28 Mei, 2009
BACA BUKU DISELA ISTIRAHAT SEKOLAH
Bete dengan kegiatan ngerumpi, jajan dan main hape, kamu bisa melakukan kegiatan lainnya. Seperti sebagian siswa puteri SMP Negeri 4 Cirebon ini. Mereka pilih datang ke perpustakaan sekolah, untuk membaca buku sambil diskusi mulai tentang sekolah, pelajaran, teman dan dunia remaja. Jadi, hidup di sekolah lebih seru dari sekadar belajar di kelas dan jajan.
Wulan, misalnya, dia mengaku lebih betah berada di perpustakaan saat istirahat sekolah. Menurut siswa kelas VII. C ini, biasanya ke perpustakaan setelah dirinya menunaikan sholat dhuha di sekolah bersama teman lainnya. “Enak disini pak, tenang, daripada diluar sana kalau istirahat. Disini kita bisa baca sambil diskusi, juga boleh sambil jajan,” tutur Wulan, yang dibenarkan oleh Dinda, Triana dan Andita teman lainnya ketika dijumpai di perpustakaan sekolah di lantai dua. (*)
Selengkapnya...
SISWA RAME-RAME BUAT LUBANG AIR
Beberapa siswa berlomba-lomba membuat lubang air. Ini bukan karena sekolah kita akan kedatangan banjir. Tetapi sebagai upcaya pencegahan terhadap kemungkinan terburuk terhadap fenomena alam tersebut. Dengan banyaknya lubang serapan air, sehingga ketika hujan tiba air di sekitar lingkungan sekolah bisa terserap oleh tanah dan tanaman di sekitarnya.
“Siswa kita diberdayakan untuk mencitai lingkungan kita, sekolah kita. Agar mereka peduli dan mau menjaga dan memelihara untuk masa depan dunia,” ujar Bapak Karnadi, S.Pd,M.Hum disela pemanatau kegiatan siswa tersebut di halaman sekolahnya, kemarin.
Terlihat, sejumlah siswa bergotong royong melubangi tanah di sekitar sekolah. Sebagian yang lain mencoba menanami pohon-pohon yang mereka bawa. Kegiatan ini memang bukan pertama kali dilakukan. Sebelumnya sekolah SMP Negeri 4 Cirebon mendapatkan bantuan ratusan pohon dari PT Indosat Cabang Cirebon. (*)
Selengkapnya...
ADU KREASI MADING BAHASA INGGRIS
Siswa kelas IX saling adu kreasi bahasa Inggris. Mereka menuliskan beberapa karya bebas seputar kehidupan seperti cara membuat teh, tentang dunia sepak bola, lingkungan hidup, pengalaman pribadi dan banyak lagi. Syaratnya semua cerita itu harus menggunakan bahasa Inggris ditulis atas kertas warna-warni layaknya sebuah mading.
Sebuah mading kelas? Yah, karena tulisan itu harus dipajang di dinding kelas mereka masing-masing. Berjajar. Uniknya, dari karya tulisan yang dipajang justeru sebagian besar milik siswa perempuan yang lebih kreatif daripada siswa laki-laki. Mengapa? Entahlah. Mungkin perempuan lebih kreatif, serius dalam mengerjakan tugas praktek bahasa Inggris tersebut.
Guru Bahasa Inggris kelas IX Ibu Yeti Heryati, S.Pd mengatakan, karya siswa yang dipajang tersebut merupakan tugas praktek mata pelajarannya. “Sengaja saya beri tugas praktek seperti itu untuk mengekspresikan diri siswa, tidak saja dalam kemampuan bahasa Inggirsnya tetapi juga jiwa seninya dalam mengemas sebuah tulisan,” tutur Ibu Yeti, yang juga bendahara BOS sekolah ini. (*)
Selengkapnya...
40 ANGGOTA PRAMUKA DILANTIK
Sebanyak 40 anggota Pramuka SMP Negeri 4 Cirebon mengikuti pelantikan di sekolahnya, Sabtu-Minggu (23-24/5). Seluruh peserta menginap di sekolah guna mendapatkan materi dan ujian. Malam mereka mengadakan upacara api unggul di sekolah. Keesokan harinya peserta mengikuti acara white games di luar lokasi sekolah dengan merayap di lumpur dan sungai.
Cape deh ...
Selengkapnya...
SEKOLAH BANGUN KANTIN SEHAT
SMP Negeri 4 Cirebon terus berbenah untuk menciptakan lingkungan sekolah yang sehat, bersih dan asri. Kali ini pihak sekolah sedang membangun kantin sehat bagi warga sekolahnya. Kantin baru ini akan dibangun lebih bersih dan rapih di luar area kelas belajar, tepatnya di samping lapangan bola basket sekolah setempat.
