Sehari setelah serah terima jabatan, Kepala SMP Negeri 4 Cirebon yang baru Bapak Suhendi Warna, S.Pd., MM langsung menggelar rapat perdana, Jumat (29/01). Rapat pertama tersebut khusus dihadiri oleh jajaran pimpinan setingkat wakil kepala sekolah di semua bidang, baik bidang monitoring evaluasi, kurikulum, sarana prasarana, kesiswaan dan humas.
Rapat terbatas tersebut bertempat di ruang kepala sekolah. hadir dalam kegiatan tersebut adalah wakasek kurikulum Pa Tugiran, S.Pd., wakasek sarana prasarana Pa Sukandi, wakasek kesiswaan Pa Atep Kosasih, S.Pd dan wakasek humas Pa Deny Rochman, S.Sos. Sementara wakasek bidang evaluasi dan monitoring Pa A Farhan Amin, S.Pd dan wakasek kesiswaan dua Pa Drs Ahmad Zaeni berhalangan hadir.
Dalam rapat tersebut kepala sekolah meminta saran dan masukan serta program kerja semua bidang. Pihaknya berjanji akan tetap melanjutkan program kerja dan kebiasaan yang sudah berjalan selama ini bahkan bila perlu meningkatkan kualitasnya. Namun kepala sekolah berharap semua pihak agar bisa kompak bekerjasama dalam membangun SMP Negeri 4 Cirebon.
“Terima kasih sekolah ini bisa menerima saya sebagai kepala sekolah yang baru. Saya akan melanjutkan program dan kebiasaan yang sudah ada disini. Namun saya minta semua pihak disini kompak untuk bekerjasama memajukan sekolah ini lebih baik lagi,” harap kepala sekolah Bapak Suhendi. Rencananya, Senin ini kepala sekolah akan mengenalkan diri di depan para siswa dalam upacara bendera dilanjutkan dengan guru-guru dalam briefing pagi. (*)
Selengkapnya...
30 Januari, 2010
KEPSEK BARU SIAP MELANJUTKAN
274 SISWA IKUTI TRY OUT UJIAN NASIONAL
Sebanyak 274 siswa kelas IX SMP Negeri 4 Kota Cirebon mengikuti mengikuti latihan (try out) Ujian Nasional di sekolah setempat selama dua hari, Jumat dan Sabtu (29-30/01). Pada hari pertama siswa akan menghadapi soal ujian Bahasa Indonesia dan Matematika, sedangkan hari kedua siswa akan mengerjakan soal Bahasa Inggris dan IPA. Selama dua hari tersebut siswa kelas IX berangkat siang pukul 13.00.
Wakasek Kurikulum Bapak Tugiran, S.Pd mengatakan, kegiatan latihan Ujian Nasional tersebut merupakan upaya pihak sekolah dalam melatih kemampuan siswa sebelum menghadapi UN 2010 pada akhir Maret mendatang. Baik melatih mental, melatih cara berfikir dan melatih pemahaman siswa terhadap kompetensinya selama tiga tahun menempuh pendidikan di sekolah menengah.
“Kegiatan try out ini dilakukan dua hari, Jumat dan Sabtu. Selama dua hari itu siswa kelas sembilan berangkat siang jam satu, agar tidak mengganggu kegiatan belajar adik kelasnya. Selama dua hari itu, mereka akan mengerjakan soal sebanyak 40 hingga 45 sesuai dengan mata pelajaran dengan waktu kira-kira 120 menit,” ungkapnya bahwa kegiatan itu merupakan satu dari berbagai kegiatan program akhir tahun siswa kelas IX sekolahnya. (*)
Selengkapnya...
28 Januari, 2010
JANGAN PISAHKAN AKU DAN DIA
"Cintaku pada mu begitu besar
Namun kau tak pernah bisa merasakan
Meski sakit hati ini kau tinggalkan
Ku ikhlas tuk bertahan”
Lantunan lagu “Jangan Pernah Berubah” dipopulerkan ST12 tersebut dinyayikan oleh puluhan siswa SMP Negeri 4 Cirebon mengiring kepergian kepala sekolah Bapak Karnadi S.Pd, M.Hum. Tidak hanya siswa, guru dan karyawan pun ikut merasa hatinya pedih ditinggal seorang kepala sekolah, bapak, guru sekaligus teman curhat seperti sosok low profil Mr Iding Karnadi.
