Seluruh guru SMP/MTs di Kota Cirebon, termasuk SMP Negeri 4 Cirebon dalam empat hari ke depan, mereka kompak tidak mengajar. Seluruh siswa, kecuali kelas IX, diliburkan sementara belajar di rumah. Hanya kelas IX yang masuk karena harus mengikuti ujian nasional 27-30 April 2009.
Yah, seluruh guru SMP di kota Cirebon bahkan di Indonesia semuanya libur mengajar. Mereka mendapat tugas dari pemerintah untuk menjadi pengawas ujian nasional siswa kelas IX dalam empat hari. Untuk SMPN 4 Cirebon, guru-gurunya mengawas di sekolah lain seperti SMP 5 dan SMP 1.
Rencananya usai ujian nasinal kamis ini, siswa kelas lainnya mulai belajar seperti biasanya mulai jumat.
MASALAH TEKNIS
Sementara itu, siswa peserta ujian nasional pada hari pertama menghadapi soal Bahasa Indonesia. Namun dalam pengerjaannya para siswa terlihat sangat hati-hati. Sampai-sampai mereka bolak balik bertanya kepada pengawas perihal beberapa noda titik di lembar ujian. Mereka khawatir hal itu akan menghambat komputer membaca lembar jawabannya.
“Pak, ini ada hitam titik disini gak apa-apa?. Pak, kertasnya agak kelipet, apa gak pengaruh. Pak, warna cetakannya melebar, gimana nih?” demikian beberapa pertanyaan kepada pengawas. Masalah lain di hari pertama, ada soal yang tidak jelas. “Pak ini ada soal yang aneh. Pilihan jawabannya ada tapi soalnya gak ada. Itu nomor 12 atau soal 14,” ujar anak.
Sikap mereka bisa kita maklumi. Karena kelulusan ujian nasional tidak hanya ditentukan dengan kualitas jawaban soal. Tetapi juga dipengaruhi masalah teknis seperti yang dikeluhkan siswa tersebut. Bahkan gara-gara kurang hitam bulatan jawabannya atau salah memilih pinsil palsu bisa berakibat fatal. Susah juga yah ujian pake komputer?
Yah, seluruh guru SMP di kota Cirebon bahkan di Indonesia semuanya libur mengajar. Mereka mendapat tugas dari pemerintah untuk menjadi pengawas ujian nasional siswa kelas IX dalam empat hari. Untuk SMPN 4 Cirebon, guru-gurunya mengawas di sekolah lain seperti SMP 5 dan SMP 1.
Rencananya usai ujian nasinal kamis ini, siswa kelas lainnya mulai belajar seperti biasanya mulai jumat.
MASALAH TEKNIS
Sementara itu, siswa peserta ujian nasional pada hari pertama menghadapi soal Bahasa Indonesia. Namun dalam pengerjaannya para siswa terlihat sangat hati-hati. Sampai-sampai mereka bolak balik bertanya kepada pengawas perihal beberapa noda titik di lembar ujian. Mereka khawatir hal itu akan menghambat komputer membaca lembar jawabannya.
“Pak, ini ada hitam titik disini gak apa-apa?. Pak, kertasnya agak kelipet, apa gak pengaruh. Pak, warna cetakannya melebar, gimana nih?” demikian beberapa pertanyaan kepada pengawas. Masalah lain di hari pertama, ada soal yang tidak jelas. “Pak ini ada soal yang aneh. Pilihan jawabannya ada tapi soalnya gak ada. Itu nomor 12 atau soal 14,” ujar anak.
Sikap mereka bisa kita maklumi. Karena kelulusan ujian nasional tidak hanya ditentukan dengan kualitas jawaban soal. Tetapi juga dipengaruhi masalah teknis seperti yang dikeluhkan siswa tersebut. Bahkan gara-gara kurang hitam bulatan jawabannya atau salah memilih pinsil palsu bisa berakibat fatal. Susah juga yah ujian pake komputer?