“Jadi kantin yang lama di tengah sekolah dalam beberapa minggu lagi akan pindah ke lokasi yang baru. Tidak hanya kantin, warung koperasi juga akan menempati lokasi yang sama,” ujar Bapak Sukandi, Wakasek Sarana dan Prasarana, yang juga ketua panitia pelaksana pembangunan kantin sekolah ini di sela mengawasi para pekerja, kemarin (27/5).
Sementara itu, Kepala SMP Negeri 4 Cirebon Bapak Karnadi, S.Pd.,M.Hum mengatakan, relokasi kantin sekolah tersebut sebagai upaya pemeliharaan lingkungan sekolah yang sehat, bersih dan asri. Selama ini kantin yang ada terlihat kumuh dan cukup mengganggu belajar siswa di kelas dekat kantin. Dengan program baru, tempat kantin sekarang berada diluar gedung kelas.
“Kalau kantinnya pindah, maka anak-anak jajannya akan tertata baik. Saat istirahat mereka keluar lingkungan kelas, saatnya belajar mereka masuk kelas. Jika jam belajar, pintu keluar kantin akan dikontrol agar tidak ada anak yang jajan sebelum waktunya istirahat, kecuali bagi siswa yang berolahraga,” tutur kepala sekolah yang akrab dipanggil Iding ini. (*)
Selengkapnya...
GURU DAN SISWA IKUT LOMBA UPACARA
Seluruh siswa kelas VII dan kelas VIII SMP Negeri 4 Kota Cirebon terlibat dalam lomba Tata Upacara Bendera (TUB) di sekolahnya, Senin (25/5). Tidak hanya siswa, guru dan staf tata usaha pun ikut hadir berbaris dinilai tim juri tingkat Kota Cirebon. Selaku pembina upacara adalah kepala sekolah langsung Bapak Karnadi, S.Pd.,M.Hum.
Lomba TUB tahun ini dilaksanakan di lapangan basket sekolah setempat. Sekitar satu jam seluruh peserta upacara berdiri tegak dinilai oleh tiga orang juri. Juri menilai beberapa kriteria diantaranya ketertiban peserta upacara, penyampaian materi pembina upacara, kelancaran petugas upacara dan sebagainya. Sebagai petugas upacara adalah para pengurus OSIS. (*)
Selengkapnya...
23 Mei, 2009
KEPALA SEKOLAH GALAKAN JUMAT BERSIH
Ada yang tampak baru sejak kepemimpinan kepala sekolah Bapak Karnadi, S.Pd., M.Hum. Siswa dan guru SMP Negeri 4 Cirebon setiap Jumat pagi melakukan kegiatan kebersihan dilingkungan sekolah. Kegiatan ini dilaksanakan usai kegiatan tadarus Yasinan massal di sekolah.
Lokasi yang dituju adalah skeitar lingkungan skeolah, misalnya, halaman depan skeolah, halaman tengah, samping dan skeitar kelas siswa. Tidak hanya siswa yang harus turun ke lokasi tetapi guru-guru juga dihimbau untuk mendampingi siswanya. Menurut Bapak Karnadi, kegiatan itu merupakan bentuk olah lingkungan sesuai misi sekolahnya.
“Misi sekolah kita selain olah pikir, olah hati dan olah raga, maka kita juga ada olah lingkungan. Untuk mewujudkan misi terakhir ini maka diadakan jumat bersih untuk menjaga lingkungan agar bersih dan sehat,” ungkapnya disela mengawasi siswa dan gurunya melakukan jumat bersih. (*)
Selengkapnya...
SISWA KELELAHAN UJIAN OLAHRAGA
Sebanyak 276 siswa mengikuti ujian praktek olahraga selama dua hari, Jumat dan Sabtu (22-23/5). Jumat kemarin siswa menjalani ujian olahraga lari lapangan sepak bola di komplek Angkatan Laut Jalan Cipto Kota Cirebon. Siangnya mereka ujian renang menyelam di kolam renang Hotel Zamrud. Padatnya kegiatan olahraga hari pertama membuat para siswa kelelahan.
Ujian praktek dinilai oleh tiga guru olahraga yakni Pak Sukandi, Pak Saoman Wahidin, S.Pd dan Pak Atep Kosasih, S.Pd. Mereka bertiga juga yang akan memberikan penilaian pada ujian praktek hari kedua di sekolah. Materinya adalah senam lantai. Banyaknya siswa ujian dan pendeknya waktu membuat ujian praktek olahraga dilakukan secara bergilir, mulai kelas IX.a hingga IX.g.