Linangan air mata sangat sulit-sulit sekali tertahan. Tanpa terasa, pipi ini basah disiram air mata. Semua pihak larut dalam kesedihan ketika satu persatu warga sekolah, guru, karyawan dan siswa berjabat tangan untuk terakhir kalinya dengan kepala sekolah yang bijak, arif dan profesional tersebut. Para siswa pun tidak kuasa melepas jerit tangisnya ketika usai acara bersalaman dengan Pa Karnadi. “Bapak, jangan pergi. Jangan tinggalkan kami...”pinta para siswa.
Pak Karnadi hanya tersenyum sambil menahan air mata. Kepala sekolah ini mencoba untuk menghibur para siswa sampai mengajari berdoa agar kita semua diberikan kebaikan. Yah, semuanya kehilangan. Rasanya, baru kemarin kepala sekolah datang ke SMP Negeri 4, namun hanya dalam hitungan 10 bulan, dipindahkan lagi ke sekolah lain. Tepatnya sebagai kepala SMP Negeri 4 Cirebon.
Tentu saja, warga sekolah bertanya-tanya, mengapa pemerintah kota begitu tega mengambil keputusan itu. Anehnya, hanya beberapa bulan saja Pak Karnadi memimpin. Mau diapakan pendidikan di Kota Cirebon? Padahal masih banyak program kerja unggulan yang belum berjalan maksimal. Heran, pemerintah hanya selalu menjawab klise, bahwa itu demi kepentingan kedinasan, tetapi tidak pernah memikirkan peningkatan kualitas pendidikan di sekolah. Pegang dagu, sungguh terlalu!
Lagi-lagi, guru dan siswa harus pasrah. Sama pasrahnya ketika siapapun kepala sekolah penggantinya; apakah dia lebih baik atau lebih buruk. Padahal tanpa guru, kepala sekolah juga tidak punya arti penting. Tanpa guru, pemerintah pun tidak bisa melanjutkan pembangunan. Tanpa guru, tanpa negara.
Keinginan warga sekolah sederhana saja. Berikan waktu kesempatan kepada kepala sekolah yang baik, untuk bertahan sesuai peraturan yang ada: empat tahun atau diperpanjang jika berprestasi. Setelah itu, guru dan karyawan pun rela melepas kepergian kepala sekolah itu. Karena mereka yakin: dimana ada pertemuan, selalu ada perpisahan. Namun bukan perpisahan yang dipaksakan. Dipaksakan karena kepentingan yang tidak jelas oleh dan untuk siapa? Walullahu’alam bishowab. (foto-foto sertijab bisa dilihat di FB : deny rochman)
Selengkapnya...
KISAH KEPALA SEKOLAH DIBUKUKAN
Ada yang beda dalam pemberian cindera mata dalam acara serah terima jabatan (sertijab) kepala sekolah di SMP Negeri 4 Cirebon. Biasanya, orang-orang memberikan kenang-kenangan dalam bentuk barang konsumtif, tetapi kali ini ada yang memberi buku. Buku ini bukan buku biasa, tetapi buku tentang cerita dalam berita selama Pak Karnadi, S.Pd M.Hum menjadi kepala sekolah di SMP Negeri 4 Cirebon.
Buku yang memiliki 181 halaman itu disampaikan sebagai cindera mata dari Wakil Kepala Sekolah bidang Humas Pak Deny Rochman, S.Sos kepada Pak Karnadi dalam sertijab, Kamis (28/01). Isi buku ini adalah berbagai peristiwa yang terjadi di SMP Negeri 4 Cirebon selama Pa Karnadi sebagai kepala sekolah. Mulai dari beliau dilantik sebagai kepala sekolah hingga menjadi pindah tugas ke sekolah lain.
“Buku ini menceritakan sepak terjang Pa Karnadi selama menjadi kepala sekolah disini,” ucap Pa Deny Rochman singkat di depan peserta dan undangan sertijab dalam sebelum pemberian buku itu kepada Pa Karnadi. “Jasa beliau itu layak diabadikan dalam sebuah buku. Hanya orang-orang pilihan yang saya berikan cinderamata khusus,” ungkapnya usai acara.
Ditengah kesibukan mengajar, menjadi wakasek Humas dan Pembina majalah dinding sekolah Demofat-news, Pa Deny selalu menyempatkan diri menulis hampir semua kejadian di sekolah. Pihaknya berharap, jika buku tersebut punya nilai sejarah dan inspirasi di kemudian hari, tidak hanya bagi Pak Karnadi tetapi juga insan pendidikan, termasuk pengambil kebijakan. (*)
Selengkapnya...
