
“Biasanya saya berdiri disini sebagai pembina upacara, namun sekarang mendadak kaki saya jadi lemes. Karena sambutan sebelumnya, saya akan berpisah dengan keluarga besar SMP Negeri 4 Cirebon. Saya tegaskan tidak ada perpisahan antara kita. Kalian dan bapak tetap satu ikatan dalam ukuwah Islamiyah,” tutur Pa Arif disambut riuh tepuk tangan ratusan siswa.
Dalam kesempatan itu, Pa Arif berharap ke depan sekolah ini tetap terus berprestasi dalam segala bidang, khususnya keagamaannya. Sehingga sekolah ini akan menjadi sekolah percontohan oleh sekolah lainnya di Kota Cirebon. “Semoga sekolah ini tetap eksis berprestasi di semua bidang, baik olahraga, akademik maupun keagamaannya. Mudah-mudahan bapak ibu guru lainnya bisa melanjutkan idenitas sekolah ini sebagai sekolah berbasis agama,” harap Pa Arif.
Diakhir sambutannya, Pa Arif menyampaikan permohonan maafnya jika selama 12 tahun mengajar di sekolah jalan pemuda nomor 16 tersebut banyak salah. “Sebagai manusia biasa, saya juga tidak luput salah, maka mohon dimaafkan. Jika ada yang benar itu datangnya dari Allah Swt,” ungkapnya sambil mengutip pribahasa jika harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading dan manusia mati meninggalkan amal sholeh. (*)