Ujian yang paling berat dijalani siswa adalah lari lapangan sepak bola. Kendati diawali lari bersama namun rute yang jauh dan tidak terbiasa membuat siswa kelelahan. Bahkan beberapa mereka terlihat sesak nafas, karena belum melakukan pemanasan lebih dulu. Sedangkan pada ujian renang, siswa terlihat ceria karena bermain air. (*)
Selengkapnya...
SABET JUARA LOMBA BAHASA INGGRIS
Lomba yang bertema Esa Annual English Festival II (AEF) 2009 itu diselenggarakan FKIP Unswagati Cirebon. Lomba tersebut diikuti oleh sekolah SMP se wilayah III Cirebon meliputi kota dan Kabupaten Cirebon, Kuningan, Indramayu dan Majalengka. Kriteria lomba stroy telling antara lain cerita harus bertema folk’s toks (dongeng rakyat), performence, pronounciotion dan manner.
Gina membawakan cerita tentang The Blue Fairy and Her Yellow Wings, sedangkan Willy mengangkat tema tentang slepping beauty. Guru Pembimbing Yeti Heryati, S.Pd mengaku bangga dengan prestasi anak didiknya. “Dengan prestasi ini menunjukkan bahwa anak didik kita memiliki potensi yang luar biasa dalam berprestasi. Prestasi ini menambah prestasi lainnya di sekolah SSN ini,” ujarnya. (*)
22 Mei, 2009
WARGA SEKOLAH DIAJAK UNTUK BANGKIT
Hal itu disampaikan kepala sekolah di depan guru, staf TU dan ratusan siswa, dalam upacara bendera hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2009 di lapangan sekolahnya, Rabu (20/5). Pria yang akrab dipanggil Iding ini berharap, Hari Kebangkitan Nasional menjadi momentum kebangkitan sekolah kita untuk maju.
“Jadikan Hari Kebangkitan Nasional ini sebagai hari kebangkitan untuk sekolah kita. Kebangkitan untuk maju, kebangkitan untuk berprestasi. Karena prestasi sekolah kita selama ini belum maksimal,” tuturnya sambil membeberkan ranking prestasi sekolahnya di tingkat kota yang kurang menggembirakan dalam dua tahun terakhir ini.
UJIAN PRAKTEK AGAMA DIMULAI
Secara perlahan tapi pasti, siswa kelas IX satu demi satu menyelesaikan ujian praktek sekolah dalam pelajarana tertentu. Selama dua hari kemarin, Selasa dan Rabu, siswa menyelesaikan ujian praktek agama. Materi yang diujikan adalah hafalan surat Yassin, surat-surat pendek, doa sehari-hari dan praktek ibadah sholat, mulai wudhu hingga bacaan dan gerakan sholatnya.
Sebagai team penguji adalah Bapak Arif Syarifuddin, S.Ag dan Ibu Efi Sofiah, S.Pd.I. Mereka berdua secara bergilir menguji siswa kelas IX di kelasnya masing-masing. Tentu saja praktek agama ini membuat seluruh siswa harus menghafal kembali materi-materi yang diujikan.
Selengkapnya...
TARGET STUDY TOUR MELESET
Panitia Study Tour SMP Negeri 4 Cirebon akhirnya memutuskan untuk pemberangkatan satu gelombang pada 2-4 Juni 2009. Keputusan ini melihat siswa yang mendaftar tidak sesuai target semula, yakni untuk kelas IX minimal 150 siswa sedangkan untuk kelas VII dan VIII sekitar 200 siswa. Untuk lokasi wisata tidak berubah yaitu Bodobudur, Yogyakarta dan Purbalingga.
Humas Panitia Studi Tour Bapak Deny Rochman, S.Sos mengaku heran dengan rendahnya minta siswa mengikuti study tour. Padahal sebelumnya panitia melakukan jajap pendapat pilihan lokasi wisata yang mau dikunjungi siswa. Hasilnya 80 persen siswa menghendaki tujuan wisata ke arah Jawa Tengah dan Yogyakarta.
“Logikanya, minimal 80 persen siswa bisa ikut study tour. Tapi nyatanya yang ikut hanya 30 persen,” ungkapnya di usai rapat koordinasi panitia study tour di ruang Perpustakaan Sekolah, Selasa (19/5).
Menurut Pak Deny, kemungkinan, sepinya siswa mendaftar karena dipengaruhi beberapa faktor. Pertama, waktu pelaksanaan pada semester kedua (genap), padahal untuk kelas IX mereka sibuk mempersiapkan keuangannya untuk kemlanjutkan sekolah tingkat atas. Kedua, tahun sebelumnya sekolah sudah mengadakan studi tour untuk kelas VII dan VIII sehingga siswa kelas IX sebagian sudah ikut tour.