HUJAN TANGIS WARNAI SERTIJAB
Kepala SMP Negeri 4 Cirebon Karnadi S.Pd M.Hum menyerahkan jabatannya kepada kepala sekolah baru Suhendi Warna, S.Pd MM, kemarin (28/01). Prosesi serah terima jabatan itu yang berlangsung di sekolah setempat cukup haru. Guru dan karyawan sekolah itu tidak kuasa menahan tangis ketika harus melepas kepergian Karnadi pindah tugas ke SMP Negeri 5 Cirebon.
Serah terima jabatan tersebut disaksikan langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Cirebon Drs H Dedi Windiagiri, M.Pd MM beserta jajarannya dan undangan serta guru dan karyawan dua sekolah tersebut. Posisi Karnadi, diganti oleh Suhendi Warna, yang sebelumnya sebagai kepala SMP Negeri 16 Kota Cirebon.
Dalam sambutannya di depan guru karyawan dan undangan, Karnadi mengaku kaget atas perpindahan dirinya ke tempat lain. Pasalnya, pihaknya memimpin SMP Negeri 4 Cirebon belum genap satu tahun. “Yah, saya sebenarnya menjadi kepala sekolah disini seumur jagung. Rasanya baru kemarin sertijab di ruang ini, namun sekarang harus pindah tugas ke sekolah lain. Namun saya juga tidak bisa menolak tugas pemerintah ini,” tutur pria yang akrab dipanggil Iding ini di atas podium.
Pindahnya Karnadi menjadi berita mengejutkan bagi bawahannya. Pasalnya, ia belum genap satu tahun di sekolah itu. Apalagi, Karnadi dikenal demokratis, inovatif, profesional dan dekat dengan bawahan, termasuk dengan siswa. Acara ramah tamah sertijab, membuat bawahannya tidak kuasa menahan tangis. Air mata kepala sekolah Karnadi dan istrinya pun tidak terasa meleleh di pipi ketika bait-bait puisi, syair-syair lagu dinyanyikan oleh para siswa dan guru-guru.
Kepala sekolah baru Suhendi Warna S.Pd MM mengaku tertantang untuk melanjutkan program dan kebijakan kepala sekolah lama. “Tidak banyak yang ingin saya katakan disini. Sebagai kepala sekolah baru, saya akan tetap melanjutkan kebijakan dan program-program Pa Iding yang positif. Namun yang terpenting sekarang, apakah bapak ibu guru menerima saya sebagai kepala sekolah disini?” tanya Suhendi saat sambutan yang dijawab menerima oleh guru-guru dan karyawan SMP Negeri 4 Cirebon. (*)
Selengkapnya...
KEPALA SEKOLAH REVIEW BUDI PEKERTI
Kepala sekolah Bapak Karnadi, S.Pd M.Hum dan seorang guru SMP Negeri 4 Cirebon Bapak Deny Rochman, S.Sos mengikuti kegiatan review kurikulum Pendidikan Budi Pekerti di Hotel Sunyaragi, Senin (15/01). Kegiatan itu dilakukan sebelum kurikulum tersebut dilaunching ke sekolah-sekolah pada tahun pelajaran baru nanti. Pendidikan Budi Pekerti merupakan kurikulum pengganti Pendidikan Trapsila yang sempat dibekukan.
Dalam kegiatan itu pihak Dinas Pendidikan Kota Cirebon yang diwakili Kasi Kurikulum Drs H Nurrokhim, didampingi koordinator Budi Pekerti Drs H Purnomo MM dipandu Drs H Tawang melakukan sosialisasi rencana penerapan Pendidikan Budi Pekerti. Para peserta review dari unsur kepala sekolah, tim pengembang dan pengawas sekolah memberikan sejumlah masukan.
“Kurikulum Budi Pekerti sebaiknya mengajarkan nilai-nilai universal, jangan mengajarkan agama tertentu. Budi Pekerti merupakan bentuk implementasi dari pendidikan agama, jadi dalam pelaksanaannya harus sinergis. Namun sebelum diluncurkan harus melalui editing dan sosialisasi yang cukup agar tidak mengundang pro dan kontra dikemudian hari,” tutur sejumlah peserta kepada pihak Dinas Pendidikan. (*)
RAIH JUARA 3 JELAJAH INTERNET
Siswa SMP Negeri 4 Cirebon kembali mengukir prestasi. Kendati harus puas juara tiga, namun lomba kali ini cukup bergengsi yaitu lomba jelajah internet yang diadakan oleh SMK Kristen Penabur Kota Cirebon, Kamis (21/01). Siswa yang menang dari sekolah ini tergabung dalam satu tim antara lain M. Yakub (8g), Naufal Al Hijri (8g) dan Irvan Ardhi Permana (7b).
