Selamat Datang di web unit kegiatan siswa Jurnalistik Sekolah "Demofat-News" SMP Negeri 4 Kota Cirebon. Media publikasi Jurnalistik Sekolah ini berupa Mading, Facebook (Kabar SMP 4 Cirebon) dan Blog (demofat-news.blogspot)

24 Desember, 2010

STUDY TOUR SENANG, TAPI....

Siswa peserta study tour mengaku senang mengikuti kegiatan tersebut, tetapi sejumlah layanan dikeluhkan mereka. Keluhan mulai bus yang telat, kondisi villa yang kurang nyaman, waktu kunjungan ke obyek yang pendek, menu makanan yang kurang variatif hingga fasilitas bus yang kurang. Keluhan itu terangkum dari hasil jajak pendapat panitia sekolah kepada para siswa. Mereka berharap study tour ke depan harus lebih baik lagi.

Polling kepuasan peserta tour tersebut melalui pesan singkat. Mereka dimintai kesan dan pesannya seputar perjalanan tour kali ini. Dari hasil itu, hal sangat mengecewakan siswa adalah keterlambatan pemberangkatan hingga pukul 01.00. Padahal biasanya ketika ditangani guru-guru bus berangkat setelah waktu sholat Isya. “Namun ketika ditangani biro wisata malah terlambat,” celetuk seorang siswa.

Keterlambatan itu membuat orangtua mereka protes. Maklumlah, siswa sudah diantar sejak pukul 20.00 atau jam 8 malam, ketika pertandingan semifinal Indonesia Filipina berlangsung nonton bareng di ruang tata usaha. Walau panitia sekolah sudah menyampaikan agar siswa datang pukul 21.00. Pihak Biro Wisata Citra Pantura yang menjanjikan berangkat pukul 11.00 meleset hingga pukul 01.00. Hal ini membuat orangtua protes kepada kepala sekolah karena penjelasan biro tidak memuasakan.

Keluhan lain yang sering dirasakan peserta adalah kondisi villa. Selain jarak penginapan kelompok siswa satu dengan lainnya berjauhan sehingga kesulitan untuk bergaul, juga fasilitas villa yang kurang memuaskan. “Sejumlah fasilitas seperti air panas mandi, tv, lampu, di sejumlah rumah villa kurang berfungsi dengan baik, bahkan ada yang mati. Belum lagi ada laporan yang aneh-aneh,” ungkap panitia menerima laporan dari siswa.

Fasilitas bus dan menu makanan juga menjadi keluhan siswa. Selama perjalanan biro wisata dan awak bus jarang sekali memberikan hiburan musik kepada siswa. Bahkan pada bus 3 tv nya mati, dan bus sempet mogok di daerah Subang. Kendati memberikan hiburan, itupun tidak sesuai selera remaja. “Masa muter musiknya dangdutan atau tembang lawas, kan jadi bete,” ujar siswa dalam pesan singkatnya kepada panitia sekolah.

Soal makanan, siswa mengeluhkan seringnya pakai nasi box dan menu buah pisang. Makan prasmanan hanya dua kali dari 6 kali makan mereka lakukan. Pertama sarapan pagi di villa dan kedua makan malam saat pulang. Waktu kunjungan pun sempet dikeluhkan karena waktunya cuma sebentar. Beruntung, dipenghujung acara keluhan itu sempet menghilang karena ada hiburan organ tunggal. (*)