Tapi yang bikin pihaknya heran, mengapa beberapa siswa lainnya justeru mau mengadakan acara sendiri. Padahal acara tour ini adalah keinginan siswa sendiri, bukan sekolah. “Lesunya program tour ini tentu saja akan mempengaruhi program akhir tahun sekolah lainnya seperti acara perpisahan sekolah,” katanya.
Selengkapnya...
21 Mei, 2009
OSIS RAJIN LATIHAN UPACARA
Guru Pembina OSIS Bapak Atep Kosasih, S.Pd mengatakan, latihan upacara ini dilakukan hampir tiap hari oleh kelas VII dan VIII. Sementara kelas IX tidak dilibatkan karena sedang sibuk menghadapi berbagai ujian akhir tahun kelulusan. Seringnya latihan itu, katanya, agar peserta lomba TUB sekolahnya lebih siap ketika hari lomba tiba.
“Kita harus sering latihan, karena dengan latihan itu kita akan lebih siap menghadapi lomba nanti. Sehingga pengorbaban kita selama ini, baik waktu, tenaga dan biaya tidak akan sia-sia. Apalagi siswa yang ikut TUB ini sering meninggalkan kelas. Tapi tidak apa, semoga semua pihak bisa maklum,” tuturnya bawah petugas TUB adalah dari pengurus OSIS.
THE CLASSROOM BAND TAMPIL MEMUKAU
Yel-yel ratusan siswa SMP Negeri 4 Cirebon terus menggema menembus rindangnya pohon halaman sekolah. Mereka meneriakaan yel-yel sekolah, go win go win, disela-sela acara dialog interaktif Pro 2 FM RRI Cirebon, Senin (18/5). Suasana histeris ketika The Classroom Band tampil memukau dihadapan siswa dan masyarakat yang menyaksikan acara live tersebut.
Personil band yang terdiri dari vokalis Faisal, drum Krisna, gitaris Akram dan Bassis Pindi itu membawakan lagu yang lagu Hits milik Ungu. Selain personil band cowok, sekolah ini juga menampilkan band perempuan dengan vokalis Della dan kawan-kawan. Mereka juga membawakan lagu religi milik Ungu.
Mengapa harus Ungu? Menurut Faisal, pihaknya menyanyikan lagu religi Ungu karena grup band nasional itu merupakan band papan atas. Selain itu lagunya religinya banyak yang ngetop. “Jadi karena sekolah kita ini sekolah SSN berbasis keagamaan, maka nuansa yang ditampilkan adalah nuasana religinya,” ungkap Faisal ketika ditemui disela-sela acara.
Nama The Classroom, kata Faisal, karena personil bandnya dari satu kelas yang sama yaitu IX.c (kelas tiga). Harapan ke depan, grup bandnya tetap eksis walau sebentar lagi dirinya dan kawan-kawan lainnya akan lulus dan berpisah beda sekolah. (Wah, nanti buat band baru lagi nech)
Selengkapnya...
ACARA TALKSHOW DISAMBUT ANTUSIAS
Hadir sebagai pembicara adalah Kepala SMP Negeri 4 Cirebon Bapak Karnadi, S.Pd.,M.Hum, Guru Senior Bapak Arif Syarifuddin, S.Ag., Ketua OSIS Permadi dan perwakilan dua siswa sekolah dasar dari SD Karya Mulya Cirebon. Acara dipandu oleh Mba Nelly dan dibantu oleh empat siswa yaitu Della, Tifani, Ainul dan Natasha.
Tema yang diangkat dalam sesi dialog interaktif tersebut adalah SMP 4 Cirebon : Sekolah Standar Nasional Berbasis Agama. Menurut Kepala Sekolah Bapak Karnadi, perbedaan SSN Berbasis Agama dengan yang biasa terletak pada praktek keagamaan di sekolah. Sekolahnya setiap harinya membiasakan diri dengan tradisi keagamaan.
Bapak Arif Syarifuddin menjelaskan, praktek kegamaan di sekolahnya antara lain membiasakan membaca lima ayat al Qur’an sebelum dan sesudah belajar, sholat berjamaah di sekolah dan sholat dhuha. “Setiap hari jumat, siswa di sini juga membaca Surat Yassin secara massal. Ini untuk pembelajaran siswa karena sebelum lulus sekolah mereka harus diuji hafalan surat ini, “ tutur Pak Arif.
Hal lainnya adalah siswa membiasakan untuk bersalaman dan menebar salam setiap kali bertemu warga sekolah. Memeriahkan kegiatan keagamaan setiap hari besar nasional. “Yang menarik, siswi disini semuanya pakai jilbab setiap sekolah. Siswa puteranya memakai celana panjang,” ujar Pak Arif, yang dianggap tokoh islamisasi SMP Negeri 4 Cirebon ini.