Menurut guru pembina komputer Ibu Riyani Purwita S.Pd, peserta lomba jelajah internet adalah siswa SMP se-Kota Cirebon, baik negeri maupun swasta. Sekolahnya sendiri sebenarnya mengirimkan dua tim, yakni tim M Yakub dan kawan-kawan serta tim satu Hamal dan kawan-kawan terdiri dari Hamal (9c), Ceyendi (9d) dan Divananda (9f). Namun tim Hamal kurang beruntung.
“Dalam ketentuan lomba, ada tujuh pos terdiri dari pos sport, sosial, sains, geografi, entertainment, art, culture dan teknologi. Setiap pos diberi game dan pertanyaan yang mesti dijawab oleh peserta dengan browsing di internet,” tutur Ibu Riyani ketika dihubungi demofat-news via ponselnya. Penyerahan piala dari siswa kepada sekolah usai upacara bendera melalui kepala sekolah Bapak Karnadi S.Pd M.Hum. (*)
Selengkapnya...
KEPALA SEKOLAH PAMITAN KE SISWA
Tidak seperti biasanya. Upacara bendera setiap hari Senin yang biasanya serius, berbeda dengan Senin (25/01) kemarin. Inspektur upacara yang juga Kepala SMP Negeri 4 Cirebon Bapak Karnadi, S.Pd M.Hum dalam sambutannya terlihat santai. Bahkan sesekali pesan yang disampaikannya bernada bercanda : okelah kalau begitu. Demikian ucapan kepala sekolah menirukan sebuah lagu yang lagi populer.
Suasana upacara bendera Senin kemarin begitu cair. Ratusan siswa yang berbaris di halaman upacara terlihat santai. Beberapa kali mereka tertawa dan tepuk tangan. Hari itu memang kepala sekolah menjadi pembina terakhir sekaligus pamitan kepada seluruh warga sekolah, guru, karyawan dan siswa. Yah, mulai Kamis (28/01), Bapak Karnadi resmi pindah sebagai Kepala SMP Negeri 5 Cirebon.
Dalam sambutannya kepala sekolah berpesan agar para siswa untuk terus semangat dalam belajar dalam mengejar cita-citanya. “Bapak tidak mau mendengar ada anak SMP Negeri 4 malas belajar, tidak lulus ujian atau ada kabar buruk lainnya. Bapak doakan untuk kalian agar kalian menjadi orang yang sukses, paling tidak di kota Cirebon,” tutur pria yang akrab dipanggil Pa Iding disusul ucapan amien oleh para siswa.
Usai upacara, kepala sekolah menyempatkan untuk melakukan briefing dengan guru dan karyawan di lapangan upacara. Agendanya tunggal, menyampaikan permohonan maaf dan terima kasih selama dirinya memimpin SMP Negeri 4 Cirebon. (*)
GURU IKUTI WORKSHOP MENULIS BUKU
Sepuluh guru SMP Negeri 4 Cirebon mengikuti kegiatan seminar dan workshop internasional mengenai penulisan buku dan artikel (Book and Article Writing, A Practical Guide for Teachers) di gedung Islamic Center, Minggu (24/01). Kegiatan itu diikuti menyusul meningkatnya tuntutan profesi guru agar mereka bisa menulis karya ilmiah, baik dalam bentuk buku, artikel maupun penelitian.
Guru yang mengikuti kegiatan tersebut antara lain ibu Ipah Latifah, S.Pd, ibu Yeti Heryati, S.Pd, ibu Tayanti Dewi Utari, S.Pd, Bapak Nurussobah, S.Sos, Bapak Deny Rochman, S.Sos, Bapak Agung Mursidi, S.Pd, Ibu Ayi Nining, S.Pd.I, ibu Oom Istikomariah, S.Psi, ibu Neti Kurniati, S.Pd dan ibu Iis Nurdaesih, S.Pd
Selaku pembicara dalam kegiatan tersebut adalah konsultan asing Alison V Thackray MA (Hons).,Cert TESOL, dosen UPI Bandung DR. Cecep Darmawan, S.Pd, S.IP, M.Si, dan dosen UIN Bandung Bambang. (*)
Selengkapnya...
SERTIJAB KEPALA SEKOLAH KAMIS
Hari yang tidak kita tunggu akhirnya datang juga. Kepala sekolah baru akan datang dan kepala sekolah yang lama akan pergi. Bapak Suhendi Warna, S.Pd dari SMP Negeri 16 Cirebon akan menggantikan Bapak Karnadi selaku kepala sekolah di SMP Negeri 4 Cirebon. Sementara Pak Karnadi akan menjadi kepala SMP Negeri 5 Cirebon, menggantikan posisi kepala sekolah lama yang naik menjadi Kabid Dikdas pada Dinas Pendidikan Kota Cirebon.
