Selalu ada keseruan pelaksanaan MPLS di sekolah ini. Memasuki hari kedua, siswa SMP Negeri 4 Kota Cirebon kegiatan mereka diawali dengan sarapan pagi bersama. Mengumpulkan tanaman pohon untuk cinta lingkungan. Dilanjutkan dengan kegiatan membaca senyap secara massal.
Sejak pukul 7.00 siswa sudah berkumpul di lapangan upacara. Dibawah bimbingan panitia OSIS para siswa menyantap sarapan pagi. Menunya memang tak istimewa. Yang istimewa itu kebersamaanya. Bayangkan sekitar 300-an siswa baru sarapan bersama nasi jamblang di lapangan.
Yah, nasi jamblang adalah menu kuliner kedua setelah hari pertama mereka sarapan dengan nasi lengko. Hari ketiga sarapan mereka dengan nasi kuning. Selama tiga hari MPLS para siswa tetap menggunakan ikat kepala dan syal khas batik Cirebon. Tema MPLS tahun ini adalah mendekatkan siswa baru dengan kearifan lokal.
Kegiatan membaca senyap massal biasa disebut dalam kegiatan literasi Jawa Barat dengan istilah readathon. Istilah itu diambil dari kata read a marathon. Lari marathon biasanya harus menempuh 15 km, maka untuk membaca senyap peserta cukup menghabiskan waktunya 15 menit.
Bagaimana setelah mereka baca? "Usai membaca mereka melakukan review isi buku yang dibaca. Paling tidak memenuhi unsur seperti metode ishikawa fishbon yaitu apa, siapa, kapan, dimana, mengapa dan bagaimana isi buku tersebut," tutur Oom Istikhomariah, S.PSi., guru pembimbing dan pegiat literasi di Kota Cirebon.
Secara bergilir namun perwakilan para siswa baru dipanggil ke depan untuk melakukan review buku. Kegiatan readathon dalam MPLS ini merupakan ide kepala sekolah Hj Sumiyati, S.Pd., M.Si. Sebagai pecinta ilmu, kepala sekolah meminta pegiat literasi di sekolah ini bisa memasukan materi readathon dalam kegiatan awal siswa baru. Kegiatan literasi akan berlanjut dalam pembelajaran sehari-hari di sekolah.
"Kegiatan literasi seperti membaca massal harus dimasukan dalam kegiatan MPLS. Seja
k awal anak-anak baru harus didekatkan dengan budaya literasi agar kelak ia akan tumbuh menjadi generasi cinta ilmu," ujar kepala sekolah dalam satu rapat persiapan panitia MPLS. (HumaSpenpat)