Kepala Sekolah Bapak Karnadi menjelaskan, tradisi kegamaan itu membuat sekolah ini sering juara dalam berbagai lomba, khususnya yang terkait dengan keagamaan. “Kendati beberapa lomba akademis lainnya sekolah kami juga pernah juara. Seperti story telling, poster lingkungan hidup dan lainnya, selain juara umum Popkota selama tiga tahun berturut-turut,” ungkap mantan guru Berprestasi I tingkat nasional ini.
Bagaimana pendapat siswa sekolah di SMP 4? Ketua OSIS Permadi mengaku bangga dan enak sekolah di jalan Pemuda No. 16 Kota Cirebon itu. Pasalnya selain mengajarkan ilmu umum, dirinya juga memperoleh pengetahuan dan pengalaman agama. “Kalau dulu sebelum ke sini saya males sholat, tapi sekarang alhamdulillah mulai rajin, karena disini sering dibiasakan,” akunya. (*)
PEDOMAN MADING SEKOLAH SIAP DIBUKUKAN
Kendala utama dalam pengelolaan majalah dinding sekolah adalah belum adanya pedoman manajemen mading. Pada waktu yang sama, tidak semua guru termasuk guru Bahasa Indonesia, memiliki latar belakang jurnalistik, apalagi yang pernah berprofesi wartawan. Kondisi ini berakibat pada pengelolaan mading sekolah yang asal jalan. Padahal jika dikelola dengan baik dan serius, mading sangat mendukung kegiatan belajar mengajar, baik di dalam maupun luar kelas.
Problem tersebut menjadi pemicu lahirnya buku ini, dengan judul "MENYULAP MAJALAH SEKOLAH BIAR KEREN DAN BEKEN, Langkah Mudah dan Sukses dalam Mengelola Majalah Dinding. Sepintas judul tersebut terlalu berlebihan, tetapi jika dicermati lebih dalam isi dari tulisan ini maka redaksi judul tersebut tidak berlebihan. Tulisan ini akan mengajarkan bagaimana secara teknis mengajarkan siswa dalam mengelola mading sekolah, mulai pembentukan pengurus hingga penerbitan madding dan pemanfaatan teknologi.
Penulis buku ini adalah Pade alias Pak Deny Rochman, S.Sos. Beliau adalah guru IPS yang menjadi pembina majalah dinding sekolah kita. Buku yang ditulisnya itu adalah hasil pengalamannya selama ini mengelola mading sekolah. Selain itu, ditambah lagi pengalaman pade saat menjadi wartawan sebuah media massa grup Jawa Pos. Bagi yang berminat memiliki buku ini silahkan hubungi redaksi madding Demofat di nelpon 0231-3339151.
Selengkapnya...
17 Mei, 2009
EMPAT SISWA SIARAN RADIO FM
Empat siswa SMP Negeri 4 Cirebon melakukan siaran radio Pro 2 FM RRI Cirebon, Sabtu (16/5). Mereka adalah Tifani dan Della kelas IX, Natasha dan Ainul kelas VIII. Keempatnya menjadi penyiar mitra muda dalam acara bertema Remaja Nusantara yang dipandu oleh Mba Neli.
Siaran on air radio pemerintah itu didengar langsung oleh siswa siswi sekolah setempat dengan pengeras suara di lingkungan sekolah. Tentu saja informasi itu membuat histeris sebagian siswa sekaligus bangga sekolahnya mendapatkan kesempatan untuk tampil mengisi acara di radio. Dua hari sebelumnya, empat siswa tersebut mendapatkan materi penyiaran dari crew Pro 2 FM.
Empat puteri cantik Spenpat tersebut merupakan latihan siaran sebelum mereka mengisi siaran langsung di sekolahnya, Senin (18/5) sore. Maka diperlukan persiapan karena akan disiarkan langsung (on air) di wilayah Jawa Barat dan Banten. Dalam program on air in the school Pro 2 FM tersebut dipilih bentuk acaranya talkshow. Dalam sesi dialog akan dibuka tanya jawab on air di wilayah siar tersebut.
Siapa pesertanya? Narasumber yang akan tampil adalah Kepala Sekolah Bapak Karnadi, S.Pd., M.Hum., guru teladan Bapak Ustadz Arif Syarifuddin, siswa berprestasi M. Azhari dan lainnya. Rencananya Kepala Dinas Pendidikan Kota Cirebon Bapak Drs H Dedi Windiagiri dijadwalkan hadir dalam acara tersebut. (*)
Selengkapnya...
DUA GURU IKUTI PELATIHAN TELKOM-REPUBLIKA
Dua guru sekolah kita, Pak Deny dan Bu Febri mengikuti pelatihan guru yang diadakan oleh PT Telkom dan surat kabar Republika, Jumat-Sabtu (15-16). Kegiatan yang bertema “Bagimu Guru Kupersembahkan” itu bertempat di ruang aula PT Telkom Jalan Pagongan Cirebon.