Secara resmi serah terima jabatan (sertijab) kepala sekolah tersebut akan dilakukan pada Kamis 28 Januari 2010 pukul 08.00 bertempat di ruang pertemuan di lantai atas. Sesuai rencana, kepala sekolah baru akan dijemput oleh panitia sertijab diwakilkan oleh Bapak Sulaeman, Bapak Deny Rochman, S.Sos dan Bapak Atep Kosasih, S.Pd ke SMP Negeri 16 Cirebon. Rombongan dari kepala sekolah lama akan diterima dengan upacara adat di SMP Negeri 4 Cirebon.
Secara internal, guru-guru SMP Negeri 4 Cirebon telah melakukan pembagian tugas kepanitiaan. Dalam acara sertijab tersebut akan hadir Kepala Dinas Pendidikan Kota Cirebon Bapak Drs Dedi Windiagiri MM, M.Pd, pengawas dan unsur guru karyawan dari dua sekolah. Pada pukul 10.00 Bapak Karnadi akan diantar warga sekolah SMP Negeri 4 ke SMP Negeri 5 Cirebon untuk serah terima jabatan disana. (*)
Selengkapnya...
SEKOLAH SIAPKAN BANGKU MASJID
Mutasi jabatan, tidak membuat Bapak Karnadi S.Pd M.Hum berhenti berbuat. Buktinya, di detik-detik terakhir masa jabatannya, ia menyempatkan membangun bangku di dekat masjid sekolah. Bangku ini peruntukkan bagi siswa yang hendak ke masjid, sekaligus tempat penyimpanan alas kaki jamaah masjid.
Proses pembangunannya sendiri memakan waktu sekitar satu minggu dalam bulan Januari 2010 ini. Bangku panjang di kanan kiri dinding kelas tersebut dibuat dalam bentuk beton dan keramik. Pemantauan demofat-news hingga Senin kemarin pembangunan bangku tersebut hampir selesai. (*)
Selengkapnya...
20 Januari, 2010
DISDIK VERIFIKASI SEKOLAH
Pihak Dinas Pendidikan Kota Cirebon melakukan verifikasi (pemeriksaan) terhadap SMP Negeri 4 Cirebon, Rabu (20/1). Tim pemeriksa yang dipimpin oleh Sekretaris Disdik Bapak Drs. Sulaeman, M.Pd melakukan verifikasi dalam segala bidang, mulai keuangan, kesiswaan, kurikulum, humas dan sarana prasarana sekolah. Sebelum dilakukan pemeriksaan, kepala sekolah setempat Bapak Karnadi, S.Pd M,Hum melakukan rapat penyambutan kepada tim verifikasi. Pemeriksaan tersebut menyusul pindah tugas kepala sekolah lama dan diganti kepala sekolah yang baru pekan depan. (*) Selengkapnya...
KEPSEK IKUTI SOSIALISASI BUDI PEKERTI
Selaku pemateri sosialisasi adalah pengawas pendidikan seperti Bapak Drs Purnomo MM dan Drs Saidi MM yang juga sebagai koordinator tim pengembang Pendidikan Budi Pekerti tingkat kota. Sedangkan dari unsur guru MGMP Budi Pekerti adalah Bapak Yohanes Paiman S.Pd. Dalam acara tersebut, pemateri menyampaikan kebijakan, kurikulum dan pendekatan Pendidikan Budi Pekerti di sekolah-sekolah.
Sosialisasi akan berlanjut keesokan harinya dengan peserta dari para pengawas pendidikan SMP. Pada hari Jumat dijadwalkan pembentukan pengurus MGMP Budi Pekerti tingkat kota di tempat yang sama. (*)
PRAKTEK NGAJAR, GURU MENILAI GURU
Jika biasanya guru menilai siswa, namun tidak demikian kejadian Rabu (20/1) kemarin. Di kelas VII.b sekolah ini, guru malah dinilai oleh guru. Tidak tanggung-tanggung, guru yang mengajar di depan kelas, dinilai oleh puluhan guru yang berdiri dibelakang kelas. Yang mengajar adalah guru matematika SMP Negeri 4 Cirebon Ibu Febriyani Nurkhasanah, S.Pd. Sementara yang menilai juga guru yang sama dari anggota Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Matematika tingkat Kota Cirebon yang sedang mengadakan kegiatan di sekolah ini. (*) Selengkapnya...
