Selamat Datang di web unit kegiatan siswa Jurnalistik Sekolah "Demofat-News" SMP Negeri 4 Kota Cirebon. Media publikasi Jurnalistik Sekolah ini berupa Mading, Facebook (Kabar SMP 4 Cirebon) dan Blog (demofat-news.blogspot)

15 April, 2011

KADISDIK WAFAT, DUNIA PENDIDIKAN BERDUKA

Kabar duka menyelimuti dunia pendidikan Kota Cirebon. Kepala Dinas Pendidikan kota ini, Bapak Drs. H. Dedi Windiagiri, M.Pd.,MM meninggal dunia, Rabu (13/4). Mantan guru SD ini wafat setelah menjalani perawatan hampir satu bulan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta. Ratusan pelayat mengiringi proses pemakaman jenazah di Taman Makam Pasindangan Klayan Kabupaten Cirebon, sekitar 2 Km dari rumah duka.


Kadisdik wafat akibat penyakit leukimia yang diderita. Leukimia secara medis adalah penyakit kanker yang menyerang sel darah putih yang diproduksi oleh sumsum tulang (bone marrow). Sumsum tulang ini dalam tubuh manusia memproduksi tiga type sel darah, diantaranya sel darah putih , berfungsi sebagai daya tahan tubuh melawan infeksi. Dam sel darah merah berfungsi membawa oxygen kedalam tubuh serta platelet merupakan bagian kecil sel darah yang membantu proses pembekuan darah.

Perawatannya di RSCM Jakarta membuat dirinya harus off berdinas satu bulan, karena akan menjalani kemoterapi. Namun memasuki hari ke-18 Kadisdik lebih dulu dipanggil Sang Maha Kuasa pada Rabu 13 April 2011 sekitar pukul 18.30.

Berita duka wafatnya Kadisdik Rabu malam sudah menyebar dari mulut ke mulut, dari SMS ke SMS masing-masing handphone kepada insan pendidikan di kota Cirebon. “Innalillahi wainailaihi rojiuun. Telah meninggal dunia di RS Cipto Jakarta Bpk H Dedi Windiagiri (Kadisdik) sore ini. Mohon teman-teman maklum.” Demikian salah satu pesan singkat yang menyebar dari Hp satu ke Hp lain secara berantai.

Pada pesan berikutnya, setiap guru pada keesokan harinya agar mengenakan seragam PGRI, sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada almarhum yang juga ketua PGRI kota Cirebon. Maka, pada saat mengiringi pemakaman guru-guru mengenakan pakaian kebesarannya.

Jenazah tiba di rumah duka dari Jakarta dini hari. Pagi hari disholatkan di Masjid Pondok Pesantren Santun Muhammadiyah Cirebon, persis didepan rumah duka di daerah Pilang Kota Cirebon. Sejak malam rumah duka dipadati pelayat hingga pagi hari. Jajaran muspida, kepala sekolah, guru hingga para koleganya menyempatkan menghadiri prosesi pemakaman jenazah. Bahkan Kadisdik Jawa Barat juga tampak hadir. (*)