Materi yang diberikan kepada 50 peserta se wilayah III Cirebon plus Tegal tersebut antara lain motivasi, tren IT, penulisan populer, kepribadian menarik, proses kreatif, komunikasi efektif dan kuliah umum. Sayangnya, kuliah umum yang akan disampaikan Walikota Cirebon Bapak Subardi, S.Pd urung dilaksanakan karena tidak hadir.
Sementara itu para pemateri adalah parak-pakar dalam bidangnya, seperti Direktur Informasi Technologi Telkom Bapak Indra Utoyo, Sutradara Putu Wijaya, praktisi pendidikan Leila Mona Ganiem, presenter ternama Shahnaz Haque, Direktur News-room Republika Aris Hilman dan lainnya.
Selama pelatihan dua hari itu para guru diberikan materi tentang pembangunan karakter guru (character building). Bagaimana guru memanfaatkan teknologi informasi, berpenampilan menarik, berfikir kreatif dalam mengajar, cara komunikasi yang efektif dalam mengajar dan menghadapi siswa dan sebagainya. Setiap sesi acara selalu disertai games dan bagi-bagi souvenir setiap peserta bertanya.
Selengkapnya...
LUPA WAKTU DEMI KESEJAHTERAAN GURU
Suasana ruangan guru dan tata usaha tampak sibuk, tidak seperti biasanya. Sebagian guru-guru sibuk mengisi, memberesi dan melengkapi keperluan administrasi mengajar. Bahkan pekerjaan itu dilakukan tidak mengenal waktu; pagi, siang dan malam. Karena batas waktu pengumpulan bahan administrasi guru itu diserahkan paling lambat jumat (15/5) kemarin. Untuk apa?
Demi masa depan kesejahteraan guru, mereka rela kurang tidur. Para guru tersebut mengikuti program sertifikasi guru yang diadakan pemerintah. Jika portofolio mereka berhasil lolos maka akan mendapatkan tunjangan satu kali gaji. Jadi kalau gaji guru Rp 2 juta maka guru tersebut akan mendapatkan penghasilan sebulannya Rp 4 juta.
Bagaimana yang tidak lulus? Mereka yang tidak lulus akan diikutkan pendidikan selama satu bulan pada perguruan tinggi yang ditunjuk oleh pemerintah. Setelah pendidikan itu dinyatakan lulus langsung mendapatkan tunjangan sertifikasi. Tapi sayangnya, tunjangan itu akan keluar menunggu minimal enam bulan lambatnya satu tahun.
Guru peserta sertifikasi SMP Negeri 4 Cirebon kali ini adalah untuk ketiga kalinya. Sebelumnya sudah ada sebagian guru yang lolos program sertifikasi. Namun baru gelombang pertama, yakni Pa Farhan Amien yang sudah menerima tunjangan pemerintah tersebut. Enak dong? Makanya jadi guru ...
Selengkapnya...
KELAS IX TUNTASKAN UJIAN SEKOLAH
Siswa kelas IX kini agar sedikit rileks, setelah melalui dua ujian penting penentu kelulusan. Kamis (14/5) kemarin, mereka sudah menyelesaikan ujian sekolah selama empat hari sejak Senin. Sebelumnya selama empat hari juga (27-30 April) mereka sudah melalui ujian nasional.
Ujian sekolah SMP Negeri 4 Cirebon kemarin diakhiri dengan pelajaran Bahasa Cirebon dan Pendidikan Trapsila. Setiap hari siswa harus menghadapi ujian dua mata pelajaran, dimulai hari Senin Pendidikan Agama Islam dan PKn, Selasa IPS dan Teknologi informasi komunikasi dan Rabu Seni Budaya dan Bahasa Sunda.
Pengawasan ujian dilakukan secara internal oleh guru-guru sekolah setempat. Mereka mengawas siswa peserta ujian sekolah yang terbagi dalam 14 ruangan. Kendati ujian sekolah, namun para siswa tampak tegang mengerjakan soal-soal yang mereka hadapi. Setelah ujian sekolah, seluruh siswa harus mempersiapkan fisik dan mentalnya menjalani ujian praktek sekolah pekan ini. (*)
Selengkapnya...
11 Mei, 2009
KOPERASI BAGI-BAGI ILMU MANAJEMEN
Siapa yang tidak kenal nama koperasi, tunjuk jari? Pasti. Seluruh pelajar di kolong jagad Indonesia mengetahui, minimal akrab dengan istilah koperasi. Tapi bagaimana cara koperasi bekerja, tidak banyak siswa yang tahu. Nah, sebanyak 30 siswa SMP Negeri 4 Cirebon, Jumat-Sabtu (8/5) kemarin, mendapatkan pengenalan manajemen koperasi.