17 Januari, 2010
SISWA BELAJAR DI ALAM TERBUKA
Bermain sambil belajar. Itulah yang dilakukan 144 siswa SMP Negeri 4 Cirebon, Sabtu (16/01). Siswa putera puteri tersebut mengikuti kegiatan outbond di daerah Kuningan yang diadakan oleh Musyawarah Guru Mata Pelajatan Pendidikan Agama Islam (MGMP PAI) sekolah setempat, bekerjasama dengan Lembaga Dakwah Bina Siswa Islam (BSI) Kota Cirebon.
“Siswa mengikuti kegiatan outbond ini untuk belajar. Belajar tentang kemandirian, kerjasama, pengendalian diri, ulet, tekun, semangat dan sikap positif lainnya,” tutur panitia outbond yang juga guru PAI Ibu Ayi Nining, S.PdI. Siswa yang ikut, kata dia, adalah mereka yang menjadi anggota ekstrakurikuler remaja masjid sekolah dan siswa yang pernah menjadi peserta lomba Gebyar Muharram belum lama ini. Hadir dalam kegiatan tersebut guru-guru lainnya seperti Bapak Arif Syarifuddin, S.Ag, Ibu Ade Rolinah, S.Pdi, Ibu Efi Sopiah, S.PdI, Bapak Aman, MA, Bapak Drs Akhmad Zaeni dan Bapak Deny Rochman, S.Sos.
Ditempat terpisah, Kepala SMP Negeri 4 Cirebon Bapak Karnadi S.Pd M.Hum mengatakan, pihaknya menyambut baik pelaksanaan kegiatan outbond siswa remaja masjid yang diprakasi oleh guru-guru agama di sekolahnya. Menurutnya, kegiatan outbond memiliki banyak manfaat bagi siswa, karena melalui games outbond siswa akan belajar tentang nilai-nilai positif dalam hidup.
“Kegiatan outbond itu tidak sekadar senang-senang dengan permainan. Tapi permainan itu mengharahkan dan menumbuhkan sikap kita tentang kerjasama, motivasi dan lainnya. Makanya kami menyambut baik kegiatan ini atas prakarsa guru agama disini dengan BSI. Kegiatan seperti ini bisa diprogramkan setiap tahun, seperti outbond guru-guru yang sudah berjalan,” ungkap kepala sekolah yang tidak lama lagi pindah tugas di tempat lain.
Rombongan outbond berangkat dari sekolah pukul 08.00. setelah siswa mengikuti baca Al-Quran berjamaah di sekolah. Sebelum ke lokasi, diadakan upacara pelepasan oleh pembina remaja masjid Bapak Arif Syarifuddin, S.Ag, guru PAI SMP Negeri 4 Cirebon yang baru saja pensiun. Dalam sambutannya, Pa Arif berharap kegiatan outbond gratis tersebut bisa dimanfaatkan oleh siswa dengan baik.
Dengan menggunakan kendaraan angkot dan pribadi, rombongan tiba di lokasi wisata outbond Kuningan pukul 09.00. Dibawah arahan mentor dari BSI siswa secara berkelompok bergantian melakukan permainan, seperti fly fox, jembatan gantung, ayunan, panjat tebing, motor qokart, lempar bola, merayap dan sebagainya. Kendati sempat diguyur hujan, namun seluruh siswa tetap antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan hingga pulang pukul 16.00. (*) (foto-foto outbond bisa dilihat di album facebook pa deni, ketik : deny rochman)
Selengkapnya...
15 Januari, 2010
WALIKOTA LANTIK PAK KARNADI PINDAH TUGAS
Walikota Cirebon Subardi S.Pd secara resmi melantik Bapak Karnadi S.Pd M.Hum, dari kepala SMP Negeri 4 Cirebon menjadi kepala di SMP Negeri 5 Cirebon. Pelantikan dipusatkan di gedung Korpri Kota Cirebon bersama kepala sekolah dan pejabat daerah lainnya di kota Cirebon, Jumat (15/01) siang pukul 14.00. Sebagai penggantinya di SMP Negeri 4 Cirebon adalah Bapak Suhendi, S.Pd, dari kepala SMP Negeri 16 Kota Cirebon.
Perpindahan Pak Karnadi dari SMP Negeri 4 Cirebon ke SMP Negeri 5 Cirebon menjadi kabar duka bagi warga SMP Negeri 4 Cirebon. Bagaimana tidak, kepemimpinan Pak Iding di SMPN 4 belum genap satu tahun namun sudah dipindahtugaskan ke sekolah lain. Selama memimpin sekolah, Pa Iding dikenal dekat dengan bawahan, bisa mengayomi semua aspirasi warga sekolah, menjadi teman diskusi, guru sekaligus bapak bagi guru-guru dan karyawan di sekolah ini.
