup satu orang,” tutur Tugiran, S.Pd Wakasek Kurikulum bahwa soal yang diberikan dalam ulangan merupakan materi yang sudah diajarkan dalam kegiatan belajar mengajar (KBM). (*)
Selengkapnya...

08 Juni, 2009

FOTO DI OWABONG






Selengkapnya...

FOTO DI PERJALANAN BUS (2)






Selengkapnya...