Acara yang berjudul “Bunga Koperasi” tersebut diselenggarakan atas kerjasama sekolah setempat dengan Koperasi “Tunas Jaya” SMP Negeri 4 Cirebon. Tujuannya, agar siswa didik lebih mengenal koperasi lebih dekat dan mendapatkan pengetahuan tentang pengelolaan koperasi.
“Yah, kegiatan ini diadakan khusus untuk siswa. Mereka biar tahu koperasi itu apa dan bagaimana cara kerjanya. Target jangka panjangnya mereka bisa menerapkan ilmunya dalam mengelola koperasi siswa. Atau paling tidak mereka tahu untuk bekal hidupnya di masyarakat,” tutur Ketua Koperasi Tunas Jaya Bapak Wahyono disela kegiatan berlangsung.
Dalam acara bermalam itu siswa diberikan materi tentang sejarah koperasi, badan pengawas, bunga koperasi dan membuat laporan keuangan. Pembicara dari pengurus koperasi setempat seperti ibu Iis Nurdaesih, S.Pd., Bapak Dindin Sudarna, S.Pd., Bapak Ahmad Farhan Amin, S.Pd., Bapak Mustain, Bapak Atep Kosasih, S.Pd., Bapak Wahyono dan Bapak Rizal. (*)
Selengkapnya...
SANTAI, NONTON THE MASTER
Mengisi waktu luang setelah menerima materi, para siswa baik peserta Garda Pustaka maupun Bunga Koperasi santai sejenak di ruang guru. Mereka ramai-ramai menikmati tontonan acara magic The Master. Malam itu, kedua finalis Limbad dan Joe Sandy, bertarung kekuatan yang dimilikinya.
Siswa yang menonton tampak serius, sekaligus tegang melihat atraksi dua finalis The Master. Pandangan wajahnya tidak pernah bergeser dari layar kaca televisi di atas lemari di ruang guru. Siapa yang menang? Yang menang adalah The Matser Joe. (*)
Selengkapnya...
SISWA BEKALI ILMU PERPUSTAKAAN
Materi yang disampaikan seputar pengelolaan perpustakaan seperti membuat katalog buku, katalog pengarang, tata tertib perpustakaan dan lainnya. Pembicara diambil dari guru-guru bahasa Indonesia antara lain Ipah Latipah, S.Pd., Mamah Halimah, S.Pd., Rohdiana, S.Pd, Rina Dewi, S.Pd, Novi dan Iin Asikin dari perpustakaan daerah.
Acara yang bertema “Garda Pustaka” tersebut dibuka secara resmi oleh Wakil Kepala Sekolah Ahmad Farhan Amin, S.Pd, mewakili kepala sekolah Karnadi, S.Pd., M.Hum yang sedang berada diluar kota. Acara bermalam itu siswa juga mengikuti sholat tahajud dan acara lainnya. (*) Selengkapnya...
05 Mei, 2009
UJIAN PRAKTEK LEBIH AWAL
Usai ujian nasional, para siswa kelas IX akan menghadapi ujian sekolah, kemudian dilanjutkan ujian praktek. Sesuai jadwal ujian sekolah akan dilaksanakan mulai 11 Mei 2009, sedangkan ujian praktek dimulai tanggal 16 Mei 2009. Namun demikian, beberapa mata pelajaran, seperti Kesenian, IPA dan Teknologi Informasi Komunikasi lebih awal melaksanakan ujian lebih awal.
Pelajaran Kesenian, misalnya, sejak Senin (4/5) kemarin secara bertahap sudah melaksanakan ujian praktek kelas IX. Ujian tahun ini siswa diminta membuat lukisan timbul (embos) di atas kertas logam, meniru gambar yang ada seperti kaligrafi, bunga dan sebagainya. Hal sama dilakukan pelajaran IPA dan TIK.
Menurut guru Kesenian Ibu Uum Sumiartie, ujian praktek pelajarannya lebih awal diadakan untuk efektifitas waktu pelajaran. “Soalnya kalau dilakukan sesuai jadwal ujian prakek nggak cukup. Jadi lebih baik dicicil aja per kelas sehingga bisa maksimal hasilnya,” tutur Ibu Uum disela memberikan pengawasan kepada siswa yang tengah mengerjakan lukisan embos.
Alasan yang sama disampaikan guru IPA, Bapak Wahyono dan guru TIK Deny Rochman, S.Sos. Bedanya ujian diajukan karena sarana praktek IPA dan TIK sangat terbatas, tidak seimbang dengan jumlah siswa yang ada. Maka, keduanya lebih awal dilakukan, disela jam pelajaran yang ada. Bahkan untuk praktek TIK, beberapa kelas harus mengerjakan ujian praktek di luar membuat halaman blog, menyusul laboratorium komputer masih dalam proses perbaikan pasca insiden kebakaran. (*)
Selengkapnya...