"Mengapa begitu cepat Pak Iding pindah. Padahal baru kemarin rasanya kita beliau memimpin sekolah ini. Program-program yang disusunnya baru saja berjalan dan hasilnya belum tuntas. Walau belum setahun, namun Pak Iding mampu membangun sekolah ini menjadi sekolah berkualitas, baik dari sisi mentalitas dan kinerja guru karyawan dan siswa maupun sarana prasananya," ungkap sejumlah guru dengan nada haru di ruang kerja mereka mendengar kabar kepala sekolahnya pindah.(*)
14 Januari, 2010
KEPALA SEKOLAH BAKAL PINDAH TUGAS
Dengan pengetahuan yang terbatas, dengan keberanian yang tersisa, sejumlah guru kemudian bertanya-tanya : mengapa mutasi kepala sekolah begitu cepat terjadi? Bukankah kepala sekolah secara normatif satu kali memimpin empat tahun hingga maksimal delapan tahun (dua periode)? Bagaimana mungkin kepala sekolah bisa menjalankan program kerjanya, membangun sekolahnya, meningkatkan kualitas pendidikan, jika hanya seumur jangung memimpin sebuah sekolah? Umur satu tahun, bagi kepala sekolah baru melakukan pemetaan persoalan, melakukan analisis SWOT, mengidentifikasi potensi sekolah, melakukan koordinasi dan konsolidasi. Belum melangkah pada penguatan hasil dari program-program yang sudah dirancangnya.
Namun terasa sulit untuk menemukan jawaban itu. Jika bertanya kepada para pejabat kita, pasti mereka menjawab bahwa itu kebutuhan organisasi pemerintah. Kita, guru-guru, karyawan dan siswa, senang atau tidak senang harus melepaskan kepergian sang pemimpin sekolah, apapun alasannya,apapun keberatannya. "Jangan menghambat karir orang, karena pemerintah membutuhkan sumbangsih karyanya," demikian ucapan yang kerap terdengar setiap kali ada keluh kesah dari warga sekolah.
Yah, kita tidak berdaya sebagai bawahan ketika tangan penguasa yang bicara. Soalah-olah hanya mereka yang paling butuh, hanya mereka yang paling benar, hanya mereka yang paling tahu dan mengerti. Mereka belum bisa memahami aspirasi bawah, bahwa sekolah juga perlu pemimpin yang memiliki komitmen peningkatan kualitas pendidikan. Pemimpin yang memperhatikan kesejahteraan karyawannya, pemimpin yang bisa mengembangkan sekolah dan menjadi teladan.
Lalu apa alasannya kepala sekolah cepat dimutasi ke tempat lain? Bukankah pejabat yang dipindahkan karena beberapa alasan, karena prestasi,sanksi dan karir? Lagi-lagi sulit menjawabnya. Ada dugaan, mutasi pejabat kini sudah bernuansa politis bahkan ekonomis. Politis karena unsur ke dekatan, baik secara keluarga, organisasi maupun kultur. Nuansa ekonomis karena mutasi selalu merebak isu jual beli jabatan basah dan kering. Kendati isu ini seperti kentut, berbau tapi tak terlihat.
Yah, biarkan hati ini terkejut, terharu dan kecewa, jika memang membuat para pengambil kebijakan di negeri ini menjadi senang, bahagia dan tersenyum. Karena mereka (mungkin) yang lebih tahu, lebih mengerti, lebih paham akan kebutuhan pemerintah, yang katanya juga demi rakyat yang dipimpinnya. Semoga! (*)
11 Januari, 2010
JAM BELAJAR SISWA BERTAMBAH
Memasuki semester genap, jam belajar siswa SMP Negeri 4 Cirebon bertambah. Semula mereka hanya belajar dari jam tujuh hingga jam dua belas, namun jadwal baru mereka harus di sekolah hingga jam dua siang. Belum lagi bagi kelas sembilan, mereka harus belajar mulai jam enam pagi untuk pengayaan persiapan ujian nasional akhir Maret mendatang.
Penambahan jam belajar itu, menurut Wakasek Kurikulum Bapak Tugiran S.Pd, untuk meningkatkan kualitas belajar anak didiknya. Selain itu, untuk mengimbangi jam kerja guru hingga sore hari, menyusul semakin meningkatnya kesejahteraan guru oleh pemerintah.