04 Mei, 2009
USAI UPACARA, BALAPAN MAKAN KERUPUK
Usai upacara Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), siswa SMP Negeri 4 Cirebon ramai-ramai balapan makan krupuk. Mungkin karena lapar, atau mau juara, perwakilan siswa setiap kelas tampak lahap memakan kerupuk yang digantung dengan tali. Yah, hari itu mereka sedang mengikuti lomba makan kerupuk yang diadakan oleh pengurus OSIS di halaman sekolah setempat, Sabtu (2/5).
Tidak hanya lomba makan kerupuk, guru-guru laki-laki hari itu harus berjuang di lapangan futsal. Mereka beradu badan dan strategi melawan pengurus OSIS dalam laga hiburan pertandingan futsal memeriahkan Hardiknas. Hingga menit akhir tim guru dengan sisa nafasnya berhasil menundukkan tim OSIS 3-1. Goal diciptakan oleh Pak Yayat, Pa Deny dan Pak Saoman.
Guru Pembina OSIS Bapak Atep Kosasih S.Pd mengatakan, kegiatan yang diadakanya itu merupakan sekadar hiburan di hari bersejarah bangsa Indonesia. Melalui kegiatan itu siswa diajak dalam proses belajar memahami nilai-nilai perjuangan ketika ingin mencapai tujuan. “Baik futsal ataupun lomba makan kerupuk, tujuan akhirnya adalah menang. Namun untuk mencapai cita-cita itu harus berjuang. Demikian juga dalam mencapai tujuan pendidikan,” tuturnya.
Selengkapnya...
SISWA DITUNTUT KUASAI IPTEK
Pemerintah berharap agar siswa terus melakukan upaya dalam penguasaan bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, sains dan seni. Hal ini mengingat ke depan persaingan antarbangsa akan terus semakin ketat. Peningkatan kemampuan, kemandirian dan daya saing tersebut hanya bisa diciptakan melalui pendidikan.
Demikian pesan yang disampaikan Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Prof. Dr. Bambang Sudibyo, MBA kepada insan pendidikan di tanah air dalam sambutan tertulis Upacara Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei 2009 kemarin. Di SMP Negeri 4 Cirebon, sambutan dibacakan oleh Wakil Kepala Sekolah Bapak Farhan Amin, S.Pd, selaku pembina upcara Hadirknas di sekolah setempat diikuti guru dan seluruh siswa.
“Kita berada dalam kehidupan yang terus berubah dengan cepat. Kemajuan iptek, terutama perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, menyebabkan persaingan antarbangsa yang ketat. Untuk menghadapi hal itu, yang harus kita lakukan adalah meningkatkan kemampuan, kemandirian dan daya saing bangsa Indonesia melalui pendidikan,” tutur Mendiknas.
Mendiknas mengakui bahwa kemampuan anak bangsa dalam bidang sains menunjukkan hasil yang menggembirakan. Terbukti semakin banyak peserta didik yang berhasil meraih medali dalam berbagai olimpiade sains, baik di tingkat nasional maupun internasional. Dibalik kemajuan itu, kata Mendiknas, masih terdapat banyak kekurangan yang harus dijawab dengan kerja keras.
“Ke depan kita perlu meningkatkan pembangunan pendidikan nasional sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan tuntutan zaman. Untuk itu pada tahun 2009 Depdiknas telah menetapkan sebelas terobosan kebijakan secara massal dan telah menunjukkan hasil-hasil yang positif. Dari sebelas itu antara lain soal pendanaan pendidikan, peningkatan kualifikasi dan sertifikasi guru, sarana prasarana, internetisasi pendidikan dan lainnya,” ujar Mendiknas.
Dalam sambutan setebal sembilan halaman itu, Mendiknas membeberkan prestasi kerjanya dalam kurun waktu lima tahun dari 2005-2008. Selama lima tahun itu pihaknya sudah memberikan bantuan pendanaan pendidikan melalui Bantuan Operasional Sekolah (BOS), BOS buku, Bantuan Khusus Murid (BKM), Bantuan Opersional Manajemen Mutu (BOMM) dan program beasiswa.
Selain itu, peningkatan kesejahteraan guru melalui program sertifikasi, pengembangan infrastruktur internet melalui jejaring pendidikan nasional (jardiknas). “Pada kesempatan ini saya ingin mengajak semua pihak, untuk memajukan pendidikan agar kita bisa menyongsong masa depan bangsa yang gemilang,” harapnya. (*)
Selengkapnya...