“Sektor pendidikan itu sekarang lagi jadi pusat perhatian dari pemerintah. Bagaimana etos kerjanya ketika kesejahteraan guru-guru dinaikan, ada tidak perbaikannya? Inilah yang kita coba evaluasi dari sistem kegiatan belajar kita selama ini. Maka untuk semester kedua ini kita coba menambah jam belajar hingga menjelang sore,” tuturnya di depan para guru dalam briefing usai upacara bendera, Senin (11/1). (*)
Selengkapnya...
GALAKAN SATU SISWA SATU POHON
Pihak sekolah membebaskan jenis tanaman yang dibawa siswa, mulai tanaman hias hingga tanaman produktif. “Kita akan melakukan hijaunisasi di lingkungan sekolah. Sekolah kita ini lahannya luas, jadi sayang jika tidak kita manfaatkan untuk penanaman pohon di sekitarnya,” ujar Bapak Sukandi, Wakasek Sarana Prasarana yang menambahkan bahwa sekolahnya dikenal juga sebutan flower school. (*)
09 Januari, 2010
MASUK SEKOLAH, LANGSUNG PENGAYAAN
Kesibukan belajar siswa kelas IX SMP Negeri 4 Cirebon dalam dua bulan ke depan akan meningkat. Bayangkan saja, mulai awal masuk sekolah, pada Senin 11 Januari 2010 hingga pertengahan Maret nanti mereka mulai mengikuti program pengajayan Ujian Nasional. Tidak tanggung-tanggung, pengayaan itu dijalani saban hari, dari Senin hingga Sabtu, mulai pukul 06.00 hingga 07.00.
Segala persiapan untuk pengayaan sudah dilakukan. Mulai dari pembentukan panitia, musyawarah orangtua, penyusunan modul mata pelajaran hingga jadwal pelaksanaan. Penggandaan naskah soal pra tes dan modul sudah diperbanyak oleh Pa Darsono, tata usaha bagian printing. Ujian nasional rencananya akan dilaksanakan mulai 29 Maret hingga 1 April 2010.
Selama dua bulan pengayaan, siswa akan dibimbing oleh guru-guru mata pelajaran yang di-UN-kan. Mereka adalah Bapak Teddy Mardiyanto, S.Pd dan Ibu Pipih Rostiatih, S.Pd (matematika), Ibu Ipah Latifah, S.Pd dan Ibu Suhartinah, Amd.Pd (Bahasa Indonesia), Ibu Yeti Heryati, S.Pd dan Ibu Tayanti Dewi Utari, S.Pd (Bahasa Inggris), Bapak Ahmad Farhan Amin, S.Pd dan ibu Laesah Mukti (IPA).
Kepala SMP Negeri 4 Cirebon Bapak Karnadi S.Pd M.Hum mengatakan, awal pengayaan selama tiga hari, siswa akan mengikuti pre tes lebih dulu. Langkah ini untuk memetakan kemampuan setiap siswa di sekolah ini. “Apa yang menjadi kesulitan anak-anak kita dalam mengerjakan soal prediksi ujian nasional, itu yang akan kita bahas dalam pengayaan,” ungkapnya.
Mahasiswa Program Doktor Universitas Pendidikan Indonesia ini mengakui, dalam rentang waktu dua bulan tersebut, persiapan UN tidak bisa mengandalkan hasil dari program pengayaan. Pengayaan hanya salah satu upaya pihaknya untuk mengantarkan siswa didiknya mencapai suksek UN. “Untuk kesuksesan UN siswa bisa belajar dimana dan darimana saja,” tuturnya.
Selengkapnya...
07 Januari, 2010
SISWA LIBUR, SEKOLAH BERBENAH
Masa liburan siswa selama dua pekan, tidak disia-siakan oleh pihak sekolah. Selama dua pekan itu pihak sekolah melakukan pembenahan sarana prasana di lingkungan sekitar. Mulai dari penatan taman, perbaikan atap garasi parkir guru hingga pengamanan pintu gerbang. Sesuai jadwal, siswa kembali masuk sekolah Senin, 11 Januari 2010.
Selama liburan, ada dua pintu gerbang baru di sekolah. Pertama pintu lorong dekat tangga naik ke perpustakaan. Kedua pemasangan pintu besi dekat ruang laboratorium komputer. Untuk pintu kedua itu merupakan peralihan dari pintu gerbang yang semula di sebelah kantin. Di samping lapangan basket juga dipasang meja dan tempat duduk santai untuk siswa.
"Pemasangan pintu besi dan pembenahan sarana lainnya satu upaya peningkatan kualitas sekolah dari sisi sarana. Selain itu untuk meningkatkan rasa aman bagi para warga sekolah," ujar Bapak Sukandi, Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana SMP Negeri 4 Cirebon disela pengawasan kepada pekerja.
Selengkapnya...